05. Erxrell

2.3K 77 0
                                    

.
.

Keesokan paginya,

Erios sudah berada di rumah kediaman Valderron menunggu Axrell untuk berangkat bersama ke sekolah, Erios tidak ingin sahabatnya itu malah membolos atau datang terlambat dan berakhir mendapat hukuman, jadi ia putuskan untuk berangkat bersama.

Tap tap

Terdengar langkah kaki yang menuruni tangga dengan tergesa-gesa, membuat Erios yang tengah duduk sembari memainkan ponselnya pun jadi menoleh ke sumber suara.

"MAMIH AXRELL BERANGKAT YA" teriakan Axrell menggelegar seisi rumah, membuat telinga Erios yang berada disana menjadi pekak.

Datanglah seorang wanita dari arah dapur. [Valla namanya] ibu Axrell, atau Axrell memanggilnya dengan mamih.

"Gak usah teriak-teriak, ini rumah bukan hutan" ujar Valla sembari berkacak pinggang. Sedangkan Axrell hanya cengengesan seperti tidak ada dosa.

"Yaudah Arell berangkat dulu ya, dadah mamih" ucap Axrell dan lekas berlari keluar lebih dulu. Valla yang melihat kelakuan si bungsu hanya bisa menghela nafas.

"Mah, El berangkat dulu ya" kini giliran Erios yang berbicara.

"Iya El hati-hati ya" balas Valla dengan diakhiri senyuman, Erios pun mengangguk dan membalas senyuman tersebut walaupun tipis, tak lupa sebelum itu ia berpamitan terlebih dahulu dengan ibu dari sahabatnya, kemudian melangkah keluar menyusul sahabatnya.

Di luar, Axrell bersandar pada motor ninja hitam milik Erios sambil bermain ponsel, jari-jarinya bergerak begitu cepat entah tengah mengetik apa.

"Ayo" Mendengar Erios sudah datang Axrell pun mengangguk dan memasukkan ponselnya ke dalam saku.

Erios mulai menaiki motornya, namun Axrell nampak kesulitan menaiki motor sahabatnya itu.

"Nih motornya yang nambah tinggi atau gue nya aja yang pendek sih bangsat, perasaan motor gue gak tinggi kek gini" [seperti inilah kira-kira batin Axrell yeorobun].

Melihat hal itu membuat Erios menahan tawanya, kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Axrell dan akhirnya Axrell berhasil menaiki motornya tersebut.

"Motor lo kok makin tinggi aja sih, lo kasih susu apaan?" tanya Axrell.

"Emang motor bisa tambah tinggi? Lo nya aja kali yang pendek" balas Erios.

PLAKK

Axrell langsung menepak bahu lebar Erios.

"Tai lo El, tapi bener sih, susu yang bisa bikin orang tinggi, susu apaan?" tanya Axrell, ia sedikit memiringkan kepalanya ke samping, yang membuat Erios menoleh.

"Bensin?"

"SEMPAK, TINGGI KAGA KETEMU RAHMATULLAH IYA"

"Lagian nanya kok ke gue"

"BERAKK"

Erios dibuat tertawa kecil melihat sahabatnya kesal, yang tinggi pun menarik pelan tangan pemuda kecil dibelakangnya, melingkarkannya pada pinggangnya untuk memeluknya, Axrell sedikit terlonjak kaget karena tiba-tiba tangannya ditarik, saat hendak akan menarik kembali kedua tangannya namun ditahan oleh Erios.

"Apasih lebay banget pake meluk-meluk segala" ketus Axrell.

Erios tidak memperdulikan ucapan dari sahabatnya itu, dan mulai menyalakan mesin motornya dan melajukan motornya keluar dari halaman rumah tersebut.

***

Diperjalanan mereka berdua menuju sekolah hanya ada keheningan, Erios yang fokus ke arah depan sedangkan Axrell menyadarkan dagunya pada pundak Erios dengan kedua tangan yang masih memeluk pinggang Erios.

ErxrellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang