Bikin anak

825 38 2
                                    

" Ohm Pawat Chitsawangdee
Lelaki dengan mata kecilnya yang selalu melirikku dengan tajam
Badannya yang besar dan selalu ingin kurasakan pelukannya yang hangat
Senyum di bibirnya yang selalu ingin kucium dengan sepenuh hati
Aku mencintaimu sejak lama, mungkin sejak kau membelaku disaat orang-orang itu berusaha membunuh kita
Aku sangat ketakutan saat itu.namun kau datang dan melawan mereka
Kau seperti pahlawan bagi hidupku
Aku mempunyai depresi sudah sejak lama. Sejak aku hidup, sejak aku menghirup udara di dunia mungkin aku sudah ditakdirkan hidup menderita
Aku mendengar dari Fong dan aku baru sadar jika kau adalah cinta pertamaku dahulu
Saat kita kecil, kau membelaku saat segerombolan anak ingin memalak uangku.
Sudah berapa tahun ya? Aku lupa tapi saat itu kau membelaku, sama seperti saat kau membelaku dari segerombolan orang-orang jahat itu
Rasanya seperti deja vu saat aku melihatmu saat itu
Kau selalu sama, tidak pernah berubah, wajahmu, tatapanmu, suaramu yang dingin dan sifatmu yang cuek dan menjengkelkan
Sama seperti perasaanku yang tidak pernah berubah, aku menyadarinya sekarang bahwa aku mencintaimu dan telah jatuh sedalam itu
Aku mencintaimu dan aku harap kita tidak pernah berpisah"

*

*

*

BRRAKKKK!!!

"BAJINGANN!!!" Teriak Fong sembari membalikkan meja di hadapannya dengan satu tangan hingga membuat Sean dkk menundukkan kepalanya.

Fong melirik ke arah Sean, "Gua gak sanggup lagi, gua harus bunuh Nanon" Tegasnya sembari hendak pergi keluar namun tangannya ditahan oleh Sean.

"Kenapa Nanon?"

Fong menghempaskan tangannya kemudian menghadap ke arah Sean dengan tatapan penuh amarah, "Gua benci pengkhianat"

"Tapi-"

"Lo berani nentang gua? Yang bos disini siapa? Gua atau elu? Tolol"Sinisnya sembari menunjuk-nunjuk Sean.

Sean menghela nafas berusaha menetralkan emosinya yang hampir saja membludak, "Fong lo tau kenapa gua bantuin lo?"

"..."

"Karena gua juga cinta sama Nanon" Tegasnya yang membuat Fong mengerutkan keningnya.

"Hah? Maksud lo apa?"

"Kalo bukan karena Nanon, gua gak akan mau bantuin lo buat bunuh Pawat waktu itu. Gua suka sama Nanon sejak gua ngeliat dia di depan sma lo sama si brengsek Pawat. Dia orang yang baik, rendah hati, dan galak. Gua suka semua hal tentang dia dan gua gak akan biarin lo buat nyakitin Nanon karena apaa?" Sean maju satu langkah dan menatap Fong dengan intens.

"Karena lo cuma alat buat gua" Lanjutnya disertai seringaian.

Fong menggeram kesal dan hendak melayangkan pisau tersebut ke arah jantung Sean namun ia cepat menghindar meskipun yang tangan kirinya tergores pisau belati itu.

"Gua udah bilang, gua benci pengkhianat" Tegas Fong.

Sean terkekeh geli, "Gak ada yang khianatin lo tuh"

"Lo ngekhianatin gua Sean!"

Sean menggeleng sembari tersenyum.meledek, "Engga... Engga... Engga... Kayanya lo salah paham, gua emang benci Pawat tapi gua gak mau bunuh dia. Kalo gua mau bunuh dia udah gua lakuin dari misi pertama lo waktu itu, gua cuma mau ngasih dia pelajaran. Bukan Nanon. Lo sadar? Disini lo yang pengkhianat Fong, lo yang ngekhianatin mereka. Kenapa jadi gua?"

"Lagian kalo lo berani sentuh Nanon sedikitpun gua gak akan ikutin arahan lo lagi buat hari itu" Tegasnya.

Dada Fong naik turun, ia menggenggam kuat pisau yang ada di lengannya hingga darah mengalir begitu deras dari sana, "Oke, gua gak akan nyakitin Nanon tapi sebagai gantinya..."

Hukum Cinta || OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang