45. Di Paksa untuk Lupa

8 1 0
                                    

Minggu di Pagi hari

***

" Enggak!!!... Aku harus bisa..aku harus kuat... Engga boleh lemah.. "
Gemertak di dalam hati fanaya yang greget liat badan nya yang sakit...

" Fayy "

Panggil suara mamah dewi yang biasa terdengar pagi pagi memanggil suara anak anak nya..

" Hmm iya?"
Jawab fanaya singkat,memjawab sautan mamahnya.

" Kesini dong..."

"  Iya sebentar "
Jawab fay, sembari sedikit agak mengusap pundak kiri yang sedikit agak sakit lagi..

" apa mah?"
Lanjut fay menghampiri mamah yang sedang masak di dapur.. Menyiapkan sarapan pagi..

" Nanti kita siap siap..kesana lagi ya.."

" Ke ibu itu lagi mah?"

" Iya "

" fay enggak mau,fay gak mau "

" kenapa fay.."

" enggak,dah ah males jelasin nya fanaya"

" fay.. Tolong..kasiani mamah.. Mamah lakuin ini untuk kamu juga fay.. Biar kamu bisa lewatin ini..dan biaa berkarir juga fanayaa! "

" Demi mamah?? .. Apa demi mamah? Demi kesembuhan yang sesungguh nya mana? Di mana letak nya? ..
Fay paham sekarang"

Ucap fay di dalam hati nya membenahkan diri untuk siap siap menerima ketidak inginan yang mungkin akan terjadi di kehidupan fanaya nanti nya...

Tanpa basa basi tanpa fay menjawab sedikit apapun kepada mamah nya itu..fay langsung membuang muka dan pergi dari sana..

" Kenapa ya? Aku rasa mereka mengharapkan timbal balik nya terus, sebagai anak aku tidak tenang..  Hidup seakan banyak beban yang harus aku ganti selama aku hidup di dunia ini "

Ucap fay dalam hati nya ,sambil melamun dengan tatapan yang kosong..dan duduk di pinggir tempat tidur..

" Cape ya allah,fay harus gimana lagi..?"
Menatap diri nya di cermin..lalu meneteskan air mata yang keluar..dengan sigap fay menutup mata nya dengan tangan nya sendiri...

" enggak,engga boleh..enggak..fay kuat..fay bisa kok tenang..sekarang hanya butuh waktu aja..no problem fay..kuat bisa ya"
Ucap fanaya dengan mencoba menahan air mata yang terus mengalir.. Mencoba menenangkan diri nya sendiri..
Ada rasa tidak pernah bisa menolak keinginan orang lain..ada rasa tidak bisa menjadi dirinya sndiri.

*****
Singkat Cerita

Fanaya dan mamah pergi ke tempat ibu tua itu...
Mereka beberapa memperbincangkan permasalahan fanaya..
Cinta,karir kedepan nya

" Saya lihat,sebentar lagi kamu kenal seseorang neng tapi orang jauh..kayak nya dari luar pulau jawa.. Dia akan nerima neng apa adanya meski tau masa lalu neng ini kayak gimana.. Hmm..semoga neng juga nerima..tinggal neng nya aja ya ..sekarang fokus berpikir kedepan nya aja..
Semua tergantung neng "
L

anjut ucap ibu tua itu memperjelas ...


"Aamiin..ya bu "
S

" JANGAN RUBAH TAKDIR KU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang