07. Erxrell : [Kinderjoy]

2K 87 3
                                    

.
.

Di lain sisi Erios membawa Axrell ke atas rooftop, mood Axrell sekarang sedang buruk yang membuat Erios menjadi bahan pelampiasan amarah pemuda kecil itu.

"Udah?" tanya Erios sembari menyodorkan satu botol air mineral, nafas Axrell tersenggal usai melakukan hal tadi, lalu diterima oleh sang empu dan diminum hingga sekali teguk.

Merasa sudah membaik, mata Axrell pun berkaca-kaca, Erios yang sudah hafal langsung siap siaga melihat sahabatnya akan menangis.

Tapi sebelum itu Axrell melihat sekeliling terlebih dahulu takut ada murid lain yang berada di atas rooftop juga, merasa tidak ada siapapun selain dirinya dan Erios, Axrell pun langsung menangis kencang.

Erios pun membawa Axrell kedalam dekapannya dan menenangkan sahabat kecilnya itu, mengelus punggung Axrell dengan lembut, Axrell menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Erios yang menyebabkan seragam Erios basah akibat air matanya.

Merasa sudah cukup, Axrell pun berhenti menangis.

"Udah?" tanya Erios, Axrell pun hanya mengangguk pelan dalam dekapan.

"Mana sini coba liat mukanya" ucap Erios, Axrell langsung menggeleng, ia malu dan takut jika Erios akan menertawakannya dan mengejeknya.

"Gak kok, El gak bakal ngejek Arell" ucap kembali Erios. Yang kecil pun menjauhkan sedikit wajahnya namun memilih menoleh ke arah samping agar tidak bertatapan dengan sahabatnya, melihat itu membuat Erios tersenyum lalu mengangkat dagu pemuda kecil dihadapannya guna menatap ke arahnya.

Dilihat mata Axrell yang sedikit sembab, dengan hidungnya yang kecil dan mancung itu memerah, ditambah bibirnya yang berwarna merah muda sedikit melengkung kebawah. Damn.

Erios mencium kening Axrell cukup lama, merasa sudah cukup pemuda jangkung itu pun menjauhkan wajahnya dan beralih menangkup kedua pipi Axrell.

"Anak manis gak boleh nangis" ujar Erios, menatap kedua manik mata laki-laki kecil dihadapannya.

Axrell hendak akan menangis kembali, namun Erios lebih dulu mengecup pipi kanan Axrell, yang membuat Axrell tidak jadi menangis melainkan membulatkan kedua matanya.

"Jangan dikeluarin lagi air matanya, mubazir soalnya gak ada orang yang mau nyumbangin air matanya kalo air mata seseorang habis" ucap Erios santai, namun mendapat pukulan pada lengannya. Yang membuat Erios terkekeh kemudian mengusak surai hitam Axrell.

Hening sesaat diantara mereka berdua.

"El mau kinderjoy" ucap Axrell tiba-tiba.

"Berapa?" tanya Erios.

"Satu aja"

Erios pun mengangguk, "wait here, don't go anywhere" sambungnya, Axrell hanya mengangguk sebagai jawaban walaupun sebenarnya ia tidak mengerti apa yang diucapkan oleh sahabatnya tadi, Erios bangkit dari duduknya keluar dari rooftop entah kemana.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Erios datang menenteng sebuah paper bag, Erios pun duduk kembali disebelah Axrell lalu menyerahkan paper bag tersebut, Axrell sedikit mengernyit bingung namun memilih menerima paper bag tersebut.

"Buka" perintah Erios, Axrell pun lekas membuka isi dari paper bag tersebut dan mengeluarkan isinya dari dalam sana.

"Ini apa?" tanya Axrell bingung.

"Buka aja"

Isi paper bag tersebut terdapat banyak sekali kinderjoy didalam sana bahkan ada beberapa coklat lainnya.

"Kok banyak coklat, kan gue mintanya kinderjoy aja satu, ini juga belinya dimana? Dikantin kan gak ada" ucap Axrell penasaran.

Erios hanya menggaruk pipinya tak gatal lalu menghela nafas.

ErxrellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang