5

141 11 1
                                    

Seorang karyawan J-calm datang menyerahkan paper bag kepada Baekhyun yang berisi jas miliknya, sedangkan Taeyeon berdiri di samping Baekhyun.

Baekhyun menoleh kearah Taeyeon. "Taeyeon-ssi, kau sudah makan siang?"

"Belum," balas Taeyeon.

"Kalo begitu, mari makan siang bersama!" ajak Baekhyun dengan tersenyum.

"Ne?"

Baekhyun kemudian menyimpan paper bagnya dan mengambil paper bag yang berisi makanan yang dibuat olehnya di mobil lalu kembali menemui Taeyeon yang masih kebingungan.

"Taeyeon-ssi, saya sudah membawa makanannya." Baekhyun menunjukkan paper bag yang dibawanya. "Kaja," ajaknya pada Taeyeon.

"Eoh...geurae." entah mengapa Taeyeon dengan gampang menerima ajakan Baekhyun.

Taeyeon memilihkantin J-calm di lantai empat sebagai tempat untuk menghabiskan makan siangbuatan Baekhyun. Mereka duduk saling berhadapan ketika sudah menemukan mejayang kosong. Banyak karyawan yang memperhatikan mereka dan penasaran denganpria  yang makan siang bersama Taeyeon. Taeyeon memilih mengabaikannya dan menikmati makan siangnya.

"Bagaimana rasanya?" Baekhyun memandangi Taeyeon yang sedang menikmati makanan buatannya.

Taeyeon tersenyum. "Ini sangat lezat. Baekhyun-ssi membuatnya sendiri?"

Baekhyun mengangguk. "Syukurlah Taeyeon-ssi menyukainya."

"Baekhyun-ssi sepertinya sangat pandai memasak, sehingga bisa memiliki restoran sendiri," puji Taeyeon.

Baekhyun terkejut mendengar Taeyeon mengetahui restorannya. "Bagaimana Taeyeon-ssi tau?"

"Ah itu, waktu Jieun mengajakku makan siang di restoran milikmu. Dia bilang restoran itu milik bosnya."

"Ah geureoguna. Tolong hubungi saya jika akan datang lagi, nanti Taeyeon-ssi akan diberi menu spesial."

"Jinjjayo?"

Baekhyun mengangguk. "Taeyeon-ssi bisa membawa keluarga atau teman-teman makan disana."

Mereka sudah menghabiskan makan siangnnya. Namun mereka masih asyik berbincang mengenai banyak hal sambil menunggu jam makan siang berakhir.

Taeyeon merasa nyaman berbincang dengan Baekhyun. Begitupun dengan Baekhyun, ia sempat berpikir bahwa Taeyeon memiliki sifat yang dingin sehingga akan sulit untuk didekati, namun nyatanya tidak seperti itu.

"Baekhyun-ssi, terima kasih untuk makanan hari ini."

Baekhyun tersenyum. "Aniyo, gwaechanayo. Terima kasih juga karena menerima ajakan makanan siang ini."

Baekhyun melirik jam tangannya. "Baekhyun-ssi mau langsung kembali ke kantor?"

"Aniyo. Hari ada diskusi dengan Direktur Jung. Taeyeon-ssi bisakah tunjukan dimana ruangan Direktur Jung?"

"Tentu saja, Baekhyun-ssi."

Taeyeon menekan angka tiga di lift. Keluar dari lift, mereka bertemu dengan Jessica.

"Eoh, Direktur Byun sudah datang," sapa Jessica.

"Ne, Direktur Jung."

Mereka berjabat tangan. Kemudian Jessica mempersilahkan Baekhyun ke ruangannya untuk mendiskusikan terkait proyek kerjasama mereka.

.....

Selama sebulan terakhir ini, Baekhyun sering datang ke kantor J-Calm, terlebih saat ini produk kerjasama mereka akan dirilis dalam waktu dekat. Padahal, Jessica menawarkan diri untuk datang ke Bonade company bersama timnya. Namun, Baekhyun menolaknya. Hal ini membuat Ji Eun mengejeknya dengan menyebut Sarang Kkun, yaitu istilah ditujukan kepada seseorang yang selalu menunjukkan rasa cintanya.

"Ternyata Taeyeon-ssi disini," ucap Baekhyun.

Taeyeon menoleh arah sumber suara. "Baekhyun-ssi? sedang apa disini? Apakah direktur Jung tidak ada diruangannya?"

Baekhyun menghampiri Taeyeon dengan membawa dua cup coffee. "Aniyo. Saya tidak mencari direktur Jung, tapi anda Taeyeon-ssi."

"Saya?" Taeyeon terlihat kebingungan.

Baekhyun mengangguk. "Rupanya Taeyeon-ssi suka berada di rooftop ya. Oh iya, ini untukmu, Americano dari Bernard's Baristas." Baekhyun menyerahkan satu cup coffee kepada Taeyeon.

"Kudengar Taeyeon-ssi menyukai Americano, jadi saya sengaja membawakannya untukmu," ucap Baekhyun.

"Benar, saya memang suka Americano. Bagaimana dengan Baekhyun-ssi?"

"Saya juga menyukai Americano. Ternyata selera kita sama ya," ucap Baekhyun yang kemudian tertawa.

Taeyeon ikut tertawa.

"Taeyeon-ssi," panggil Baekhyun.

Taeyeon yang sedang menikmati kopinya menoleh. "Hm?"

"Ada yang ingin kukatakan," ucap Baekhyun. Kemudian menatap Taeyeon dengan sorot mata serius yang membuat Taeyeon gugup.

"Aku menyukaimu, Taeyeon-ssi," ucap Baekhyun.

Setelah mengatakan hal itu, Baekhyun menjadi sedikit lega karena sudah mengungkapkan apa yang telah ia pendam selama ini. Namun disisi lain ia khawatir Taeyeon akan menolaknya.

"Baekhyun-ssi, sebenarnya...-" Taeyeon hendak mengatakan sesuatu, namun Baekhyun memotongnya.

"Taeyeon-ssi, tolong jangan katakan apapun. Saya akan memberimu waktu untuk memberitahu jawabannya," potong Baekhyun, "Jika Taeyeon-ssi menerimaku, tolong datang ke tempat kita pertama kali bertemu di hari Minggu.".
...

Taeyeon pulang ke apartemen dengan wajah lelah dan memutuskan untuk mandi. Setelah mandi, ia ingin merebahkan diri di kamarnya karena ia merasa sangat lelah. Ia ingin memejamkan mata, namun tidak bisa.

Pikirannya melayang ke beberapa jam yang lalu, ketika Baekhyun mengungkapkan perasaan. Saat ini ia tidak tahu tentang perasaanya.

"Eotteokke!" Taeyeon menghentak-menghentakkan kakinya di kasur.

Setelah rapat dengan timnya, Baekhyun kembali ke apartemennya. Ponselnya berdering ketika ia selesai membersihkan tubuhnya.

"Hyung!" panggil seseorang di telepon seberang sana. "Cepat buka pintunya."

Baekhyun membuka pintu apartemennya. "Taehyung-ah kenapa kau kesini?"

"Kenapa lama sekali buka pintunya," Taehyung menyelonong masuk.

"Hyung, aku ingin  menginap disini sehari saja."

"Kenapa kau seenaknya saja," ucap Baekhyun.

"Jebal Hyung," Taehyung memohon,

"Mobilku sedang dibengkel, taksi susah didapat karena sudah larut malam."

"Lalu kau kesini dengan apa?" tanya Baekhyun.

"Tadi ada Ahjusshi yang memberikan tumpangan padaku." ucap Taehyung, "Karena aku takut dia mengenaliku dan tidak bisa menutup mulutnya, aku meminta untuk diturunkan disini."

Baekhyun mengerti situasi yang dialami sepupunya. Ia mengizinkan sepupunya untuk menginap di apartemennya.

Baekhyun datang membawa bantal dan selimut untuk Taehyung lalu diletakkan di sofa. "Kau tidur di sofa."

"Hyung apa tidak ada kamar lagi?"

"Tidak ada."

Dengan terpaksa Taehyung merebahkan di sofa lalu menyelimuti dirinya.

"Oh iya, besok antarkan aku pulang ya," ucap Taehyung.

"Tidak mau."

"Ayolah Hyung, lagipula Hyung belum pernah datang ke tempatku sejak kepindahanku."

To be continued

You Are The One | Baekyeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang