7

119 10 1
                                    

Jessica dengan masih mengenakan seragam sekolahnya, berdiri mondar-mandir di depan kamar rawat Taeyeon. Sudah dua hari Taeyeon berada di rumah sakit, namun baru hari ini ia memiliki keberanian untuk datang menjenguk Taeyeon. Dirinya masih diliputi rasa bersalah.

Pintu dibuka oleh Nyonya Know dari dalam, Nyonya Kwon tersenyum ke arah Jessica. “Sica-ya, masuklah. Taeyeon menunggumu.”

“Ahjumma, saya minta maaf telah membuat Taeyeon masuk rumah sakit,” ucap Jessica dengan kepala menunduk.

“Sica-ya, dengarkan Ahjumma,” Jessica mendongkakkan kepalanya ketika mendengar Nyonya bersuara. “Kau tidak salah, kau melakukannya karena tidak tahu. Sekarang, masuklah ke dalam, Taeyeon sudah menunggumu.”

“Baik Ahjumma, terimakasih.”

Taeyeon menoleh ketika pintu kamar rawatnya terbuka. Ia tersenyum mendapati Jessica menghampiri dirinya.

“Bagaimana keadaanmu?” Jesicca menggeser kursi ke samping ranjang, kemudian mendudukinya.

“Sudah mendingan, kupikir besok aku bisa masuk sekolah,” balas Taeyeon.

“Oh syukurlah.” Jessica bernapas lega, walaupun masih merasa bersalah. “Mianhae, aku baru bisa menjenguk hari ini.”

“Tidak apa-apa.” Taeyeon melirik seragam Jessica yang mirip dengan seragam sekolahnya. “Ngomong-ngomong, kita satu sekolah?”

Jessica mengangguk. “Ini hari keduaku.” Tiba-tiba Jessica teringat sesuatu. Ia membuka tasnya dan mengambil sesuatu lalu menyerahkannya kepada Taeyeon. “Oh iya, ini album TVXQ Oppa-deul yang aku beli. Aku meminjamkannya padamu.”

Taeyeon terlihat senang. “Wah jinjja?! gomawo Sica-ya.” ia membuka albumnya secara perlahan dengan senyum terukir diwajahnya. “Mereka keren sekali.”

Jessica tersenyum melihat wajah bahagia Taeyeon.

Dari situlah awal persahabatan mereka tercipta. Bukan hanya karena Ibu mereka yang dekat, tapi karena berada fandom yang sama.

“Tapi sejak saat itu, kita menjadi dekat,” ucap Taeyeon.

“Benar. Aku selalu memintamu untuk ke tempat-tempat yang ingin aku tahu karena aku tidak terlalu mengenal Seoul,” balas Jessica.

Taeyeon tertawa.“Aku seperti tour guidemu saja. Dan parahnya kau hanya membayarku dengan bubble tea saja.”

“Ya! Kenapa kau mengungkitnya!”

...

“Yedeura, ayo kita lawan Baekhyun hyung!” seru Jungwoo.

“Ayo!” seru anak-anak dengan serentak.

Suara riuh anak-anak di halaman belakang menyita perhatian Taeyeon yang berada di dalam, Ia baru saja sampai di panti. Secara diam-diam, ia keluar untuk melihat pertandingan sepak bola antara Baekhyun seorang diri versus 7 anak laki-laki panti.

Taeyeon takjub dengan kemampuan Baekhyun bermain sepak bola. Baekhyun menggiring bola dengan gesit dan lincah. Permainan diakhiri dengan skor 5 poin untuk Baekhyun dan 1 poin untuk anak-anak panti. Baekhyun menyadari Taeyeon menontonnya, kemudian ia menghampiri Taeyeon.

“Taeyeon-ssi, apa Saya membuatmu menunggu?” ucap Baekhyun.

“Aniyo. Gwaenchanha Baekhyun-ssi, saya senang melihat keaktifan anak-anak panti.” balas Taeyeon.

“Karena Taeyeon-ssi sudah berada disini, ada yang ingin saya dengar darimu,” ucap Baekhyun sambil melihat ke sekeliling yang ramai. “Ini terlalu ramai. Sebaiknya kita cari tempat lain.” Baekhyun mengajak Taeyeon ke kebun milik panti.

You Are The One | Baekyeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang