"Bodoh, aku mengajakmu berjalan kaki, kenapa kita jadi naik mobil begini sih?"
"Tenang, kamu aman aku tidak akan menabrakkan mobil ini" Sasuke memaksa Sakura untuk masuk ke dalam mobil dan berjalan - jalan seperti keinginannya. Sasuke membawanya ke rumah tempat dia dan temannya biasa berkumpul dan berpesta.
"Tempat apa ini?" Sakura berjalan sambil melihat pelayan yang sedang merapikan rumah, sepertinya pelayan belum selesai membereskan sisa - sisa pesta Naruto tadi malam. Kepala pelayan meminta maaf karena rumah masih berantakan. "Tidak apa, kamarku rapi?" Tentu saja kamar Sasuke rapi karena yang lain tidak akan berani memasukinya. Kepala pelayan itu terlihat lega karena terhindar dari amarah Sasuke.
"Kamu ternyata bisa bersikap baik?"
"Yang menyuruhku bersikap baik kan kamu Sakura"
Sakura mengikuti Sasuke ke kamar di lantai 2, wajahnya tidak terlihat senang melihat kekacauan yang ada. Botol alkohol, bekas makanan, bahkan kondom bekas serta pakaian dalam berserakan. Aroma menjijikan bercampur menyerang hidungnya, membuatnya ingin memuntahkan makanan yang tadi dia telan.
"Masuk dan duduklah dimana kamu mau, sofa, kasur bebas" Sasuke mendorong pelan Sakura dan menutup pintu kamar itu. Setidaknya ruangan ini bersih dan berbau seperti Sasuke.
"Kamu berpesta seperti ini? Tiap hari? Disini?"
"Tidak, kadang pergi ke club tempat kita bertemu, atau club yang lain" Sakura berbaring tengkurap di kasurku, menutupi wajahnya. Sakura menghirup dalam - dalam aroma Sasuke yang tertinggal dikasur itu mengusir mual yang menyerangnya.
"Kenapa?"
"Tidak tau, kesal, iri, aku juga ingin bersantai sedikit tau, kalian beruntung sekali"
"Lihat mukamu, sini" Sakura menolak mengangkat wajahnya.
"Kamu menyukaiku?" Tanyanya pelan.
"Menyukaimu? Iya bahkan lebih dari itu, mana liat mukamu"
"Sasuke, kamu tau tidak kenapa orang kaya terus kaya, dan orang sepertiku tetap seperti ini?"
"Hn"
"Karena, orang kaya sepertimu akan menikah dengan orang kaya lain melalui perjodohan jadi sebesar apa pun kamu menyukaiku, aku hanya akan jadi sebuah cerita tanpa happy ending, aku tidak mau menyukaimu, nantinya aku yang akan ditinggalkan"
Keheningkan antara Sasuke dan Sakura pecah dengan adanya ketukan di pintu kamar. Sasuke membukanya, kepala Naruto yang penasaran menerobos masuk dalam kamar itu.
"Sasuke, kenapa kesini sendiri? Eeehh kamu tidak sendiri, Hai Sakura" Sakura hanya mengangkat tangannya menyapa Naruto. "Sepertinya aku mengganggu ya?" Tanya Naruto
"Ya, jadi pergilah" usir Sasuke
"Itu, Ino mengajak bertemu di cafe, untuk membicarakan liburan kita, Sakura, ikutlah" Sasuke mengusir Naruto dan mengatakan akan meneleponnya nanti.
"Aku akan ikut liburanmu karena aku sudah berjanji, tapi jangan ajak aku bertemu teman - temanmu" Sakura berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar itu dan memuntahkan semua isi perutnya. Sasuke membuka pintu terlalu lama, aroma menjijikan itu masuk dan membuat rasa mualnya tidak tertahan lagi.
🌸🌸🌸
"Sasuke jadi gimana? Ngelamun mulu repot deh, gila" Ino berteriak pada Sasuke yang melamun
"Terserah, aku ikut saja"
"Bukan, bukan itu bodoh, jadi gimana Sakura? Ikut?"
"Hn" Sasuke tidak bisa menjawabnya, bayangan Sakura yang muntah kembali berputar dalam ingatannya. Sakura menatapnya dengan mata yang menyiratkan rasa jijik dan kebencian. Ada saat Sakura berniat membunuhku tapi saat itu matanya tetap penuh kasih sayang. Dalam ingatannya, Sakura tidak pernah membencinya.
Ino melihat Sasuke dengan kesal dan akhirnya mengusir Hinata, Naruto, dan Sai untuk berbicara empat mata dengan Sasuke
"Jadi Sakura itu siapa?" Tanya Ino kesal
"Tidak tau" Ino memukul lengan Sasuke dan mulai mengomel.
"Sasuke, aku dan kamu tumbuh bersama, aku tau kamu menyukainya, jadi apa masalahnya? Dia menolakmu? Seorang Uchiha Sasuke?"
"Ya" jawab Sasuke singkat
"Jadi, apa masalahmu? Masih banyak wanita yang antri kan?"
"Tidak mau, aku mau Sakura menyukai seperti ..." Sasuke tidak bisa melanjutkan pembicaraan ini. Sasuke hanya ingin Sakura menyukainya seperti Sakura di dunia yang dia ingat.
"Ino, bagaimana caranya? Aku ingin Sakura kembali dalam pelukanku"
Sepanjang hidup Ino mengenal Sasuke, Ino tidak pernah melihat ekspres ini. Sasuke yang menjalani hidupnya seperti boneka sempurna keluarga Uchiha menginginkan sesuatu bahkan bukan sebuah benda tapi cinta. Kerinduan yang mendalam, Ino melihat itu di mata Sasuke yang biasanya gelap.
"Kalau gitu kejar, kebiasaan ya, mentang - mentang biasa dikejar wanita" omelan Ino menyadarkan Sasuke kalau Sakura tidak menyukainya sekarang, dia bisa membuatnya menyukainya kan?
"Ino, aku tidak ingat, aku tidak tahu dulu melakukan apa sampai bisa menerima cinta sebesar itu dari Sakura"
"Sasuke kamu bicara seperti orang gila, lakukan hal yang wajar saja, cari tahu dia suka apa"
Sasuke menggali dalam ingatannya, apa yang Sakura suka? Aku? Sakura menyukaiku kan? Tapi di dunia ini kehadiranku tidak membuatnya merasa senang, jadi apa?
"Ino, aku tidak mengenal Sakura dengan baik, apa yang sudah aku lakukan selama ini?"
"Apa sih? Kamu kan baru bertemu Sakura? Paling juga baru berapa hari? Sebulan paling lama"
"Menurutmu, Sakura yang ini berbeda?"
"UCHIHA SASUKE!!! Berhenti!!! Apa sih?? Sadar dong atau mau kubawa untuk memeriksa kepalamu itu?"
"Ino, dia Sakuraku, aku tau dia Sakuraku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran - Sasusaku Fanfiction
FanfictionAU (modern world) Sasuke terbangun dari mimpi buruk yang panjang merindukan seorang wanita dengan rambut berwarna merah muda dan mata hijau cerah. Tapi, ada 1 hal yang terjadi tidak ada yang mengenal gadis itu. Sebenarnya apa yang terjadi pada Sasuk...