.
Avel membawa Axrell kesebuah gang kecil dan lembab hanya diterangi oleh minim pencahayaan. Menghimpit tubuh yang lebih kecil ke tembok dengan kedua tangan yang berada di samping kepala pemuda kecil itu.
"Apa yang lo mau?" tanya Axrell langsung ke intinya wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun, justru malah membuat lawan bicaranya sedikit terkekeh. Tangannya terangkat untuk mengelus pipi putih milik Axrell yang terasa halus dan lembut saat disentuh.
"Kenapa buru-buru sekali, baby" ujar Avel, tangannya yang semula mengelus pipi kini beralih turun kebawah untuk mengusap bibir merah muda yang terlihat sangat menggoda, fuck
Axrell langsung menepis tangan tersebut, membuat tangan kekar itu terhempas dari wajahnya.
"Apa mau lo bajingan!" bentak Axrell, sorot matanya menatap tajam pada pemuda jangkung dihadapannya. Lagi, Avel kembali terkekeh, lalu mencekram kuat kedua pipi si kecil membuat empunya mendongak seraya menukikkan alisnya.
"Let's kiss" ucap Avel, mendengar hal itu sontak membuat Axrell lekas mendorong kasar pundak yang tinggi.
"KEPARAT SIALAN, ENYAH LO!!"
Tanpa pikir panjang tengkuk Axrell ditarik dengan kasar oleh Avel, membuat kedua bibir mereka saling menyatu, seketika netranya dibuat terbelalak, Avel menjilati bibir kecil itu yang masih tertutup rapat, karena geram bibirnya dihadapannya ini tak kunjung terbuka kedua tangan Avel meremas kuat pantat milik Axrell.
"Ahh"
Sontak membuat Axrell akhirnya mau membuka mulutnya, melihat hal itu si brunette dibuat menyeringai, saat bibir itu terbuka ini menjadi kesempatan untuk Avel melesakkan lidahnya membuat ciuman mereka lebih dalam.
Tangan kekar itu terangkat, menahan kedua tangan yang kecil dan menyilangkannya ke atas kepala empunya.
Tangan kekar Avel yang satunya masuk kedalam seragam Axrell [jadi seragam Axrell itu di keluarin gak dimasukin] meraba perut rata pemuda manis itu sembari memainkan pucuk dada didalam sana, ada perasaan aneh yang menjalar dalam diri Axrell. Bangsat
Melihat laki-laki dihadapannya semakin melakukan hal-hal yang tidak senonoh membuat Axrell langsung menggigit lidah pemuda brunette tersebut, sontak membuat empunya lekas menjauhkan diri.
Melihat Avel yang tengah menahan rasa sakit pada lidahnya dan rasa getir dari darah akibat lidahnya yang di gigit oleh Axrell, menjadi kesempatan Axrell untuk kabur, saat hendak berlari melarikan diri, sesaat, pergelangan tangannya dicekal.
Avel langsung menarik pergelangan tangan si kecil dengan tidak manusiawi membenturkan tubuh itu ke tembok membuat kepala Axrell sedikit terbentur.
"BERANINYA KAU.."
Terlihat sorot mata Avel menyorot tajam penuh tatapan intimidasi, melihat itu membuat tubuh Axrell seketika dibuat bergetar ketakutan menyebabkan air matanya lolos membasahi kedua pipinya.
"Ya, benar menangislah, you are more beautiful when you cry"
Yang tinggi sedikit memiringkan kepalanya, mendekatkan wajahnya hendak akan mencium leher milik pemuda kecil dihadapannya ini, Axrell hanya bisa pasrah, menutup kedua matanya rapat, seakan berharap seseorang datang menolongnya, wajah Avel kian semakin mendekat bahkan Axrell bisa merasakan deru nafas pemuda brunette dihadapannya ini.
BUGH!
Seseorang datang tiba-tiba memukul belakang kepala Avel menggunakan balok kayu, membuat pemuda itu langsung tersungkur ke tanah.
"Axrell"
Mendengar suara yang tidak asing baginya perlahan Axrell membuka matanya, dan mendapati Erios yang berdiri didepannya raut wajahnya terlihat khawatir dan juga cemas. Erios membuang balok kayu tersebut dengan sembarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erxrell
Acak⚠(BXB?)⚠ Sederhana, kisah ini menceritakan seorang ketua osis dan badboy. Si ketos yang selalu sabar menghadapi badboy-nya yang selalu membuat masalah dimanapun berada. !! follow sebelum baca, tinggalkan jejak jika menurut kalian cerita ini seru !!