Masih mencintainya?

3.8K 211 34
                                    

Happy reading:)

Diam diam Aya mengikuti mobil Diaz dari belakang, sebenarnya Diaz sadar ada yang mengikutinya tapi tidak ia pedulikan.

Diaz menuju Rumah Sakit Mediktra, tepat dimana Cia di rawat. David menghubunginya tadi tentang kondisi Cia. Bagaimanapun Cia merupakan orang yang berharga di masa lalunya.

Tidak bisa dipungkiri, sedikit rasa itu masih ada. Tapi, Diaz tidak ingin melukai Aya. Bagaimanapun Aya sekarang adalah istrinya. Dibanding dengan Cia, rasa untuk Aya lebih besar.

Ingatan saat pertama kali Diaz bertemu Cia kembali setelah sekian lama. Memang saat itu Diaz terlihat acuh dan tidak peduli karena saat itu dia memikirkan Aya.

Sesampainya di rumah sakit, Diaz berlari menuju ruang rawat Cia. Tapi ternyata David sudah menunggunya di lobby rumah sakit.

"Cia masuk ICU"ucap David saat Diaz sudah berada di depannya.
"Tadi pagi ternyata Cia sempat tes darah, dan sumsum tulang hasilnya keluar. Cia positif leukimia" ucap David

Diaz shock dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Gue disini sebagai sahabat lu, gue tau gue lancang, tapi bisa nggak saat Cia sadar lu kasih dia perhatian. Cia belum lupain perasaannya ke elu dan itu pasti sangat menyakitkan." ucap David

"Tapi gimana perasaan Aya, Vid. Gue gak bisa ngelukain dia lagi."ucap Diaz bimbang.
Di satu sisi Diaz juga ingin membuat Cia bahagia tapi di sisi lain dia tidak ingin membuat Aya terluka.

"Lu juga harus pikirin Cia, Yaz. Gue tau bikin Cia bahagia itu bukan tugas lu. Dan tanggungjawab lu sekarang Aya gue tau. Tapi Cia juga terluka terlalu dalam. Gue tau gue salah karena meminta elu untuk perhatian ke orang yang bukan mahrom lu tapi pikirin keadaan dan situasinya." ucap David sedikit menggebu gebu.

David tidak tega melihat Cia sebegitu rapuhnya. Cia butuh semangat hidup, dan hanya Diaz lah yang mampu membuat Cia memiliki keinginan hidup.

Tak jauh dari mereka, ada seseorang yang mendengar obrolan mereka, dia Aya.

Aya tidak menyangka jika Cia terkena leukimia padahal terakhir mereka bertemu Cia sangatlah sehat.

"Jujur, Yaz. Perasaan lu sama Cia gimana?"tanya David tiba tiba

Aya mendengarkan dengan serius jawaban suaminya. Dengan jawaban yang akan di ucapkan suaminya inilah yang akan menjadi kelanjutan dari rumah tangga mereka.

Jika Diaz masih memiliki rasa untuk Cia, maka Aya akan melepaskan Diaz. Walaupun ia tau perceraian seorang tentara sangatlah sulit. Tapi, jika memang kenyataannya Diaz mencintai Cia. Aya akan berusaha ikhlas.

"Bohong kalo gue bilang gak ada rasa sama sekali sama Cia apalagi tau bahwa Cia masih hidup"ucap Diaz

Deg...

Sakit
Perasaan Aya terluka mendengar ucapan suaminya.
Jadi selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan.
Aya mengelus perutnya, mencoba menenangkan perasaannya. Aya belum pergi beranjak ia masih tetap di posisinya.

"Tapi gue lebih mencintai istri gue, Aya." lanjut Diaz.

Diaz tidak membohongi perasaannya, dia tidak munafik. Ada tempat di hatinya untuk Cia tapi sebagian besar ruang di hatinya terisi nama Aya. Diaz mencintai dua orang wanita dalam kadar yang berbeda.

"Gak ngerti lagi gue sama elo."ucap David menggelengkan kepalanya.
"Gue emang brengsek bisa menyayangi dua orang sekaligus, tapi apapun keadaannya gue akan lebih memilih istri gue Vid. Gue cinta sama Aya dan gak mau membuat dia terluka." ucap Diaz

"Kalo elo emang lebih memilih Aya, temuin Cia saat dia sadar. Kasih Cia pengertian, pelan pelan jangan langsung penolakan. Jangan bimbang lagi sama perasaan elo. Dan hapus rasa yang lo punya buat Cia." Ucap David.
"Izin, meminta maaf. Tidak sopan terhadap Kapten." lanjut David

Bagaimanapun Diaz adalah komandannya, tidak etis jika dirinya berkata seperti itu. Dirinya seperti tidak menghormati Diaz. Tapi Diaz memakluminya, bagaimanapun David adalah temannya sejak lama.

Sedangkan Aya sudah menahan tangisnya, ia akui bahwa ada rasa sakit yang terbesit di hatinya mengetahui kenyataan suaminya masih memiliki perasaan pada wanita di masa lalunya. Tapi, Aya ingin egois. Suaminya miliknya.

Aya pergi dari Rumah Sakit Mediktra, kembali lagi ke rumah.

Aya lebih banyak diam setelah sampai di rumah, kebetulan Farah ada di rumah juga tapi saat Farah mengajaknya ngobrol hanya ditanggapi seadanya. Aya seperti tidak memberikan timbal balik.

Farah tau, pasti ada yang tidak beres yang terjadi pada kakak iparnya ini. Farah menduga pasti kakaknya membuat ulah.

Tingg...

Pesan masuk ke dalam ponsel Farah.

Kondisi koma di ruang ICU III Rumah Sakit Mediktra dengan diagnosis leukimia stadium 3
Tidak ada satupun pihak keluarga yang datang.
Hanya ada Tuan Diaz dan Letnan dua David Setiawan yang terlihat di ruang tunggu ICU III

Farah hanya membaca pesan tersebut.

"Sayang, Diaz kok belum pulang?" tanya Bunda Ratih saat hanya melihat Aya dan Farah saja di ruang keluarga.
"Jenguk orang di rumah sakit,Bunda." jawab Aya dan Bunda Ratih mengangguk mengerti.

"Bunda, besok aku sama Mas Diaz mau pindah lagi ke rumah dinas."ucap Aya dan Bunda Ratih diam sebenarnya dia tidak rela.

"Yahhh Kak Ay gak asik masa harus ke rumah dinas lagi nanti Farah gak ada temannya."ucap Farah mengeluh lucu.
"Hih, kamu aja jarang di rumah kok." ucap Aya membuat Farah menujukkan deretan giginya.

"Aku ke kamar dulu ya, Bund capek." ucap Aya mendapat anggukan dari Bunda Ratih.

Rasanya badannya begitu lelah. Efek hamil atau efek keadaan.
Hingga waktu menunjukkan pukul 10 malam.
Diaz baru saja sampai rumah.

Di depan pintu ada seseorang yang menunggu Diaz pulang, dia Farah.

"Baru pulang kak"ucap Farah sambil bersedekap dada
"Udah"ucap Diaz

"Gimana keadaan wanita masa lalu kakak, udah membaik?" tanya Farah dengan wajah sinis, Diaz tidak terlalu kaget jika adiknya tau. Informasi apapun pasti bisa adiknya dapat dengan mudah.
"Lebih stabil." ucap Diaz.

"Gimana kak rasanya melihat orang yang kakak sayang terbaring lemas tak berdaya di ruang ICU?" tanya Farah lagi, Farah sangat kesal pada Diaz. Apalagi saat dia tau bahwa masih ada nama wanita lain di hati kakaknya.

"Maksud kamu apa?"tanya Diaz
"Kakak ku ini bukan orang bodoh, kakak bisa menjabarkan sendiri apa maksudku tanpa perlu aku ungkapkan." ucap Farah

"Ati ati aja, kalo sampai Kak Aya tau masih ada nama wanita lain di hati suaminya. Tapi kayaknya Kak Aya tau deh."lanjut Farah lagi

B

elum sempat Diaz membuka suara, Farah sudah langsung pergi meninggalkannya.

Diaz kemudian menuju kamarnya dengan Aya. Dia melihat Aya yang sudah terlelap. Diaz langsung menuju kamar mandi, dia membersihkan diri kemudian naik ke atas ranjang dan berbaring di samping istrinya.

Kebetulan sekali istrinya menghadap ke arahnya. Wajah Aya sangat tenang saat tidur.

Diaz menyentuh pipi Aya dengan tangannya.
"Maaf belum bisa memberikan hati saya sepenuhnya untuk kamu."ucap Diaz lirih lalu mencium kening Aya.

Diaz kemudian merubah posisinya menjadi terlentang, membuatnya tidak sadar bahwa Aya meneteskan air matanya LAGI.

Yow haloo
WKB
Hehe
Dikit ae yak
Besok ada lagi
Tungguin
Komen banyak banyak
Vote juga
Jangan sepi kek hatiku eaaa
See youu besokk😌😌

Pasanganku TNI AD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang