3

161 16 1
                                    

"Taeyeon-ah, apa yang kau beli?" tanya Jessica sambil mendorong troli belanjaan. Sore ini ia sedang berada di supermarket untuk membeli kebutuhan untuk di rumah bersama Taeyeon.

"Tidak banyak, hanya jelly." balas Taeyeon, kemudian ia memasukan 2 bungkus jelly ke dalam troli.

Jessica kemudian mendorong trolinya, lalu memasukan 5 bungkus mie instant, jeruk, strawberry, daging dan bumbu-bumbu ke troli. Lalu mereka keluar dari supermarket dengan meneteng 2 plastic besar berisi barang belanjaan setelah mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Jessica duduk dikursi kemudi sedangkan Taeyeon sedang memasukan barang belanjaan ke dalam bagasi mobil. Setelah itu menutup pintu bagasi, Taeyeon duduk disebelah Jessica.

"Nanti kita mampir sebentar ke toko kue yang seperti biasa ya. Aku ingin membeli macaroon."ucap Taeyeon sambil menoleh kearah Jessica yang sedang focus menyetir.

"Geurae,"balas Jessica.

Setelah selesai membeli macaroon, mereka pulang ke apartement. Taeyeon memasukan barang belanjaan kedalam kulkas dan macaroon diletakkan di atas meja makan.

"Oh iya, sejak kapan kau mengenal direktur Baekhyun?" tanya Jessica.

"Sekitar seminggu yang lalu, kenapa?" balas Taeyeon. Ia menuangkan jus jeruk ke dalam gelas kemudian meminumnya sedikit.

"Menurutmu dia pria yang baik?"

"Kurasa begitu. Aku tidak terlalu mengenalnya."

"Sepertinya dia menyukaimu,"ungkap Jessica.

Taeyeon sedang meminum jus jeruknya menjadi tersedak. "Ya! mana mungkin! Dia menyukaiku. Kami hanya baru bertemu sebanyak empat kali."

"Ya! percayalah padaku, aku tidak yakin salah."

"Apanya yang tidak salah. Dulu kau salah mengartikan perasaan Donghae sunbae kepadamu."

"Ya! jangan kau ungkit itu lagi. Itu sangat memalukan sekali."

"Arasseo."ucap Taeyeon.

Taeyeon melihat kearah Jessica yang sedang memakan macaroonnya, "Ya! jangan kau habiskan, satu lusinnya untuk tetangga sebelah. Aku belum mengembalikan kotak makannya." Ia tadi membeli 2 lusin macaroon.

"Tetangga baru? Unit 1602?" tanya Jessica heran, pasalnya ia hanya tau unit itu sudah lama tidak ditempati sebelum ia memutuskan untuk pindah ke apartement milik Taeyeon setahun yang lalu. Karena letak apartement Taeyeon yang lebih dekat dengan butiknya adalah alasan ia memutuskan menumpang tinggal di apartement Taeyeon dan kebetulan masih ada kamar kosong, sebelumnya ia masih tinggal bersama keluarganya.

Taeyeon mengangagguk, ia menyerahkan kotak makan milik tetangga yang sudah diisi oleh macaroon kepada Jessica lalu berkata, "Sebaiknya kau berikan kotak makan ini ke tetangga sekalian berkenalan dengannya. Aku ingin mandi."

Jessica menerima kotak makan tersebut."Kau mau kemana? tumben jam segini mau mandi."

"Aku ada janji."

"Mau bawa mobil?"

"Tidak. Aku malas mengemudi, jadi aku akan naik taksi."

....

Taeyeon tiba di cafe yang sudah Baekhyun infokan lewat SMS. Ia telah bertukar nomor dengan Baekhyun. Taeyeon memilih meja yang di pojok. Pelayan datang membawa menu dan menanyakan apa yang ingin .

"Nanti saja,"ucapnya pada pelayan.

Sudah tiga puluh menit Taeyeon sudah menunggu, namun tidak ada tanda-tanda kemunculan Baekhyun. Ia sudah mengirim pesan kepada Baekhyun, namun jangankan mendapatkan balasan, dibaca pun tidak. Taeyeon menghela napas dengan kasar, ia kecewa karena Baekhyun mengingkari janjinya. Namun ia tetap memberi kesempatam kepada Baekhyun tiga puluh menit lagi, jika dia masih belum datang ia akan pulang.

Tiga puluh menit kemudian, bel pintu kafe berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk. Taeyeon berharap itu Baekhyun, namun ternyata bukan.

"Noona kenapa ada disini?" yang tadi masuk adalah tetangga unit 1602.

"Oh kau! Aku sedang menunggu seseorang, tapi sepertinya tidak akan datang."

"Oh sayang sekali."

"Kau sendiri?"

"Aku hanya berkumpul dengan yang lain. Tapi sepertinya berubah pikiran."ucap pria itu dengan tersenyum.

"Kenapa?"

"Noona, aku ingin mengajakmu jalan-jalan sebentar."

"Apa katamu? Jalan-jalan?"

"Aku ingin menghibur noona. Karena noona pasti tadi kecewa kan? orang yang noona tunggu tidak datang."

Taeyeon mengangguk. "Tapi Taehyung-ah bagaimana jika kau ketahuan oleh penggemarmu?"

"Tenang saja. Aku akan pakai masker dan topi. Mereka tidak akan mengenaliku. Kita jadi kan?" Taeyeon mengangguk, lagipula tidak ada salahnya untuk berjalan-jalan sebentar.

Taehyung mengajak Taeyeon untuk pergi ke Myeong-dong. Untuk sampai kesana, Taehyung menyetop taksi. Ia membukakan pintu mobil dan membiarkan Taeyeon untuk masuk terlebih dahulu. Setelah Taehyung masuk, ia memberitahu kepada supir taksi kemana mereka berdua akan pergi.

"Noona, macaroon yang kau berikan tadi enak sekali." ucap Taehyung memecah keheningan didalam taksi.

"Jinjja?" Taeyeon merasa heran, tumben sekali Jessica cepat melakukan apa yang ia suruh, karena biasanya ia selalu lupa, misalnya ketika Taeyeon meminta untuk mengangkat jemuran miliknya atau memberi makan Zero ketika ia tidak bisa pulang ke rumah.

Taehyung mengangguk. "Tadi Jessica noona yang datang memberikannya."

"Taehyung-ah." panggil Taeyeon

"Wae?"

"Kita baru saling kenal, kenapa kau terus memanggilku 'noona'?"

Taehyung tersenyum. "Karena bagiku semua wanita yang cantik adalah noona."

Taeyeon merasa tersipu saat mendengar hal tersebut, namun ia buru-buru mengalihkannya dengan memukul pelan lengan Taehyung. "Dasar kau ini!" Taehyung tertawa.

Disisi lain, Baekhyun keluar dari ruang rapat dengan terburu-buru untuk menemui Taeyeon. Ia tidak menyangka rapatnya akan memakan waktu yang lama. Baekhyun mengecek jam tangannya, ternyata ia sudah terlambat tiga puluh menit.

Setelah melewati kemacetan karena jam pulang kerja, Baekhyun akhirnya sampai di kafe tempat ia dan Taeyeon untuk bertemu. Ia melihat ke setiap meja-meja, namun ia sudah tidak menemukan Taeyeon. Dengan perasaan bersalah, Baekhyun memilih pulang ke kediamannya.


To be continued


You Are The One | Baekyeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang