14. Erxrell : [Main gundu]

1.4K 72 0
                                    

.
.

Jam istirahat, banyak murid yang mulai berhamburan keluar kelas. Begitupun Axrell, kini dia tengah berada di ruangan osis tentu bersama Erios disana.

"El gue serius pas kita ke gramed kemarin gue ngarasa kaya ada yang ngikutin kita" ucap Axrell.

"Tumben gak bolos" ucap Erios tanpa menatap kearah Axrell. Dan mengalihkan topik pembicaraan.

Axrell pun berdecak malas.

"El, lo dengerin gue gak sih kok lo malah ngalihin pembicaraan" kesal Axrell.

"Denger" balas Erios yang masih tidak menatap ke arah Axrell karena sedari tadi Erios fokus pada laptop dihadapannya tak lupa Erios memakai kecamata yang membuat dirinya semakin terlihat tampan. [Oke lupakan].

"Tai lo bangsat!" Axrell semakin dibuat kesal, ingin sekali dia menonjok muka sahabatnya itu.

Erios pun menghela napas, kemudian melepas kacamata miliknya dan meletakkannya di atas meja, kini Erios menatap kearah Axrell yang tengah fokus bermain handphone dengan wajahnya yang cemberut lucu.

Karena gemas, Erios menarik kedua pipi Axrell yang membuat Axrell semakin marah dan mengamuk.

"Bangsat lo! Sakit njeng!" nada Axrell sedikit meninggi dan langsung menepis tangan Erios. Sedangkan Erios malah terkekeh kemudian mengusap pelan pipi Axrell yang ia cubit tadi.

"Omongannya dijaga" ucap Erios.

"Lagian lo ngeselin sih, gue kesel sama lo karena lo gak percaya sama ucapan gue tadi" balas Axrell.

"Arell, bukannya gue gak percaya sama lo, tapi itu mungkin perasaan lo aja" ucap Erios.

"Tuh lo mah gitu ah" Axrell memalingkan wajahnya ke arah lain, lagi-lagi Erios hanya bisa menghela napas melihat sikap sahabatnya itu.

Erios menangkup pipi Axrell agar Axrell kembali menatap kearahnya, yang membuat mata mereka saling menatap satu sama lain.

"Axrell denger, gue selalu percaya sama lo, jadi lupain hal kemarin, gak usah dibahas lagi oke?" tanya Erios dengan lembut.

"Tapi gimana kalo tuh orang punya niat jahat sama kita atau mungkin itu salah fans lo at-" Axrell berucap dengan cepat namun ucapannya langsung terpotong oleh Erios.

"Sstt tenang oke? gak boleh suudzon gitu" ucap Erios.

Axrell pun mengangguk.

"Darimana lo bisa tau kalo orang yang lo ngerasa ngikutin kita berdua kemarin itu salah satu fans gue?" tanya Erios.

"Kan bisa jadi El" jawab Axrell.

"Emang gue punya fans?" tanya Erios kembali.

"Gue gaplok juga ya muka lo El, lo tuh tampan, berprestasi, lo keren, pinter, walaupun lo orangnya dingin jarang senyum dan sering masang tampang datar, tapi lo itu idaman para cewe-cewe apalagi lo itu ketos, apalagi lo putra semata wayang keluarga Edgar yang terkenal dan sangat terpandang dimana-mana, apalagi lo itu dewasa walaupun lo masih SMA tapi lo bisa bersikap dewasa, lo itu kek merk rokok, sempurna" ucap Axrell panjang lebar. Erios terus memerhatikan bibir Axrell yang terus mengoceh. Betapa menggemaskan nya sahabatnya ini.

"Udah?" tanya Erios.

"Jangan ampe gue gaplok beneran ya muka lo sat" ucap Axrell kesal, dan langsung menatap tajam, sedangkan Erios hanya terkekeh dan mengelus pipi Axrell dengan lembut.

"Ekhem" ucap seorang siswi yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua.

Yang membuat Erios dan Axrell sama-sama menoleh ke arah siswi tersebut. Dan itu salah satu anggota osis.

ErxrellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang