Chaper 3 Percaya atau Tidak?

384 71 0
                                    

Aku terbangun, rasa sakit di kepalaku sudah sedikit mereda, aku melihat seorang wanita di samping kasurku.

"Ibu, bangunlah, istirahatlah di kamarmu" Aku menyentuh perlahan lengan wanita itu. Rasanya asing karena di duniaku sudah lama aku tidak bertemu Ibuku, dan bisa diambil kesimpulan dari mimpiku kalau orang ini bukan Ibu asliku, aku hanya jiwa dari dunia lain yang terperangkap.

"Sasuke, anakku.." Aku bisa merasakan tangis yang wanita ini coba tahan. Dia memohon padaku untuk makan karena ternyata aku sudah kembali tertidur selama 1 hari penuh. Aku menolak permintaannya.

"Jika kamu tidak mau makan bersama, Ibu bisa suruh pelayan untuk membawakan makanan ke kamarmu" akhirnya aku mengalah dan mengambil opsi 2, aku tidak ingin bertemu siapa pun.

Aku menghabiskan hariku di kamar. Kamar ini cukup luas dengan kamar mandi, hanya waktu makan seorang pelayan aku mengantarkan makanan. Ibuku yang mengecek setelah waktu makan untuk melihat apakah makananku aku habiskan atau tidak. Itachi yang berkunjung di pagi dan malam hari.

Aku memutuskan untuk mulai mencari dan menjalani hidupku sebagai Sasuke di dunia ini, aku akan mencari Sakura dan cara kembali ke duniaku.

Tok .. tok ..

Suara ketukan terdengar di pintu kamarku.

"Permisi, Tuan Sasuke saya akan mengantarkan sarapan anda"

"Aku akan makan bersama, bawa turun saja" aku keluar dari kamarku dan pergi ke kamar Itachi.

"Itachi, aku akan makan bersama, ada yang ingin aku sampaikan" Aku bicara pada pintu yang tertutup, terdengar suara Itachi yang tergesa - gesa untuk membuka pintu kamarnya.

"Sasuke, baik, ayo turun bersama"

Aku dan Itachi menuruni tangga dan berjalan bersama ke ruang makan. Ibu dan ayahku sedang berbicara di meja makan yang luas dengan berbagai macam makanan terhidang, pelayan yang sibuk mengatur meja makan terkejut melihatku turun.

"Selamat pagi, Tuan Itachi, Tuan Sasuke"

Mendengar namaku disebut Ibu terkejut dan menghampiriku.

"Aku ingin bicara dengan kalian, tapi sebaiknya kita makan dulu"

Ayahku memulai pembicaraan.
"Apa yang ingin kamu katakan?"

"Aku akan mencari Sakura" Ayah yang kembali mendengar nama Sakura, meneriakan kemarahan dan mengatakan betapa gilanya semua ini

"Gadis bernama Sakura itu tidak ada dalam daftar teman - temanmu. Ibumu menjadi sama gilanya denganmu mencari gadis yang tidak ada, BANGUN DARI MIMPIMU SEKARANG"

"Aku akan mencarinya di tempat lain, aku akan mulai bekerja atau apa pun kegiatanku selama ini"

"Tidak sampai kamu melupakan kegilaanmu, kamu bilang pada Itachi kalau Sakura itu istrimu? Istri apa? HAH!"

Pertengkaranku dengan ayah semakin keras, Ibu mulai terlihat gelisah berusaha menghentikan ayahku.

"Aku bukan anak kalian"

"Hentikan, hentikan permainan dan kegilaan ini Sasuke, atau apa perlu kamu memeriksa kesehatan jiwamu?" Ayahku menampar wajahku, Ibu yang terkejut, berjalan kearahku dan memelukku, Itachi hanya melihat kearahku.

"Jiwa ini mati karena bertengkar denganmu bukan? Sasuke ini pergi membawa motornya dan kecelakaan setelah pertengkaran denganmu bukan? Aku meneriakan alasan kematian Sasuke dunia ini pada ayahnya.

"Cukup, Sasuke!" Itachi mendesiskan kemarahan dan peringatan padaku.

Aku memuntahkan semua rasa frustasiku, Ayah di duniaku merencanakan pengkhianatan pada desa, Itachi melakukan pembantaian clan Uchiha meninggalkan aku, Uchiha terakhir, hidup dalam kesedihan dan amarah. Aku yang melakukan pembunuhan pada Itachi.

"Sakuralah yang ada di sampingku, memberi cinta padaku yang terikat dengan balas dendam, di duniaku aku dan Sakura sudah menikah, dan dia sudah menjadi rumahku. Sekarang aku masuk ke dunia sialan ini setelah kematian Sakura maka yang harus temukan adalah Sakura, bukan kalian, aku tidak ingat rasanya hidup dengan kalian"

Aku meneriakan kemarahanku pada wajah pria yang menatapku dengan penuh amarah. Wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Itachi berjalan mendekatiku dan menarik tanganku, memaksaku kembali ke kamarku.

"Tunggu" Ayahku menahan Itachi. Dia bertanya tentang hidupku di duniaku. Aku menjelaskan semuanya. Ibuku mulai menangis, Itachi hanya terlihat bingung tapi aku bisa melihat di matanya bahwa dia mempercayai sedikit perkataanku.

"Aku tidak peduli kalian percaya atau tidak, aku tidak peduli kalian akan membantuku atau tidak, aku akan mencari Sakura atau aku akan mencari jalan kembali ke duniaku"

"Semua hal itu, ayah lalukan padamu dan Itachi?" Ayahku tiba - tiba berkata perlahan, keterkejutan memenuhi ruangan saat Ayahku meneteskan air mata. "Ayah percaya padamu" perkataan ayah membuatku terkejut. "Ayah meminta maaf padamu dan kamu Itachi, sepertinya Ayah yang diceritakan Sasuke tidak berbeda dengan diriku yang sekarang"

"Sayang, Mikoto.." Ayah berjalan kearahku dan Ibu, berlutut di hadapan Ibu dan memegang kedua tangannya. "Entah apa yang aku lakukan, di dunia yang lain aku menghancurkan keluarga kita, di dunia ini aku membunuh Sasuke. Sasuke, kamu anakku, karena dunia hanya ..." Ayah tidak melanjutkan perkataannya.

"Sasuke, apa yang ingin kamu lakukan?" Itachi bertanya padaku.

"Kakashi, apa di dunia ini ada Kakashi?" Teringat mimpiku dimana ada dunia Kakashi dan Sakura menikah.

"Ada, manajer personalia di perusahaan kita" ayahku menjawab pertanyaanku, "apa kamu mau bertemu dengannya" Aku bertanya pada ayah apakah Kakashi sudah menikah.

"Belum, tapi sepertinya dia sedang berhubungan dengan seorang penyanyi bernama Hanare"

Bahkan Hanare ada di dunia ini, Sakura tidak mungkin terhapus begitu saja.

"Itachi, apakah kamu mengenal organisasi Akatsuki?"

"Akatsuki? Itu klub olahragaku"

Aku menyebutkan nama - nama anggota Akatsuki, dan semuanya ada di dunia ini.

Kepalaku kembali terasa sakit. Ibu memaksaku untuk kembali berisirahat dan berjanji mereka pasti membantuku. Saat aku memejamkan mata, aku melihat ingatan tentang seorang anak perempuan berambut pink dengan pita merah yang terlihat malu, aku tidak tau itu ingatanku di duniaku atau ingatan Sasuke di dunia ini.

"Bisakah aku pergi ke bekerja?"

Lingkaran - Sasusaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang