Chanyeol merengkuh tubuh Baekhyun yang tertidur dan membiarkan dirinya mengingat setiap detail dari semua ini. Bagaimana tubuh Baekhyun terasa pas di lekuk bahunya.
Bagaimana, ketika malam hari, wanita itu menaikan kedua kakinya ke atas pinggulnya, seakan-akan ia takut Chanyeol akan melarikan diri apabila ia tidak melakukannya.
Bagaimana rambut Baekhyun menutupi lengannya, serta tangan wanita itu yang bersandar di atas dadanya.
Mereka bercinta dan mengobrol selama berjam-jam tadi malam, menjajaki satu sama lain dengan cara yang tak pernah dilakukan dengan siapapun sebelumnya.
Bahkan meski akhirnya Chanyeol sadar jika ia mencintai wanita itu, ia tahu waktunya sangat terbatas, tapi ia memutuskan untuk membiarkan fantasinya bermain dalam baying-bayang malam.
Ia ingin terus terjaga, untuk memanfaatkan setiap detik waktunya bersama Baekhyun, tapi akhirnya mereka tertidur ketika jam menunjukan dini hari.
Dan saat ini, cahaya matahari pagi menerobos melalui jendela kamar tidur, mengusir jauh-jauh fantasinya, dan kembali menyadarkannya pada kenyataan yang menyakitkan.
"Hai."
Suara serak Baekhyun di pagi hari membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Namun ketika wanita itu mengangkat kepalanya dari dada Chanyeol dengan senyuman nakal, jantungnya mungkin sudah berhenti sepenuhnya.
Baekhyun menyandarkan dagunya diatas tangannya dan tampak puas memperhatikan sosok pria itu. Bulu mata indahnya tampak menutup setengah dan bibirnya sedikit bengkak karena tidur, atau mungkin karena ciuman dan gigitan Chanyeol beberapa jam yang lalu.
Rambut hitamnya berantakan, dan bahkan tampak kusut di beberapa bagian, namun tetap membingkai wajahnya dengan indah.
"Hai juga. Apa kau tidur nyenyak?"
Senyuman nakal Baekhyun berubah menjadi senyuman lebar layaknya kucing Cheshire.
"Sangat nyenyak." Ia bergerak sedikit dan memberikan sebuah ciuman lembut di bibir Chanyeol sebelum kembali meringkuk di sisi pria itu dan mengerang. "Bisakah kita mengambil hari libur dan tetap berada di tempat tidur?"
Baekhyun tidak memiliki pertanyaan yang lebih baik untuk menyadarkan sebuah kenyataan bahwa Chanyeol tidak hidup dengan standar normal yang mana sesekali membolos bukanlah masalah besar.
Chanyeol memejamkan matanya dan mencium ujung kepalanya, memberikan satu remasan terakhir sebelum berajak dari tempat tidur.
Ia meraih jeansnya dan menghentaknya sambil berkata, "Maaf sayang, tapi aku tidak bisa mengambil hari libur, dan kita tidur terlalu larut.""Ugh, kurasa kau benar. Oke, ini rencananya," katanya sambil berlalu ke kamar mandi.
"Kau bisa lari pagi dan saat kau kembali aku sudah selesai dengan yogaku, meminum kafein yang kuperlukan untuk hari ini, dan melakukan beberapa panggilan telepon."
Chanyeol meraih kemejanya dan menoleh ke pintu kamar mandi yang terbuka ketika ia mendengar air dari westafel mengalir.
"Panggilan telepon apa?"
Baekhyun muncul dari kamar mandi dengan jubah mandi yang pendek, menyikat gigi dan tersenyum. Berhenti cukup lama untuk bicara dengan mulut penuh pasta gigi,
"Aku harus membatalkan kencanku malam ini dengan Oh Sehun sebelum aku lupa. Kau bisa bayangkan bagaimana jika dia datang lalu aku membatalkannya?"
kemudian Baekhyun menambahkan dengan nada bernyanyi yang lucu.
"Kaaccaauu." Katanya sambil kembali ke kamar mandi.
Chanyeol tertegun mendengar kata-kata Baekhyun tentang pembatalan kencannya dengan pria itu…tapi hanya bajingan egois yang tak ingin melihat wanita yang dicintainya terlihat bahagia, meskipun itu berarti ia tidak bisa bersama wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
(Chanbaek GS) Seducing Cinderella
RomanceBercerita tentang seorang petarung MMA yang mengalami cedera, Park Chanyeol, yang perlu Rehabilitasi sehingga ia bisa melawan dan merebut gelar juaranya kembali dalam waktu dua bulan. Dia Memperoleh bantuan seorang ahli fisioterapis, Byun Baekhyun...