"Apa sudah semua? Jangan sampai ada yang tertinggal..." ucap Jungkook. Mereka berdua sedang mengemas perlengkapan mereka. Besok pagi mereka akan kembali berpindah negara dan menetap selama beberapa ajari di sana.
Barcelona, mereka berniat pergi ke sana dan menetap selama beberapa hari.
Saat selesai berkemas, Jungkook berniat keluar untuk menikmati pemandangan langit malam. Ia melihat cukup banyak bintang di langit melalui jendela, jadi ia berniat melihat secara langsung di luar.
Namun saat Jungkook membuka pintu, ia di kejutkan oleh beberapa orang yang sudah berdiri di hadapannya. Ia dengan reflek menutup kembali pintu saking terkejutnya, namun pintunya di tahan dan orang-orang itu menerobos masuk dengan menendang pintunya membuat Jungkook terdorong oleh pintu dan tersungkur. Ia melihat Tuan Shin masuk bersama beberapa orang bertubuh besar.
"Suara apa itu? Kau terjatuh?" Mendengar itu, mereka semua menoleh kepada sumber suara. Jungkook melebarkan matanya saat Nara keluar dari kamar.
"Shin Nara masuk ke kamar dan kunci pintunya!" ucap Jungkook.
Nara terkejut saat melihat ayahnya berada di sini. Tanpa sadar ia langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya, mengikuti apa yang Jungkook ucapkan.
Saat seorang bertubuh besar itu berjalan menuju kamar Nara Jungkook langsung berdiri dan mengalanginya dan melempar sebuah vas bunga pada pria bertubuh besar itu. Ia berdecak kesal saat pria itu hanya mengerang kesakitan sebentar dan setelahnya seolah tidak terjadi apa-apa padahal kepala pria itu berdarah. Apa pria itu monster? Jelas itu bisa membuat orang jatuh pingsan saat di pukul dengan vas sekuat itu.
Lalu pria bertubuh besar itu tiba-tiba melayangkan tinju membuat Jungkook jatuh tersungkur menabrak pintu kamar Shin Nara. Bibirnya terluka dan darahnya mengalir cukup banyak ke mulutnya.
Sial! Kenapa Tuan Shin selalu saja membuatnya berurusan dengan orang-orang semacam ini.
Tuan Shin tidak menyangka jika Jungkook bisa melawan. Meski perbedaannya cukup terlihat, tapi Jungkook tetap pada posisinya dan terus bertahan. Ia senang melihat Jungkook menderita seperti itu. Tuan Shin membawa tiga orang preman. Melihat Jungkook yang bertahan cukup baik dengan menggunakan barang-barang di sekitar pria itu hingga jadi tak karuan. Ia menyuruh yang lainnya untuk membawa Nara keluar dan yang satu lagi membatu menyingkirkan Jungkook.
Kali ini Jungkook benar-benar di pukuli habis-habisan. Tuan Shin seperti tidak perduli lagi dengan nyawa Jungkook. Pria itu sudah sekarat, namun ia masih bisa bergerak menghalangi. Jungkook terluka sangat parah.
Sepertinya beberapa tulang rusuknya patah? Rasanya sakit sekali. Ia hendak melangkah dengan kesulitan saat melihat salah satu pria bertubuh besar itu mendobrak paksa kamar Nara dan mendengar pekikan Nara yang ketakutan.
Saat ia baru saja melangkah sebuah tongkat bisbol menghantam kepalanya membuat Jungkook tersungkur. Setelah ia terjatuh perutnya di tendang sekuat tenaga hingga ia memuntahkan darah dari mulutnya.
Tuan Shin berdecak kagum saat Jungkook masih tersadar saat sudah sekarat seperti itu. Pria bermarga Jeon itu sudah tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi.
Telinganya berdengung, sayup sayup ia mendengar suara Nara berteriak memanggil namanya. Lalu ia melihat Nara berlutut di hadapannya sambil menangis histeris.
"La...ri..." Setelah mengatakan itu, pandangan Jungkook mengabur. Nara melihat mata pria itu meneteskan air mata. Ia langsung memohon pada Tuan Shin.
"Jangan bicara! JANGAN BICARA! KAU HARUS TETAP SADAR! Kumohon..." Nara menangis histeris. Lalu, Nara memohon kepada Tuan Shin agar berhenti memukuli Jungkook.
"Ayah bawa Jungkook kerumah sakit! Ku mohon! AKU MOHON!"
"Aku akan menuruti apa kata Ayah! Aku akan pergi bersama Ayah tanpa memberontak! Aku janji! Tapi, aku mohon telpon ambulan dan bawa Jungkook kerumah sakit! Aku sungguh-sungguh berjanji akan menuruti apa yang Ayah inginkan! Ku mohon..."
"Ku mohon Ayah..." Mintanya dengan putus asa. Ia benar-benar takut. Jungkook bisa saja mati saat ini, keadaannya terlalu parah.
Ia menangis semakin kencang saat Tuan Shin meminta para preman itu menghubungi ambulan. Ia juga langsung mengirim pesan pada Jimin memberi tahu agar menyusul kesini dan menemani Jungkook yang sedang di tangani dirumah sakit. Keadaan pria itu kritis. Pria itu sudah tidak sadarkan diri setelah menyuruhnya lari. Ia tidak bisa menemani karena ayahnya membawa nya pergi dengan paksa.
***
Orang tua Jungkook dan Jimin langsung pergi menuju Norwegia seperti yang Nara informasikan. Gadis itu sudah tidak bisa menghubungi lagi, karena semua perlengkapan komunikasinya di sita.
Jungkook di bawa ke rumah sakit dan diberi penanganan serius. Pria itu benar-benar kritis bahkan denyut jantungnya melemah. Kali ini ia benar-benar nyaris mati.
Selama perjalanan Nara terus menangis memikirkan Jungkook yang sedang berjuang sendirian di rumah sakit. Ia benar-benar syok saat melihat keadaan penginapan sangat kacau dan melihat Jungkook yang tergeletak dengan terluka sangat parah.
Ia mengalami gegar otak dan beberapa tulang rusuk patah, namun tidak sampai membahayakan organ dalam milik pria itu.
Tuan dan Nyonya Jeon menangis saat melihat kondisi putra nya yang masih kritis bahkan setelah mereka sampai di sana. Dokter menjelaskan, telat sebentar saja Jungkook bisa benar-benar mati.
Hampir dua minggu. Jungkook masi saja terbaring dengan keadaan kritis, tubuh pria itu terlihat mengurus. Pria itu koma, Nyonya Jeon hanya bisa menangis melihat keadaan putranya yang tidak mengalami kemajuan. Masih terbaring lemah dengan segala perlengkapan medis di tubuhnya. Mengapa putranya harus selalu mengalami hal semacam ini? Ia merasa sangat gagal menjadi seorang Ibu. Ia merasa gagal melindungi putranya.
Yang lainpun langsung terbang menuju Oslo saat mendengar kabar tentang Jungkook dari Jimin.
Mereka seperti akan gila dengan semua ketegangan ini. Menunggu kapan Jungkook bisa sadar atau malah memburuk membuat mereka takut.
Sedangkan Shin Nara, gadis itu hanya bisa terus menangis saat mengingat bagaimana kondisi terakhir Jungkook. Ia sudah sangat jauh dengan pria bermarga Jeon itu. Tuan Shin memindahkannya ke negara lain dan tidak membawanya ke Korea. Ia akan menetap di sana entah sampai kapan.
***
Beberapa hari lalu dokter bilang jika Jungkook sudah membaik, keadaannya stabil dan pria itu sudah melewati masa kritisnya. Namun, seperti saat itu Jungkook masih belum sadarkan diri setelah melewati masa koma yang panjang. Ini sudah hampir satu bulan sejak Jungkook dinyatakan kritis.
Dan sekarang waktunya pria itu sadar. Jari-jari itu bergerak pelan. Lagi-lagi yang sedang menjaga Jungkook adalah Jimin. Pria bermarga Park itu datang beberapa hari yang lalu dan bergantian menjaga Jungkook.
Jimin benar-benar terkejut saat mendengar suara Jungkook mengerang kesakitan.
"H-Hei, Jung! Kau sadar! Jangan bergerak terlalu banyak!" Lalu ia memanggil dokter dan para perawat.
_ Tbc_
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
Fiksi Penggemar(SLOW UP) Jeon Jungkook menatap tajam seorang gadis cantik yang berada dihadapannya sedang mengulurkan secarik kertas bertuliskan 'Aku tahu kau seorang gay' Setelah itu gadis penulis kertas itu terus menempel pada Jeon Jungkook, tak perduli apa pend...