49. Dekap dalam Ingatan

3 0 0
                                    

Singkat cerita

Fanaya dan Risa telah selesai mandi,mereka bersiap siap untuk pergi ke Tempat interview kembali..
Dengan rapih mereka memberes kan kembali tempat tidur nya...

" Neng ayo sarapan dulu sini "
Teriak ibu ratih dari dapur..

" Oh iya bu,sebentar "
Ucap balas fanaya

" risa...aku bener bener engga enak..gimana ini?"
Bisik fanaya melihat dengan serius ke arah risa...

Risa yang dengan polos nya..

" Rezeki fay. ..Yuk ah makan hihi "

" Ih... kmvrt!!! "
Ucap fay kasar sambil tertawa ..mengikuti risa jalan keluar kamar...

"Neng..ini nasi nya.. Ini temen nasi nya..seada nya ya neng..maaf"
Sembari menyodor kan makanan ke atas meja makan..

Namun yang terlihat begitu banyak makanan di atas meja makan itu

" Bu ini Sudah lebih dari cukup..ya allah ibu.. "
Balas dari risa..menatap bu Ratih

Bu ratih yang tersenyum..lalu membawa piring untuk mereka ber dua..

" Bu ayo kita makan bareng bareng.. Bapak mana bu?"

Tanya fanaya merhatikan bu Ratih

" Makan aja dulu neng,nanti ibu sama bapak"

"eh engga bu..ayo kita makan bareng aja"
Jawab fanaya kembali dengan alis yang sedikit agak mengerut

" Gak papa ahh neng..sok makan ya..ibu mau siap siap.dulu "
Jawab singkat ibu ratih dengan berjalan ke arah ruangan depan...

" Ris..gimana ini..kita engga sopan banget"

" Entahlah fay..gimana ya?"

" Kita bawa dulu aja makanan nya kali ya.."

" Ya udah "

" Bu.. Makan yaaa "
Teriak fanaya lembut tanda sopan ..menghargai ibu dan bapak

" Iya neng..lanjut aja"


Untuk setiap keindahan, ada sepasang mata di satu tempat yang melihat nya. Untuk setiap kebenaran, ada sepasang telinga di satu tempat yang mendengar nya. Untuk setiap cinta, ada hati di satu tempat yang menerima nya.
– Ivan Panin.





Perlu waktu sebentar untuk Anda menyatakan cinta kepada seseorang, tetapi perlu seumur hidup untuk membuktikan nya. – Erich Fromm

" JANGAN RUBAH TAKDIR KU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang