Buddy

659 53 1
                                    

"Nanon kamu gak papa?" Tanya seorang guru yang baru masuk ke dalam kelas.

"Gak papa bu" Jawab Nanon sembari tersenyum.

"Itu kamu luka-luka gitu, kenapa? Berantem ya?"

"Iya dong bu, saya kan cowok kaya gini mah udah biasa" Jawabnya sembari bercanda yang membuat satu kelas tertawa.

"Hm iya iya, tapi jangan keseringan, nanti orang tua kamu telepon saya lagi" Ujar guru bernama Ing itu.

Nanon langsung menurunkan senyumannya dan terdiam yang membuat Fong langsung melirik ke arahnya.

"Sekarang kita absen saja ya"

"Lo gak papa?"

Nanon langsung menengok dengan wajah memerah, "Ga papa"

"Fong Kirapanyakul"

"Hadir"

"Jangan terlalu khawatir, ada gua, cerita aja ke gua apapun yang mau lo ceritain, ya?" Jelas Fong yang membuat Nanon langsung tersenyum sembari mengangguk meskipun senyuman nya kembali menurun ulah Bu Ing.

"Ohm Pawat Chittsawangdee?"

"..."

"Haduh anak itu, udah hampir dua minggu gak masuk sekolah-"

Nanon termenung dengan pikirannya, ia melirik kursi tempat Pawat biasa duduk sembari menatap ke arah jendela sebelum Fong menyadarkannya.

"Jangan mikirin anak buangan itu, ga jelas, orang kaya dia ga pantes punya temen" Sinis Fong.

BRRAAKKK!!!

"PAWAT BUKAN ORANG JAHAT DAN DIA PANTES DAPET TEMEN, DIA ORANG BAIK DAN JANGAN SALAH NILAI DIA" Teriak Nanon marah sembari menggebrak meja.

"..."

Satu kelas bahkan Bu Ing terdiam, sedang mencerna apa yang Nanon ucapkan. Lelaki itu langsung keluar kelas sembari membawa tasnya.

"NANON KORAPAT KIRDPAN, MAU KEMANA KAMU?!"

"BALIK!!"

BRRAAKK!!

Ia menutup pintu dengan kencang yang membuat satu kelas kembali terkejut kecuali Fong yang malah terdiam dengan pikiran bercabang.

Satu hal yang Fong rasakan saat ini, Nanon menyukai Pawat.

***

Tok...tok...tok...

Nanon mengintip pada celah pintu apartemen milik Pawat, ia melihat seseorang datang ke arah pintu yang membuat Nanon sedikit merapihkan pakaian dan rambutnya.

Ceklekk...

"Hai"

Pawat menatap Nanon dengan datar, "Ada perlu apa?"

Lelaki itu terdiam sejenak memikirkan jawaban yang harusnya sudah ia pikirkan, "Gua... Mau...-"

"?" Pawat memiringkan kepalanya penasaran dengan lanjutan kalimat yang Nanon ucapkan.

"Numpang makan" Jawab Nanon sembari berjalan masuk begitu saja ke dalam apartemen Pawat lalu tidur di kasurnya yang membuat Pawat kebingungan namun langsung menghela nafas sembari menutup pintunya.

"Kehabisan makanan?"

"Hehe" Jawab Nanon sembari terduduk lalu memberikan senyumannya yang manis.

"Hm, gua cuma punya makanan instan, gua gak bisa masak tapi tadi gua belanja sedikit sayuran, lo mau masakin gua?"

Nanon mengangguk senang, "Makasih Bapak Pawat"

"hm"

Pawat langsung beralih ke kasur dan Nanon langsung pergi ke dapurnya yang berantakan.

Hukum Cinta || OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang