Tepatnya pada bulan Maret 2020, waktu itu aku berada di rumah karena kampus sedang dalam keadaan lockdown selama 2 Minggu dan akan di sterilisasi. Tiap hari aku memantau melalui akun sosial media perkembangan covid-19 yang semakin bertambah parah.
Dan aku memilih untuk pulang, aku menempuh jarak sekitar 6 jam dari pusat kota Bengkulu mengendarai sepeda motor berboncengan dengan teman yang satu daerah denganku. Saat tiba di rumah, ada ibu yang menyambut kedatanganku. Aku langsung di suruh masuk dan mandi serta meletakkan semua perlengkapan yang aku bawa. Ibu membawa tas ransel ku keluar melewati pintu belakang rumah, aku melihat ibu menjemur tas ransel. Aku sedikit tertawa, sampai begitunya ya karena wabah penyakit ini. Kalau kata ibu biar virusnya mati, makanya tas ranselku di jemur. Untung saja aku tidak ikut di jemur di tengah teriknya matahari siang itu.
Setelah selesai melakukan ritual mandi aku mengeluarkan isi ransel dan mulai menata baju-bajuku di dalam lemari. Sementara laptop aku letakkan di atas meja belajar yang ada di kamar. Aku merebahkan seluruh tubuh yang pegal dan kaku itu, ahh... rasanya enak setelah 6 jam menempuh jarak. Aku meraih ponsel dan membuka pesan masuk di WhatsApp, ternyata Triya yang mengirim pesan. Kira-kira begini isinya
Triya :
Put... kenapa pulang ke rumah? Terus kapan balik ke sini lagi?Putrisa:
Yakan kampus lock down, gak ada orang juga di kost jadi mendingan pulang lah ke rumah. Belum tau kapan balik ke kost lagi wkwkTriya :
Cepetan balik ya !!Putrisa :
Baru juga sampe rumah, udah disuruh balik aja -_-Chatting kami berlanjut sampai malam, di mulai dengan membahas skripsi dan ujung-ujungnya curcol. Kemudian kami kehabisan bahan obrolan, Triya mengirimkam sebuah lagu yang bahasanya sama sekali tidak aku pahami. Cuma inget bagian akhirnya aja "kingkong" ternyata itu lagu Thailand yang lagi Viral kala itu. Selain itu Triya juga mengirimkan satu buah lagu lagi, ya kalo tidak di dengarkan sampai habis bisa-bisa orang yang mendengarkan lagu ini bisa salah paham wkwk, kalau tidak salah judulnya "jagung rebus" bisa cari di YouTube sih. Itulah ke Randoman Triya yang kadang terlihat konyol, tidak apa-apa yang penting menghibur. Kemudian aku menanyakan darimana dia tau semua lagu aneh itu,
Putrisa :
ya, kamu tau darimana sih lagu-lagu aneh kayak gitu?"Triya :
tau dari slive, eh..yuk main slive download deh buruan sekarangPutrisa:
Oh apk slive, males sih lagi asik ngegame soalnyaTriya :
ihh seru tau di slive, bisa live bareng cowok-cowokPutrisa :
Iya ntar kalo mood aku downloadWaktu berjalan begitu cepat, ternyata 2 Minggu itu terasa sebentar. Aku berniat untuk kembali ke kost dan berdalih akan menyelesaikan studi ku. Lantas pagi itu aku bersiap menunggu temanku karena kami satu tujuan, sekitar jam 08.00 kami berangkat dari rumah. Dan sampai ke kost sekitar jam 2, Alhamdulillah perjalanan kami lancar.
Begitu sampai, aku membuka pintu kostan dengan keadaan kost yang berdebu pastinya. Aku ambil sapu, dan kemudian mulai membersihkan debu-debu yang menempel di lantai, lalu aku bisa merebahkan tubuhku dan meluruskan pinggang. Setelah beberapa menit, aku mengambil ponsel yang ada di dalam Sling bag kemudian membuka room chat Triya dan mengirim sebuah pesan
Putrisa :
Udah di kostTriya:
Oke, jadi gak bingung lagi kalo ke kampus mampir dimana wkwkPutrisa :
Dih...kalo mampir tuh ke angkringan bukan ke kostan!!Triya :
Besok aku ke kampus, sekalian main yaa :)Jarak dari kost ku ke kampus memang terbilang sangat dekat, paling 2 menit lah dari kost. Triya memang lebih sering mampir untuk sekedar beristirahat jika urusan di kampusnya sudah selesai atau kadang karena jam pelayanan kampus tutup (ishoma). Rumah Triya memang terbilang cukup jauh sekitar setengah jam dari kampus itu pun kalo tidak ada lampu merah, biasanya kalo kita janjian buat meet up si Triya ini datengnya paling belakangan. Bukan karena faktor rumahnya yang jauh tapi faktor lain juga, kayaknya sih dia ini pecinta jam Indonesia banget alias ngaret wkwk.
Dan benar saja, besoknya dia benar-benar mampir. Dengan ekspresi wajah dan tingkah manja nya, gaya bicaranya juga seperti anak kecil dia terlihat kesal karena dosen yang ingin dia temui tidak ada. Setiap kali mampir ke kostan, Triya selalu membawa cemilan yang dia beli dari pedagang kaki lima yang bertengger hampir di sepanjang gerbang luar kampus.
"Biasa aja sih, itu muka gak usah di tekuk begitu"
"Pusing deh, dari kemaren belum ketemu sama dosbing" ucap Triya sambil mengunyah batagor yang dia bawa
"Coba lagi besok, udah di wa belum?"
"Udah tapi gak di read"
"Yaudah sih tunggu aja dulu" sahutku yang mencoba untuk menenangkan Triya
"Buka Slive dulu deh, untuk freshin kepala berbi" Triya mengambil ponselnya dan mulai melakukan siaran. Oke, jadi disini Triya lebih sering menyebut dirinya itu berbi. Alasannya apa ? hanya Triya yang tau,
Dia tampak sedang membaca typingan listenernya.Sementara aku cuma memperhatikan dia, dan sesekali nimbrung saat Triya mengeluarkan celotehannya. "Seru banget kayaknya" ucapku yang berada di sebelah Triya.
"Iya, ini ada orang Sumbar (sumatera barat) ngajakin pake bahasa Sumbar"
Jadi Triya itu masih ada keturunan minangnya, makanya kadang aku memanggilnya uni berbi wkwk.Triya asik berbicara dengan menggunakan bahasa Minang, ya walaupun tidak terlalu lancar tapi dia tetap percaya diri tidak memperdulikan benar atau salah pelafalannya. Selang beberapa menit, tampaknya lawan bicaranya tadi sudah out dari roomnya, karena tidak ada lagi yang bisa diajakin ngobrol Triya mengajakku untuk live bareng. Karena kebetulan aplikasi S-Live meluncurkan fitur baru berupa up call.
Jadi fitur up call ini bisa digunakan untuk listener yang ingin mengobrol dengan DJ / penyiar secara langsung, seperti sedang dalam panggilan telfon dan penyiar masih tetap bisa membaca typingan listener lain. Karena itu, Triya ingin mencoba fitur baru dengan menyuruhku untuk mendownload Slive. Awalnya aku menolak, tapi karena Triya memaksa akhirnya aku mendownload kembali Slive, saat selesai mendownload aku login dengan akun yang sudah aku buat sebelumnya. Jujurly karena tampilan Slive yang baru jadi membuatku sedikit bingung menggunakannya, karena fitur-fiturnya yang mulai banyak beda dari sebelumnya yang sederhana.
Triya membuat room live dan menyuruhku untuk masuk dan mencoba fitur up call, tapi karena baru pertama kali aku memakai aplikasi ini saat menekan tools up call aku sama sekali tidak bisa menggunakannya karena gagal terus wkwk. Triya tampak kesal dan menertawaiku karena aku yang belum terbiasa menggunakan Slive.🌷🌷🌷🌷
Hai teman-teman 👋🏻
Bagi yang baru mampir boleh dong, kasih supportnya dengan menekan tombol bintang di pojok kiri bawah ya 🤗 jangan lupa add to library kalian juga biar gak ketinggian cerita berikutnya ☺️☺️
Jangan lupa juga follow author ya untuk mendapatkan notifikasi cerita lainnya 🤗🌷✨
Happy reading ❤️🌷✨
📢: Dilarang keras mengcopy seluruh karya author 🚫
📢: Cerita ini di buat berdasarkan pengalaman author ☑️
📢: Apabila terdapat kesamaan nama tokoh, tempat, judul mohon maaf karena atas unsur ketidak sengajaan 🙏🏻🙏🏻 tapi alur cerita benar-benar dari pengalaman author 🙏🏻
Bengkulu, 27 Oktober 2022 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VIRTUAL
RomanceTepatnya pada pertengahan tahun 2020, sejak covid-19 lagi marak-maraknya. sehingga pemerintah menyarankan untuk social distancing, dan aku banyak menghabiskan waktu di kostan. karena di Landa rasa bosan dan ada larangan keluar alias lock down, akhir...