Chapter 9 Sentuhan

291 60 3
                                    

Sasuke melempar bantal pada seorang gadis yang mengganggu tidurnya.

"Kamu sudah janji tidak akan mengusirku, ayolah bangun"

"Pergi, ini terlalu pagi"

"Makanya jangan party mulu, pulang malem, mabuk" Sakura menggoyang - goyangkan badan Sasuke.

"Sakura, pergilah, beri aku satu jam lagi" Sakura menolak dan terus menggoyangkan badan Sasuke, memaksa Sasuke untuk bangun.

Kesal dengan tingkahnya, Sasuke menarik Sakura dalam pelukannya, membanting Sakura dengan cepat ke sampingnya dan memeluk erat pinggang ramping itu "kenapa kamu sekurus ini? Harusnya tidak sekurus ini, aku akan membelikanmu banyak kue" Sasuke menggerakan kakinya menjepit kaki Sakura diantara kakinya "Tidur"

"Lepas, Sasuke, darimana kamu tau aku suka kue?, dan jangan bicara seolah kamu sering memelukku"

Sasuske terkejut mendengar perkataan Sakura, benar juga apa dulu aku sering memeluknya?. Ingatannya mulai kabur dan bercampur, kewarasannya mulai hilang.

"Sakura aku tau semua hal yang kamu sukai, termasuk makanan tapi dulu sepertinya aku tidak sering memberikannya untukmu, soal pelukan juga, di dunia ini biar aku melakukan semuanya untukmu"

"Hentikan, kamu bicara seperti orang gila, jadi sekarang lepas, kalau kamu tidak mau bangun setidaknya lepaskan aku"

"Sejam saja, coba bertahan dalam pelukanku, sekarang tidur saja"

Sasuke terbangun karena merasakan rambut menusuk wajahnya. Sakura tertidur dalam pelukannya. Senyum terbentuk di wajah Sasuke melihat waktu sudah berlalu 3 jam, sepertinya dia harus mendengar Sakura mengomel lagi. Sakura sering sekali mengomelinya, rasanya seperti menjadi Naruto hanya saja Sasuke menikmatinya. Sasuke hanya mendengarnya dan menyimpan semua ekspresi Sakura dalam ingatannya. Suatu hari nanti mungkin aku akan terbangun di duniaku lagi, mungkin ingatan ini akan menjagaku tetap waras di sana, di dunia tempat Sakura sudah tidak ada pikiran ini terus merasuki Sasuke.

"Katanya mau bangun pagi?" Sasuke mengecup kepala Sakura, menghirup aroma yang bisa menenangkannya.

"Aku tidur?" Sakura mulai mengomeli Sasuke tentang rencananya. Sasuke mendengarkannya sambil menguap. Sakura tidak bisa melihat Sasuke menguap karena Sasuke masih memeluknya dari belakang. Ternyata memeluknya senyaman ini, kenapa dulu aku tidak melakukannya ya batin Sasuke.

"Sakura, memelukmu menyenangkan" Sasuke menempelkan seluruh tubuhya termasuk bagian tubuhnya yang mengeras karena sentuh ini merangsangnya. Sakura yang menyadarinya berusaha melepaskan pelukan itu.

"Aku tidak akan melakukan apa pun, diamlah"

"Tapi bagian tubuhmu menusukku"

"Bukankah umur kita sama, masa begini saja kamu malu" di club, kantor, pesta Sasuke melihat banyak orang bermesraan secara bebas. Dadanya berdetak lebih cepat menyadari kemungkinan Sakura bermesraan dengan orang lain.

"Tidak, semua orang punya waktu luang Tuan Muda, ada orang sepertiku yang dari bangun sampai tidur hanya memikirkan uang" Sakura melepaskan pelukan Sasuke dan duduk di pinggir kasur.

"Kenapa kamu keluar dari pekerjaanmu sebelumnya?" Mendengar dia sangat menyukai uang, aneh rasanya kalau dia meninggalkan pekerjaannya pikir Sasuke.

"Karena bosku melakukan hal yang sama dengan kamu, menggesekan alat kelaminnya ke pantatku" Sakura terlihat kesal.

"Maaf, mau kubunuh bosmu?" Darah Sasuke mendidih membayangkan seseorang menyentuh tubuh Sakuranya.

"Tidak perlu, sudah kupukul habis" Sakura menceritakan kalau dia memukuli bosnya yang berusia 40 tahun kemudian dipecat. Dia menuntut bosnya karena pelecehan seksual tapi tidak ada yang membantunya jadi sebelum pergi dia menonjok sekali lagi bosnya. Sasuke tertawa keras mendengarnya, ya itu Sakuraku. Tapi, tentu saja dia akan tetap mencari tahu tentang bos lama Sakura.

"Bisa tertawa juga Uchiha?, sudahlah ayo bangun kita berjalan - jalan sebentar"

"Sudah jam 10, sudah siang panas" jawab Sasuke malas. Sakura mulai berteriak mengomel kalau itu semua salah Sasuke. Salahnya selalu berpesta sehingga selalu mengantuk di pagi hari.

Sakura merasa hanya menumpang secara gratis. Sakura dan Sasuke nyaris tidak pernah bertemu, Sasuke seperti masih menghindarinya. Saat bertemu Sasuke bersikap seperti sepasang kekasih dengan canggung. Cara bicaranya yang penuh kasih sayang juga tatapannya yang penuh kerinduan semuanya membuat Sakura takut, takut terjatuh dalam jebakan orang ini. Sasuke pasti sedang bermain - main dengan perasaannya, anehnya sentuhannya terasa familiar.

"Sasuke ..." Sasuke melihat wajah memohon yang dia kenal, kepalanya berdenyut terasa sangat sakit. Wajah itu, saat Sakura memohon untuk membawanya pergi, saat Sakura memohonnya untuk berhenti, dan saat Sakura memohonnya untuk membiarkan dia masuk dalam hidupnya. Wajah itu terlihat sangat sedih dan terluka, Sasuke mengikuti nalurinya, mencium bibir Sakura sekilas.

"Baik, ayo!"

"Jangan lakukan itu"

"Apa? Bangun?"

"Menciumku, jangan lakukan itu"

Sakura membiarkan Sasuke menggenggam tangannya tapi langsung  menariknya lepas ketika melihat keluarga Uchiha.

"Sakura, Sasuke membuatmu sulit lagi ya? Mikoto bertanya padanya.

"Eh, tidak .. hanya sulit membangunkannya"

Itachi menceramahi Sasuke tentang kebiasaannya berpesta. Naruto di dunia ini sangat menyukai pesta, dan club, Sasuke hanya mengikutinya. Sebenarnya Sasuke lebih suka menghabiskan waktu di rumah tapi Sakura membuatnya gelisah. Sakura tidak menunjukan tanda bahwa dia menyukai Sasuke, tertarik saja sepertinya tidak.

Sasuke menarik tangan Sakura dan menggandengnya, mengajaknya untuk makan terlebih dahulu. Mikoto tersenyum melihat Sakura yang malu.

Sakura mengajak Sasuke berbicara dengan menceritakan banyak hal. Perasaan asing kembali merayap di dada Sasuke

"Dulu aku melakukan ini tidak ya?, berbicara, mendengarkan harinya. Rasa bersalah, sepertinya perasaan asing ini adalah rasa bersalahku" Sasuke mendengarkan Sakura sambil terus membatin dan merasa bersalah telah melakukan banyak kebodohan untuk mendorong Sakura menjauh di dunianya.

Lingkaran - Sasusaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang