Hari ini aku ada janji dengan anak-anak kelompok KKN, rencananya kami akan reunian mengingat sudah satu tahun yang lalu tidak berjumpa. Ya kami mengadakan acara kecil-kecilan ala kami yang wajib diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dan syukurnya kami semua hadir. Acara reunian ini kami lakukan di sekitar kampus, mengingat lingkungan kampus yang begitu luas di tambah lagi ada beberapa tempat yang masih asri di dominasi oleh pohon-pohon tinggi menambah kesan seperti berada di alam bebas. Kami membangun sebuah tenda dengan ukuran yang kecil, karena memang niat kami bukan untuk menginap. Hanya menikmati keindahan malam, sambil bersenda gurau terlihat seperti sedang camping.
Segala persiapan untuk acara reunian sudah siap, kami membeli beberapa bahan makanan seperti jagung, pentol bakso, buah-buahan, dan beberapa ciki serta minuman. Acara yang seru sampai kami lupa waktu, malam semakin larut dan udara dingin yang mulai menusuk hingga ke tulang. Gerbang kampus sudah tutup dari jam 22.00, jadi kami harus keluar dengan melewati jalan tikus yaitu jalan setapak yang disisi sebelah kanan dan kiri dipenuhi semak belukar. "Untung saja ada jalan keluar" pikirku, jika tidak aku akan berada disini menjadi santapan nyamuk. Begitu keluar dan tiba di jalan besar aku beserta teman yang lain berniat untuk menginap saja di kosan Puspa, mengingat gerbang kosan ku pasti sudah di kunci begitu juga dengan teman-teman ku yang lain, sementara Triya tidak mungkin pulang ke rumahnya kalau dia tidak ingin menjadi korban begal mau tidak mau dia ikut menginap juga. Dengan kesibukan ini setidaknya aku bisa melupakan Kevin sejenak.
Sudah dua Minggu Kevin tak kunjung menghubungiku, aku melewati malam sendiri tanpa Kevin. Dia yang selalu menemani untuk sekedar meramaikan suasana yang sepi, dan aku merasa kehilangan. Kembali aku buka room chat Kevin, membacanya dari atas sampai terakhir kali dia menghubungiku. Dan yang membuatku terkejut adalah saat sedang asyik meng-scroll room chat tiba-tiba muncul notifikasi, "aku kira Kevin" lirihku sembari melihat pesan yang baru masuk itu melalui jendela pop up. Aku tidak sadar dan merasa sedang tidak memikirkan apapun, ntah kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas. Kedua jariku sangat lancar membalas pesan tersebut kemudian mengirimkannya, setelah aku tutup room chat itu tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menyengat di kepalaku. Seketika aku berpikir "tadi aku bales di room chat siapa ya?" Rasa panik mulai menggerogoti jantungku, dan saat aku buka "tuhan bunuh saja aku sekarang" teriakku dalam hati sambil menutup mata, rasa lemas mulai menjulur ke sekujur tubuhku. Dan lebih mengejutkan lagi pesan itu sudah di baca, ternyata aku salah kirim. Pesan itu terkirim bukan ke orang yang aku tuju, pesan itu terkirim pada Kevin.
"Drrrrttttt...." Ponselku bergetar, benar saja Kevin langsung menelpon ku. Sejujurnya aku tidak ingin mengangkat telepon itu, tapi aku harus menjelaskan nya kepada Kevin, saat aku geser tombol hijau di layar ponsel terdengar suara tawa di seberang sana "hahah....lu kenapa put?"
Aku menghembuskan nafas kasar "sorry Vin, salah kirim" ucapku dengan kesal bercampur malu.
"Eh put kita itu udah lama gak chat, kok bisa salah kirim sih? Wkwk"
"Beneran Vin, gue salah kirim lagi gak fokus tadi"
"Masa sih? Atau lu sengaja? Wkwk" Kevin sepertinya sedang meledekku, atau dia terlalu gr karena aku yang menghubunginya, seolah-olah aku yang lagi mengejar dia.
"Terserah lu deh Vin, kalo gak percaya" ucapku yang ingin sekali menyudahi percakapan ini, karena terlalu malu akibat kebodohan ku sendiri.
"Iya-iya percaya kok. Eh lu apa kabar ?"
"Baik sih, nah lu kemana aja vin udah jarang live?"
"Gue sekarang lagi seneng nge-game, bosen mau siaran. Ini juga gue lagi Mabar"
"Terus konten YouTube lu gimana Vin?" Selain menjadi streamer Kevin sebelumnya adalah seorang content creator, subscribers nya lumayan banyak tapi sekarang sedang vakum.
"Gue bingung mau buat konten apa, bantuin mikir deh put"
"Gimana kalo konten sajak?" Aku pikir ini ide yang tepat, karena belakangan ini dia sangat menyukai sajak
"Emmm bisa sih, tapi gue males ngedit put wkwk"
"Lah terus mau lu apaan dudul" ucapku yang sedikit menyesal telah memberinya saran
"Hhhhh...lu yang buat akunnya yah? Lu kan asisten gue sekalian buatin blog nya dong lu bisa kan? Kan lu punya PC" ucap Kevin dengan kebiasaannya yang suka memerintahkan orang seenak jidat nya.
"Asisten pala lu, di gaji juga kaga. Iya nanti gue yang buat akunnya"
Dan semenjak kembalinya Kevin komunikasi kami berjalan seperti biasanya, kami berdua memutuskan menjadi partner conten creator. Konten kami berisi sajak atau musikalisasi yang sedang trend kala itu di s-Live. Tidak lupa kami selalu mempromosikan konten kami melalui sosial media dan room live di aplikasi S-Live. Tapi rasanya Kevin benar-benar memperbudak ku, benar saja dia menyuruhku mencari subscriber dan followers yang banyak sementara dia tidak melakukan apapun. Ya walaupun subscribers nya tidak banyak tapi cukup membuatku dan Kevin antusias untuk berkarya, hampir setiap hari kami bersemangat untuk menciptakan sajak-sajak baru memang tidak mudah, kami harus mempunyai inspirasi untuk menulis, kemudian merekamnya, setelah itu tahap pengeditan dan yang terakhir adalah tahap publikasi. Aku sangat berterimakasih kepada teman-teman yang sudah mendengarkan hasil karya ku.
jujur aku rindu masa-masa di tahun 2020 yang lalu.*****
Segini dulu ya untuk part kali ini :)Silahkan tunggu part selanjutnya
Jangan lupa vote nya ya kak^^
Rabu, 18 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VIRTUAL
RomanceTepatnya pada pertengahan tahun 2020, sejak covid-19 lagi marak-maraknya. sehingga pemerintah menyarankan untuk social distancing, dan aku banyak menghabiskan waktu di kostan. karena di Landa rasa bosan dan ada larangan keluar alias lock down, akhir...