^^ASTRONIEL^^
"Ibu! Ibu!"
Teriak seorang pemuda berseragam sekolah sambil berlari memasuki rumahnya. Napasnya menggebu-gebu begitu ia menghentikan langkahnya di dapur. Tampak seorang wanita cantik yang ia panggil "Ibu" menatap bingung putranya.
"Ada apa, Niel? Kenapa kau berteriak seperti itu? Bagaimana kalau tetangga terganggu dengan suara besarmu," tanya wanita cantik bernama Larina tersebut.
Pemuda itu tersenyum senang, duduk di kursi depan pantry sambil melipat manis tangannya. Sepertinya ada sesuatu yang amat menggembirakan yang ingin ia ceritakan.
"Ibu, apa Ibu tahu hal menakjubkan apa yang bisa aku lakukan hari ini?" tanyanya semangat.
"Apa itu, Niel?"
Pemuda bernama lengkap Garniel Kim itu tersenyum sombong, lalu bangkit dari duduknya. Larina menatap bingung putranya yang berjalan ke arah kompor.
"Ibu harus lihat ini," ucap Garniel bersemangat. Larina memperhatikan putranya dengan saksama dan hati yang cemas.
Garniel mengarahkan tangan kanannya ke kompor. Raut wajahnya sangat serius dengan tatapan penuh ke arah objek. Larina terbelalak begitu melihat api berwarna biru menyala pada kompor tersebut. Hampir saja pijakannya runtuh, jika tidak berusaha mencari pegangan pada sisi kursi. Sedangkan Garniel tersenyum lebar sambil menoleh pada ibunya.
"Hebat bukan? Aku baru saja mengetahui ini sehabis pulang sekolah, Bu," kata Garniel dengan antusias. "Ceritanya seperti ini, tadi ada seekor anjing ganas mengejarku. Aku berlari kencang hingga menemukan sebuah pohon. Aku ingin menaikinya tetapi sangat licin. Anjing ganas itu hampir saja menerkamku, untung saja aku mengambil dahan pohon yang sudah kering dan melemparkan ke arah anjing itu. Dan Ibu tahu apa yang terjadi? Dahan pohon itu mengeluarkan api biru seperti yang Ibu lihat tadi. Anjing itu terbakar sisi tubuhnya dan aku berhasil melarikan diri. Wah, aku merasa seperti aku aktor hebat yang memerankan karakter superhero," tutur Garniel panjang lebar disertai kekehan bangganya. Tetapi senyum itu lutur begitu melihat Larina menatapnya dalam dengan lelehan air mata.
"Garniel ...."
"I-ibu kenapa menangis?" Panik Garniel.
"Tolong jangan lakukan hal itu lagi. Kau sama sekali tidak mempunyai kekuatan apapun! Itu hanya imajinasimu saja, Garniel!" Pekik Larina marah.
Garniel berkaca-kaca, ia panik melihat Ibunya begitu marah. Tangannya hendak meraih pundak Larina, tetapi wanita itu membalikkan diri.
"Tapi kenapa kau selalu begini, Bu?" tanya Garniel datar. Ia mencoba menahan air matanya. Larina hanya bisa diam, membiarkan air matanya leleh begitu saja.
"Mengapa Ibu selalu melarangku melakukan hal yang aku anggap hebat? Aku masih ingat dengan jelas kapan pertama kali Ibu memarahiku hanya karena aku melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ibu ingat waktu aku berusia 7 tahun? Aku keluar dari balkon kamar dan menatap langit. Di saat itu bintang-bintang mengeluarkan sinar lebih terang secara bersamaan. Aku takjub dengan hal itu dan apa yang Ibu lakukan? Ibu menarikku masuk ke dalam kamar dan memarahiku karena hal itu. Apa Ibu pikir itu tidak keterlaluan?" Garniel menatap punggung ibunya dengan perasaan terluka. Selama ini ia selalu menahan diri, tetapi kali ini ia terlalu kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRONIEL
FantasyASTRONIEL, yang berarti ASTRO dan NIEL. Astro adalah nama pedang yang mempunyai kekuatan 7 gugusan bintang. Sedangkan Niel adalah sosok putra mahkota pemilik kekuatan sejati pedang Astro tersebut. Negeri Bintang adalah sebuah negeri yang berdiri di...