12

925 90 8
                                    

Warning! Half chapter are smut content here! ⚠️🔞

···

Rasanya baru kemarin bulan purnama di bulan febuari. Sekarang sudah bulan maret pertengahan saja. Jisung dan Minho, mereka berdua menjalani keseharian mereka seperti biasa. Jisung sudah masuk tingkat expert di academy, bahkan kemampuannya sangat meningkat pesat.

Meskipun ia masih tidak begitu pandai mengontrol emosinya yang berakibat ability pengendali darah miliknya sering mengambil alih dirinya yang tengah emosional.

Ia kadang juga bingung, kenapa ability itu saja yang sulit ia kendalikan ? bahkan moonstone tidak begitu bisa membantu mengendalikannya.

Akhir-akhir ini juga tubuhnya jadi cepat lelah, padahal ia tidak sedang sakit. Kalau dipikirkan makin pusing, tak dipikirkan makin tambah pusing. Serba salah jadinya.

Ability yang menyusahkan, tapi mau bagaimana lagi ? Sudah terlanjur bangkit, apalagi Jisung sempat dimarahi oleh Mamanya, sosok cantik nan anggun itu sangat berbeda jika sudah berhadapan dengan Jisung. Kadang Jisung berpikir, apakah benar wanita itu yang menjadi dewi bulan mereka ?

Han Jisung, terkadang kaulah yang butuh dipertanyakan.

"Apalagi yang sedang kau pikirkan sayang ?" Minho bertanya dengan lembutnya, Jisung sampai meremang mendengar suara Minho yang berbisik di telinga kirinya.

"Ck...bisa diam sebentar tidak ? aku sedang tidak dalam mood yang baik." Jisung mencoba melepaskan pelukan Minho di perutnya akan tetapi setelah beberapa percobaan ia menyerah.

Jisung membiarkan Minho melakukan apapun sesukanya padanya. Ia malas menghadapi lelaki itu kalau sedang manja.

"Felix benar, kau semakin berisi. Perutmu juga menyembul begini, lucu."

"Apaan ? kau ingin mengataiku gendut ?" Jisung menoleh menatap Minho yang menyanggah dagunya di bahu kiri miliknya.

Minho kemudian mencuri satu kecupan dari bibir omeganya. Ia juga sering menghirup pheromone Jisung yang manis menguar dari lelaki itu, sangat memabukkan dan sensual. Kadang ia tak tahan untuk menerkamnya dikala Jisung sedang tertidur pulas.

"Sayang, kamu beneran lagi gak ngisi ? Tapi kok rasanya kamu kaya lagi ngisi ya ?" Minho memiringkan kepalanya untuk menatap Jisung yang juga sedang menatapnya.

"..."

"Benar juga, lagian kamu udah knotting aku dua kali. Periksa aja kali ya ?" Jisung menurunkan pandangannya menatap perutnya yang sedang di peluk oleh Minho.

"Minho, Ngapain sih ? Nggak usah gigit-gigit."

Jisung kan risih jadinya karena sedari tadi Minho mengendusi lehernya, ia juga sesekai menggigit dan menghisapnya, meninggalkan tanda kemerahan disana.

"I'm In the mood right know, shall we ?" Minho berbisik rendah, lagi-lagi Jisung meremang. Minho tahu saja cara membuatnya luluh.

○●○●

"K-kak, eughh...udah, tadihh, haah, kita udah main-AAHH! eunghh, kak..." Jisung mendesah keras saat Minho menabrak telak sweet spotnya.

Keduanya baru saja menyelesaikan permainan mereka diranjang kamar mereka beberapa menit yang lalu. Dan Minho menggendong Jisung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tapi, bukannya membersihkan diri dan mandi, Minho malah memasukinya kembali dibawah guyuran shower.

Jisung menumpukan kedua tangannya kedinding kaca shower box, bahkan tubuh bagian atasnya ia tempelkan kedinding kaca itu, pinggulnya ditarik oleh Minho kebelakang.

[01] Child of The Moon Goddess | MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang