03. Erxrell

2.4K 121 1
                                    

.
.

Mereka sampai di ruang bk. Tak lupa untuk mengetuk pintu ruangan tersebut terlebih dahulu kemudian memasuki ruangan tersebut.

"Ada apa ini?" tanya guru bk tersebut, [Pak Dodoy].

"Ada beberapa siswa yang membuat masalah dikelas pak" jelas Ukie, pak Dodoy sudah menebak siapa biang keroknya, hanya bisa menghela nafas sebagai jawaban lalu menyuruh mereka untuk duduk.

Axrell duduk disebelah Erios dengan pergelangan tangan yang masih di remat kuat oleh pemuda tinggi itu.

"Jelaskan" ujar pak Dodoy pada Axrell dkk. Tapi mereka malah menundukkan kepala.

[Mengheningkan cipta.. Mulai].

"Kalian bisu?"

"Sebenarnya dia sendiri yang mulai duluan, dia dateng ke kelas kita dan ngajak ribut" jelas Raffa.

"Ada masalah apa kalian sama dia?" tanya pak Dodoy.

"Ketua mereka gak terima kalo Axrell yang menang balapan, jadi dia nyuruh bawahannya buat balas dendam" sahut Bagas.

"Bagas tolol, goblok, jadi orang bego bener, bisa-bisa Erios makin marah sama gue, Bagas pucek" batin Axrell.

"Jadi kalian balapan?" tanya Erios untuk memastikan.

"Iy-" ucapan Bagas terpotong karena mulutnya yang tiba-tiba dibekap oleh Elang.

"Diem, jangan bikin Erios makin marah sama Axrell" bisik Elang, Bagas pun langsung mengangguk, membuat Elang menjauhkan tangannya, tak lupa mengusap terlebih dahulu telapak tangannya pada celana seragamnya agar telapak tangannya tidak bau jigong Bagas.

"Jadi bener" ucap Erios.

"ENGGA BENER" teriak Bagas meleking.

"Bagas jangan teriak-teriak" sahut pak Dodoy, Bagas pun memohon maaf.

"Kalian bohong" ujar Erios.

"Suerr kita gak bohong, kalo kita bohong pantatnya Bagas kelap-kelip" balas Elang sambil memberikan pose peace ke arah Erios. Mendengar namanya menjadi sasaran, Bagas pun langsung menepak belakang kepala Elang, Bagas tidak ingin jika pantatnya menjadi kelap-kelip.

Pak Dodoy hanya bisa menghela nafas sambil memijit pelipis keningnya.

"Bapak serahin semuanya ke Erios dan Ukie karena disini cuman ada kalian berdua, jadi terserah kalian mau ngasih hukuman apa, bapak lelah" ujar pak Dodoy.

"Mengerti pak" jawab Erios dan Ukie bersamaan.

Pak Dodoy pun bangkit dari duduknya, kini hanya menyisakan Erios, Ukie dan Axrell dkk.

"Kira-kira hukuman apa ya yang cocok buat mereka berlima?" tanya Ukie pada Erios yang berdiri tidak jauh darinya.

"Jangan yang berat kita gak sanggup, biar Bagas aja" ucap Elang.

Mendengar namanya yang lagi-lagi menjadi sasaran, Bagas langsung menggebuk perut Elang yang membuat sang empu meringis kesakitan dan tidak terima.

"Bangsat lo!" balas Elang kesal.

"Udah-udah lo berdua malah asik ribut sendiri, ajak gue dong" sahut Raffa.

Mereka yang mendengar itu langsung menatap datar ke arah Raffa, yang ditatap langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Lari keliling lapangan sampai jam pulang sekolah" perintah Erios, mendengar itu Axrell dkk sontak membulatkan matanya.

"Hah? Yang bener aja jam pulang sekolah masih lama" balas Sean yang sedaritadi diam.

"Banyak protes lo, dah sana cepetan" sahut Ukie.

"Cepet" ucap Erios.

Mau tak mau Axrell dkk pun menurut dan berjalan keluar dari ruang bk menuju lapangan. Akhirnya Erios pun melepaskan cengkraman nya pada pergelangan tangan Axrell.

Pemuda kecil itu menatap pergelangan tangannya [Erios pake tenaga dalem] rasanya seperti sulit untuk digerakkan. Erios yang melihat sahabatnya memegangi pergelangan tangannya menjadi merasa bersalah karena sudah keterlaluan.

"Cepet lari" perintah Erios, Axrell sedikit mendongak dan memberikan tatapan tajam ke arah pemuda jangkung itu, kemudian berlari menyusul teman-temannya.

Erios dan Ukie memantau mereka berlima dari kejauhan, cuaca hari ini lumayan cukup panas.

.
.

Chap ini dibuat sedikit, karena emang sengaja.

ErxrellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang