I don't love you

311 26 0
                                    

"Mom?"

"Yes darling?"

"I miss daddy"

Nanon yang tengah menyiapkan masakan untuk kedua anak kembarnya itu pun langsung tersenyum, "Me too"

Sena menghela nafas, "Daddy itu orangnya kaya gimana si pi?" Tanyanya sembari menghela mafas menatap foto Sean yang terpampang di samping meja makan.

Mereka mempunyai 4 meja makan dan ada satu kursi yang selalu mereka kosongkan, yaitu tempat milik Sean.

"Ummm... Daddy itu, orang yang baik banget" Jawab Nanon sembari duduk di antara kedua anaknya yang tengah menatapnya dengan sendu.

"Terus, masa cuma baik doang" Sinis Sane yang membuat Nanon terkekeh.

Nanon memiringkan kepalanya, "Mungkin sebagian orang bakal anggep dia sebagai berandalan yang gak punya hati nurani, yang cuma bisa tawuran, ngelukain orang dan ngelawan hukum negara. Tapi dia lebih indah daripada itu, dia emang keliatan cuek, galak, sinis, tapi hatinya baik banget. Apalagi sama kalian, daddy nangis waktu ngeliat kalian untuk pertama kali" Jelas Nanon sembari sesekali terkekeh.

Sane menggigit bibirnya menahan tangis, "Dua minggu lagi ada acara di sekolah aku Pi, katanya harus bawa orang tua sedangkan kita cuma punya Papi" Lirihnya.

Sena langsung memukul saudara kembarnya, "Gak boleh gitu nanti Papi sedih! Kita bisa sendiri kan kita punya Papi iya kan?" Tanyanya sembari menatap ke arah Nanon.

Nanon yang ditanya seperti itu langsung menghela nafas, ia nampak berfikir sebentar sebelum akhirnya menatap kepada kedua anaknya dengan lembut.

"Kalian mau ikut Papi ke Thailand lagi?"

Mendengar itu Sane dan Sena langsung saling bertatapan wajah kebingungan.

***

"TANTEEEEEEEE!!!" Teriak Sena dan Sane berbarengan sembari berlarian ke arah Chay dan Us yang sama-sama sedang menunggu kehadiran Nanon.

"Eh? Bawa dua cimol toh" Ujar Us sembari tersenyum gemas kepada kedua anak Nanon itu.

Nanon hanya terkekeh sembari berjalan santai ke arah mereka, "Gimana kabar kalian?"

"Baik, kita semua baik disini" Jawabnya.

Nanon mengangguk sembari ikut duduk disana, "Gimana kabar Teresa sama Pim?" Tanya Nanon sembari menggoda kepada kedua sahabatnya itu.

"Baik, Pim sama Teresa berantem terus" Keluh Us sembari menatap Chay sinis.

"Itu karena anak lo aja yang ngeselin" Jawab Chay.

"Dia baik kok"

"Bukan sikapnya! Tapi mukanya yang ngeselin" Balas Chay dengan nada tinggi.

"Wah anjing ni orang" Kesal Us.

Nanon menatap mereka dengan bingung kemudian tersenyum, sudah lama ia tak merasakan kehangatan seperti ini.

"Kalian gak berubah ya?"

Us dan Chay yang tengah bertengkar langsung melirik ke arah Nanon dan kembali tersenyum, "Ya, kita emang gak berubah tapi ada banyak kejadian waktu lo gak ada di sini"

"Oh ya?"

"hm"

Nanon melirik ke kedua anaknya kemudian memberikan sejumlah uang, "Gih, kalian main sana, Papi mau ngobrol dulu sama tante Chay sama Us" Ujar Nanon sembari menatap kepada kedua anaknya dengan lembut.

"Yah tapi-" Baru saja Sena hendak mengeluh, bajunya sudah ditarik duluan oleh Sane yang sudah berjalan pergi meninggalkan ketika lelaki manis yang sudah beranak disana.

Hukum Cinta || OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang