Hampir setiap hari Kevin selalu menelfonku, pagi, siang atau bahkan malam. Rekor durasi telfon tertinggi aku rasa bisa jatuh ke tangan Kevin dengan durasi 10 jam non-stop. Selain menelfon, Kevin juga sering mengajakku untuk nobar film melalui aplikasi Line, aku dan Kevin punya grub line yang isinya hanya kami berdua. Saat sedang tidak ada topik obrolan menarik, pasti kami beralih ke line untuk menonton film.
Selain se-grup dengan Kevin, aku juga punya grup lainnya tentunya bersama ke-dua bestie ku Triya dan Puspa. Kadang sedihnya saat Puspa merasa gabut dan ingin mengajakku atau Triya nobar tapi kami malah tidak bisa, kami berdua terlalu buta dan terpikat dengan crush masing-masing.
Diantara kami bertiga, setahuku cuma Puspa yang tidak memiliki hubungan dengan pria manapun.Puspa tau aku dekat dengan Kevin, karena kerap beberapa kali aku menceritakan Kevin kepadanya. Begitu juga Triya, Puspa tau tentang beni dan Tomi. Awalnya Puspa sangat menentang Tomi sama sepertiku. Tapi percuma saja jika kami melarang Triya, dia tidak akan mau mendengarkan dan mengikuti saran kami, akhirnya kami membiarkan dia mengikuti kemauannya sendiri.
"Put si Triya bisa-bisanya ketemu sama Tomi" obrolan sore itu melalui telfon grup line dan tentunya tidak ada Triya disana.
"Gak tau pus, yang aku pikirin sekarang gimana beni, keterlaluan si triya " ucapku sambil meng-scroll layar ponsel
"Kalo aku setuju sama beni, kalo Tomi no!" Puspa setuju karena pernah bertemu dengan beni sewaktu KKN 2019 silam dan dia tau bagaimana sikap beni, yang rela datang jauh-jauh dari Sumsel untuk melihat sang kekasih yang sekarang sudah berpaling.
"Ya kita liat aja nanti gimana ending-nya, pasti beni kecewa" ucapku dengan yakin, lambat laun beni pasti tau.
Aku kembali membuka lembaran buku dimana biasanya aku pakai untuk menulis sajak. Sudah banyak ternyata lembaran yang aku tulis, kali ini aku ingin menulisnya lagi karena terinspirasi dari Triya. Baru menyelesaikan satu bait, aku melihat ponsel tidak ada notifikasi apapun. Tampaknya Kevin tidak live dan tidak ada WhatsApp darinya.
"Ting..." Suara notifikasi masuk, aku langsung melihat melalui pop-up di layar ponselku. Pesan itu dari Triya,
Triya :
Put...si Kevin !Putri :
Kevin kenapa?Triya :
Dia lagi nobar sama ceweDeg.... tiba-tiba aku merasa dadaku berdebar, aku memang tidak mengaktifkan notifikasi line sehingga tidak mengetahui kalau Kevin sedang nobar dengan perempuan lain. Pantas saja dia tidak live dan tidak mengirim pesan padaku.
Putri :
Oh iya, heheTriya :
Kamu gak marah put? Aku lagi join sama mereka. Perempuan itu namanya ratuLagi-lagi aku harus mendengar nama ratu, sangat tidak heran jika dia sedang bersama Kevin. Karena hampir setiap kali Kevin live dia selalu ada. Aku ingin marah tapi sadar aku bukan siapa-siapa, kami tidak pernah membuat komitmen apapun jadi jelas hubungan kami hanya sebatas teman.
Triya terus menerus memprovokasi, dia ingin aku segera muncul di hadapan Kevin seolah menangkap basah kelakuan Kevin. Tapi aku mengabaikan Triya, dan malah menyuruh Triya untuk keluar dari room nobar.
Awalnya Triya menolak, karena dia tidak terima di maki oleh Kevin. Triya tampak begitu marah dan mulai tidak menyukai Kevin, alhasil dia menyuruhku untuk menjauhi Kevin.Semuanya berawal ketika Triya masuk ke room nobar yang mana disana hanya ada Kevin dan ratu. Triya berseru kepada Kevin dan mengatainya bahwa dia sedang selingkuh dengan perempuan lain. Kevin tidak terima dengan perkataan Triya, karena memang dia tidak merasa sedang berselingkuh dan tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.
Triya masih terus berseru kepada Kevin, "Vin lu gak inget putri?"
"Apaan sih?! Gue sama putri cuma teman!" Kevin menjawab pertanyaan Triya dengan suara yang sedikit berteriak
"Cuma teman? Lu gak ngehargai putri vin!" Balas Triya yang tidak mau kalah, Triya bersikap demikian karena dia tau perasaan sahabatnya bagaimana, maka dari itu dia tidak bisa tinggal diam.
"Lu sadar diri deh Triya, lu ngatain gue selingkuh? Gak salah ya? Bukannya lu yang selingkuh sama si Tomi?hahaha" Kevin awalnya tidak ingin bertengkar dengan triya, namun dia merasa terusik akan keberadaan Triya sehingga dia mengeluarkan kartu AS untuk membuat Triya bungkam.
Triya merasa tersinggung karena perkataan kevin, ya walaupun itu benar. Tapi menurut Triya tidak perlu di umbar seperti itu, alhasil Triya mulai tidak menyukai Kevin.
"Diem lu Vin!! Jangan-jangan lu deketin putri cuma karena lu kesepian. Oh iya lu belum move on kan dari mantan lu? Dan si ratu bakal jadi mangsa lu berikutnya?!"Setelah kejadian itu hampir setiap hari aku mendengar kalimat "put jauhin kevin". Di sisi lain Kevin sedikit menurunkan kepercayaannya kepadaku, karena kejadian itu. Kevin mengira aku akan menjaga rahasianya mengenai sang mantan, tapi menurutku sama sekali tidak membocorkan hal yang menurutnya itu adalah rahasia. Jelas-jelas dia yang membuka ruang siaran dan curhat dengan pendengarnya mengenai sang mantan, tidak hanya satu orang saja yang mendengar tapi ada beberapa orang. Jadi aku menegaskan itu bukanlah salahku, maksudku bercerita dengan Triya karena aku tidak pernah mengalami situasi yang sama seperti Kevin. Jadi aku hanya ingin meminta saran dengan Triya untuk kemudian aku sampaikan pada Kevin.
Sejak kejadian itu Kevin semakin jarang menghubungiku, bahkan hubungan kami mulai renggang. Aku sedikit merasa kehilangan, ketika notifikasi live streaming nya tidak muncul lagi di layar ponselku. Aku berpikir bahwa dia sudah menemukan seseorang yang tepat, atau jangan-jangan dia sedang menjalin hubungan kedekatan dengan ratu.
Rasa penasaranku kian menjadi-jadi, aku selalu memantau akun sosial medianya, iya...tampak postingan 2 hari yang lalu. Setelahnya aku benar-benar tidak bisa memantau aktivitas lainnya. "Apakah ini benar-benar salahku?" pikiranku kacau dan berimbas pada aktivitas sehari-hari ku, yang membuatku tambah tidak bersemangat.
*****
Halo teman-teman 👋🏻
Akhirnya author balik lagi ya, setelah libur sebulan 🤭
Seperti biasa jangan lupa dukungannya yaaa pencet ikon bintang 🌟Tunggu part selanjutnya 🌷❣️
Terimakasih...Rabu, 11 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VIRTUAL
RomanceTepatnya pada pertengahan tahun 2020, sejak covid-19 lagi marak-maraknya. sehingga pemerintah menyarankan untuk social distancing, dan aku banyak menghabiskan waktu di kostan. karena di Landa rasa bosan dan ada larangan keluar alias lock down, akhir...