15|Jadi Penyiar

2 3 0
                                    

Tepatnya pada bulan November 2020, sudah dua bulan aku berkecimpung di dunia virtual khususnya dunia penyiaran. Dan pada bulan ini juga aku resmi menjadi penyiar untuk pertama kalinya, kenapa?... alasannya adalah karena kedua temanku yaitu Puspa dan Triya. Selain itu juga aku mencoba untuk memberanikan diri dan keluar dari zona nyaman, mencoba hal baru tidak salah bukan.

Triya dan Puspa mendorongku dengan keras, menurutku mereka itu terlalu memaksa. Tapi setelah aku mencoba menjadi seorang penyiar, ternyata membuatku jadi ingin terus mencobanya. Aku membuka room pertama tentu saja di temani oleh kedua bestie ku, karena sesuai perjanjian mereka harus menemaniku setiap kali live atau siaran.

Ternyata pada siaran pertamaku, tidak seburuk yang aku bayangkan. Walaupun sedikit canggung, tapi aku mencoba untuk tetap enjoy. Dan disinilah aku bertemu dengan "Dudul" (panggilan untuk bestie virtualku), juga untuk pertama kalinya aku punya listener setia. Salah satunya si Ki panggilan rizki, yang waktu itu terlihat caper tapi dia bukan tipeku.

"Halo, selamat bergabung di room putri, salam kenal semuanya, kita absen dulu ya, kalian asalnya darimana aja nih?" Ucapku sambil menatap layar ponsel, menunggu para pendengar mengirimkan ketikan di kolom komentar.

Ki_: halo putri, salken gue dari Pekanbaru

Gushion: hi put, gue dari Jatim. Dj darimana?

Dylan: hi DJ, salken juga. Dari Jogja nih, kalo dj?
...

"Gue dari sumatera tepatnya di Bengkulu, kalo boleh tau kesibukan kalian apa?"

Dylan : serius dari Bengkulu?

Gushion : sibuk mondar mandir put wkwk

Ki_ : wih, masih satu pulau bismillah bisa... :D

"Iya, gue asli Bengkulu. Dylan pernah ke Bengkulu? eh gusi nanya serius ini. Bisa apa emang Ki?"

Dylan : pernah dulu waktu kecil ke Bengkulu, soalnya mbah gue tinggal disana

Gushion : kerja put buat lamar kamu

Ki_: eh gusi gak boleh nikung
....

Kira-kira begitu lah percakapan ku dengan mereka, sejak saat itu aku dekat dengan Dylan. Setiap live dia selalu stay, bahkan dia tau cerita romansa virtual yang aku jalani.
Dan dia selalu menjadi saksi kandasnya kisah cintaku.

Live ke-dua aku mendapatkan teman baru lagi, ada yogi, Adit, Bray, putra 1, putra 2, putra 3 dan masih banyak lagi. Btw, nama putra pasaran ya... Hampir setiap hari live dan jumlah followers ku terus bertambah. Bahkan sekarang aku sudah tidak lagi menunggu orang lain untuk membuka room, karena aku bisa membuka room sendiri.
Terutama kevin, yang waktu itu memang hampir vakum dari dunia penyiaran. Alih-alih dia ingin fokus menjadi konten kreator, dan mengajakku untuk menjadi partner nya. Tapi menurutku itu sedikit sulit untuk di realisasikan, kenapa? Karena Kevin minim fasilitas, dia juga tidak punya cukup modal. Kerap beberapa kali aku menyarankan untuk cari pekerjaan supaya dia punya modal tapi dia menolaknya.

Hubungan ku dengan Kevin kembali berjarak setelah kejaian waktu itu. Dia memaki ku saat siaran sedang berlangsung, jujur waktu itu aku lagi down. Berharap ada yang menyemangatiku tapi malah makian yang aku dapatkan, itu semua karena Dylan. Dia yang memancing kevin, sehingga Kevin dengan nada tingginya memakiku. Dylan mengakatan jika aku tidak lagi memiliki semangat hidup, bukan kalimat positif yang di lontarkan Kevin padaku. Tapi kalimat yang begitu menusuk hati dan ada sedikit rasa kecewaku padanya, Puspa yang melihat dan mendengar kejadian itu syok. Dia langsung menyuruhku untuk mengakhiri siaran, dan menceritakan padanya apa yang terjadi saat itu. Dengan matang Puspa berkata "jauhi dia", tapi aku masih belum bisa.

Hingga pada suatu hari, setelah Kevin meminta maaf. Dia mencoba untuk jujur padaku, dia berkata bahwa semuanya ini adalah rekayasanya dia. Kevin bukanlah nama asli, termasuk kontak dan juga sosial media nya. Berarti orang yang selama ini aku sukai bukanlah sosok Kevin, maksudku adalah aku menyukai sosok Kevin dari foto yang selalu dia posting, foto yang selalu dia pakai. Tapi kenyataannya itu bukan dia, aku hanya diam saat dia menceritakan semuanya padaku melalui telepon. Sejak itu aku mulai mengabaikan Kevin, pertama karena aku kecewa, kedua dia sudah berbohong walaupun akhirnya dia berkata jujur, ketiga dia terlalu keras padaku, dan yang terakhir aku benar-benar tidak bisa terus-terusan bersamanya demi keselamatan dan keamananku.

Aku sempat menceritakannya pada Puspa, dengan tegas Puspa menyuruhku untuk benar-benar menjauhi Kevin. Hanya orang-orang terdekatku saja yang mengetahuinya termasuk Dylan. Aku mulai mencoba jauhi Kevin, mengabaikan setiap panggilan dan pesannya. Aku justru lebih fokus menjadi seorang penyiar, terakhir kalinya aku melihat Kevin memasuki room siaran dengan menggunakan akun lain, akun itu di daftarkannya menggunakan email yang aku buat untuk registrasi akun YouTube. Di dalam room itu dia bertanya mengenai keberlanjutan konten yang sudah kami buat, "put gimana konten YouTube sama blog masih mau jalan gak?" Dan bersamaan dengan itu dia mengirimkan pesan melalui akun Instagram konten sajak kami, dia kecewa denganku, dia tau kalo selama ini aku selalu menjelekkan dia di setiap live ku, dia tidak pernah memberitahukan keberadaan ku dengan teman-temannya tapi kenapa aku selalu menceritakan dia kepada teman-temanku.
Dia memblokir semua akun ku, dan aku juga sebaliknya memblokir kontak WhatsApp Kevin, dia juga mengambil alih email yang aku buat dengan mengganti password email tersebut. Otomatis aku bukan lagi admin dari akun-akun yang sudah aku buat. Jujur aku tidak pernah menjelekkan dia di depan teman-temanku, aku hanya sekedar menyinggung  namanya saja dan kadang tanpa sengaja menyebut namanya saja, sama sekali tidak pernah memburukkan namanya. Toh semua orang juga tahu bagaimana sifatnya selama ini, dia yang menunjukkannya sendiri.

Aku mulai terbiasa tanpa Kevin, tapi juga tidak biasa karena tidak ada yang menemani ku untuk berbalas pesan. Aku ingat satu nama, saat itu aku begitu tertarik pada Kevin hingga mengabaikan orang yang ingin berkomunikasi denganku, Kiki namanya. Awalnya aku mengabaikan dia, tapi dia memfollow Instagram ku dan mereply sajak yang aku posting. Kiki ternyata menyukai sajak, dia juga sempat merekam suaranya dan ingin menunjukannya padaku. Berhubung pesan ig tidak bisa mengirim rekaman, kami pindah ke WhatsApp dan cerita pun di mulai kembali.

*****

Tunggu part selanjutnya yaa^^
Jangan lupa vote nya 🌟

4 Februari 2023

DUNIA VIRTUAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang