54. Gemuruh

0 0 0
                                    

"Apakah Takdir seorang anak perempuan ke dua ini dewasa tanpa jiwa?"

🥀

Hari demi hari...
Minggu demi minggu sudah berlalu
Oktober 2020

Fanaya tetap berusaha ingin kerja,meskipun keadaan di luar sana masih terkena covid..tekanan keluarga yang membuat fanaya ingin segera cepat keluar dari rumah dan kerja..

"Kapan atuh kamu kerja,kerja apa aja dulu yang ada..jangan pilih pilih"
Ucap mamahnya fanaya,yang membuat fanaya selalu kepikiran..berpikir keras,kenapa kedua orang tuanya sangat meminta fanaya kerja,apakah untuk membantu mereka atau alasan lain? Ia selalu berpikiran yang tidak tidak..karena fanaya melihat dari teman temannya yang belum bekerja tidak pernah di paksa secepat ini oleh orang tuanya. .fanaya hanya berusaha selalu baik baik saja
Di sisi lain fanaya,berusaha meng iyalan segalanya,karena melihat posisi mamah nya yang kerja banting tulang sedangkan ayah yang tidak bekerja ..
Hanya sesekali ia dapat uang dari penjualan burung hias ..karena itulah mamah dewi memutuskan untuk bekerja menghidupi anak anaknya sekaligus suaminya.
Terkadang ayah meminta uang dari mamah sekedar untuk beli rokok dan kopi..tetapi ia tidak memikirkan bahwa anak anaknya sedikit kekurangan untuk sekedar ingin makan yang enak ataupun esok bekal untuk sekolah..
Fanaya sering kali mengalah di kasih bekal kecil waktu ia masih sekolah di SMA ..dibanding dengan adik adiknya.

"Udah keputusan aku yang harus gantiin posisi ayah,aku harus bisa dapet kerjaan..apapun itu..ga peduli sesakit apa tubuh ini"

Ucap fanaya di depan cermin dengan air mata yang mengalir ,mata yang memerah...berkecambuk rasa sakit hati dan dendam terhadap semuanya yang membuatnya selalu terjatuh berkali kali.

***

Setelah beberapa hari fanaya hanya di dalam kamar saja,berusaha hari itu fahaya dapet kabar dan informasi informasi dari temannya yang bekerja berharap ada lowongan pekerjaan untuknya,meskipun pekerjaan yang bukan bagian dari keinginannya.
Malu..takut,kesal dan rasa dendam
Yang membuat isi hati fanaya dan pikirannya berkecambuk ingin segera bekerja.

"Hah..mau apa ya ni anak?"
Ucap fanaya melamunkan isi pesan yang ia pegang handpone miliknya..

"Lagi lagi komen ginian,tetapi sekarang udah banyak ya yang mulai chat chat nih cowok"
Ucap fanaya seru,sambil meng'scroll ke bawah isi pesan chat nya..
Memang akhir akhir ini deon sering komen di insta story WA pribadi fanaya tentang apapun yang fanaya lakukan..
Tapi fay hanya membalas dengan sedikit emoticon dan beberapa jawaban yang ia tanyakan saja..
Tetapi makin kesini,deon sering chat fanaya hal hal yang tidak perlu..sampai pada akhirnya..fanaya tau kalau dia lebih muda 3 tahun dari fanaya.
Fanaya yang berumur 20 tahun
Dan deon yang masih 17 tahun,membuat fanaya menjaga jarak terhadapnya..

"Lah..ini kenapa ya anak,masih SMA kelas 3  jauh dong dari aku umurnya..gimana sih..apa dia gak tau aku lebih tua dari nya ya?"
Ucap fanaya sambil tetap melamunkan isi chat nya dengan deon..yang makin sini makin ngerasa deon ingin dekat dengan fanaya dengan terus menggali gali informasi tentang dirinya.

Bulan demi bulan sudah berlalu..deon awalnya chat tetapi lama kelamaan dia sering menelfon fanaya setiap malam ..dan hanya sekedar say hallo dan menanyakan keseharian fanaya saja..atau sedikit bercerita tentang dia dan kesehariannya.
Deon adalau anak pertama dari 3 bersaudara..adik  yang pertama laki laki dan yang ke dua adalah perempuan..
Kedua orangtuanya sedikit mempunyai nama di daerah kota asalnya..
Fanaya baru tahu setelah sering menelfon dengan deon,bahwa deon adalah orang Sumatera
Dan sesekali fanaya sering kepikiran,bahwasannya kak edgar lahir disana..setidaknya fanaya ingin cari tahu lewat deon..
Tetapi itu hanya pikiran fanaya saja.

" JANGAN RUBAH TAKDIR KU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang