Sedikit SP

11.2K 391 1
                                    

"Apa kamu berdebar?"tanya Diaz pada Aya
"M-maksudnya?" Seketika Diaz membalikkan tubuh Aya agar menghadap ke arahnya. Diaz menempelkan dahi dan hidungnya ke dahi dan hidung Aya. Wajah Aya semakin merah seperti kepiting rebus.
Kemudian mereka

Happy reading:)

Kemudian mereka saling menatap dengan tatapan yang dalam.
"Saya tidak akan meminta hak saya disaat kita belum saling mencintai, jadi kamu tidak perlu gugup ataupun takut" ucap Diaz dengan tatapan lembut dan hangat
"I--iya"ucap Aya gugup kemudian Diaz langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya
Setelah Diaz keluar dari kamar mandi Aya bergegas masuk karena dia tidak mau sampai Diaz melihat pipi Aya yang sudah merah seperti tomat.
Aya cukup lama berada di kamar mandi,ia ingin menetralkan perasaan dan jantungnya.
"Dek,saya boleh buka hp kamu tidak?" tanya Diaz sambil agak berteriak agar suaranya di dengar dari dalam kamar mandi.
"Boleh mas, buka aja passwordnya tanggal lahir"ucap Aya juga agak berteriak agar didengar Diaz.
Saat memasukkan password tanggal lahir di hp Aya, ternyata tidak bisa terbuka karena password salah
"Lah katanya tanggal lahir kok gak bisa,apa salah posisi"batin Diaz keheranan sambil mencoba sampai 3x
"Dek, ini tidak bisa dibuka password salah terus"ucap Diaz pada Aya yang masih di kamar mandi.
"Tanggal bulan tahun lahir mas "ucap Aya
"Ini udah dicoba sampe 3x sayang gak bisa juga saya ini masih ingat tanggal lahir kamu tidak mungkin salah"ucap Diaz
Blussshh......
"Hah sa-sa-sayang?!!!! Telinga gw salah denger kann ini ga mungkin batu es panggil gw sayang"gumam Aya
"Ayaaaa"teriak Diaz
"Ihh mas Diaz bukan tanggal lahir aku tapi tanggal lahirnya mas Diaz, mau sampe lebaran monyet kalo masukin tanggal lahir aku ya ga bakal kebuka"ucap Aya yang mulai kesal dan seketika dia sadar apa yang dia ucapkan.
"Haduhhh mampusss kenapa gw belum ganti siii ,kesannya gw kecintaan banget sampe password hp aja tanggal lahir dia OHH NOO gw baru inget wallpaper hp gw foto dia wallpaper whatsapp foto pernikahan" batin Aya kesal dan malu sendiri dengan apa yang dia pasang di hp.
"ARGHHHH......" kesal Aya
Diaz tersenyum dengan apa yang barusan dia lihat, benar saja wallpaper background hp Aya adalah foto nya saat candid dengan outfit hoodie berwarna biru tua celana jeans pendek sneakers warna abu abu dilengkapi topi dengan warna abu abu.
"Apa Aya sudah mencintaiku?"tanya Diaz pada dirinya sendiri

Author: Nggak Aya nggak Diaz sukanya tanya pada diri sendiri kalian sehat gak sih?
Diaz : Sehat

Kemudian Aya keluar dari kamar mandi dan mendapati Diaz telah tertidur,mungkin dia lelah.
Aya pun memposisikan dirinya tidur disamping Diaz. Aya menatap Diaz ia nampak terpesona dengan wajah tenang sang suami,karena memang Aya juga mengantuk ia juga ikut terlelap.
+---------_---------+

Pukul 4.00
Diaz terbangun, ia merasa dipeluk seseorang. Saat menoleh ternyata Aya memeluk Diaz seolah Diaz adalah guling. Diaz hanya tersenyum melihat wajah damai istrinya itu.Beberapa saat setelah Diaz memandangi Aya yang sedang tertidur adzan subuh berkumandang.
"Aya bangun udah adzan"ucap Diaz sambil menggoyang goyangkan tubuh Aya agar dia bangun
"Hoammm iya mas 4menitb"ucap Aya dengan mata yang masih terpejam.
"Bangun sekarang atau kamu saya cium" Aya langsung membelalakkan matanya kemudian
Aya bergegas masuk kamar mandi untuk mengambil wudhu, Diaz hanya terkekeh menggoda Aya dan melihat salah tinggahnya Aya. Setelah Aya keluar kamar mandi, Diaz masuk dan mengambil air wudhu.
Kemudian mereka berdua shalat subuh berjamaah.
Setelah selesai shalat subuh, Aya segera mandi sedangkan Diaz sudah menjadi rutinitasnya setelah shalat subuh ia membaca Al Qur'an.
Selesai mandi Aya langsung mengganti pakaian dan turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Bi biar aku aja yang bikin sarapan"ucap Aya pada pembantu yang ada di rumah Diaz
" Jangan non, ini udah tugas bibi" ucap bibi
"Ayolah bi, aku mohon biar aku aja" Ucap Aya dengan memohon menyatukan tangannya dan wajah memelas
"Yaudah non,mau bibi bantu nggak?"
"Gausah bi,bibi kerjain yang lain aja masih banyak kerjaan kan"
"Ya sudah bibi permisi dulu non mau bersih bersih"
"Iya bi"
Setelah bibi pergi, Aya membuka kulkas dan melihat bahan apa yang ada untuk membuat sarapan.
"Bikin apa ya?emm bikin pan seared salmon sourdough bread & green salad aja kali ya"gumam Aya
Aya kemudian menyiapkan bahan bahan untuk memasaknya.
"Masa cuman satu macem si buat sarapan nanti kalo Ayah sama Mas Diaz ga suka gimana, apa lagi ya ayo berpikir otakku yang cerdas. Yaudah deh tambahannya bikin cumi goreng tepung sama udang goreng tepung aja " batin Aya memantapkan pilihan untuk membuat sarapan hari ini.
Setelah beberapa saat pan seared salmon sourdough bread & green salad selesai dibuat, tinggal menggoreng cumi dan udang untuk nasinya tadi sudah dibuat bibi.
"Sayang ngapain?"
"Kakak ipar ngapain?"
Ucap Farah dan bunda berbarengan saat sudah sampai di dapur melihat ada Aya disana
"Eh bunda, Farah aku bikin sarapan buat hari ini" ucap Aya sambil tersenyum
"Emang kakak ga capek? Kakak pengantin baru lhoo" ucap Farah tak percaya Aya sudah bangun dan hampir menyelesaikan masakannya.
"Capek sih pegel pegel sisa semalem,tapi gak apa apa kok aku baik baik aja" mendengar ucapan Aya, Farah dan bunda tersenyum menggoda
"Oh pegel pegel kak,sakit gak? Sampe jam berapa emang? Lama nggak? Kak Diaz gak kasar kan?Muka kakak lumayan fresh emang cuma sebentar ya kak? Enggak kayak orang kurang tidur. "ucapan Farah dengan senyum penuh arti, namun tidak dimengerti oleh Aya
"Huss kamu ini pengen tau urusan orang dewasa aja Ra" ujar bunda menyenggol lengan Farah sambil tertawa
"Sini bunda bantuin sayang kamu istirahat aja" tawar bunda pada Aya
"Nggak usah bunda ini udah hampir selesai kok, bunda sama Farah duduk aja" Ucap Aya kemudian bunda dan Farah mengikuti instruksi Aya.
Setelah semua masakan sudah selesai dibuat, Aya menatanya pada piring dan menyiapkan di meja makan.
"Wahh kayaknya enak banget nih" ucap Farah dengan mata berbinar dan ia ingin segera mengambil piring dan sarapan namun dicegah bunda
"Jangan dimakan dulu Ra, bunda mau panggil Ayah dulu, Ya kamu panggil suamimu ya nak"
"Iya bunda"
Kemudian Aya naik untuk memberi tahu Diaz kalau sarapan sudah siap, saat Aya membuka kamar ternyata Diaz masih membaca Al Qur'an suaranya sangatlah merdu.
"Em anu Mas Diaz" ucap Aya ragu,karena ia takut mengganggu suaminya yang sedang membaca Al Qur'an. Karena Diaz mendengar suara Aya ia berhenti membaca Al Qur'an dan menutupnya kemudian menatap Aya seolah bertanya kenapa memanggil.
"Eh itu anu sarapan, sarapan udah siap ditunggu bunda sama Farah" ucap Aya gugup, tanpa menjawab Diaz kemudian turun mendahului Aya yang masih terdiam
"Dasarr batu ess kambuh lagii, semalam aja udah banyak kosa kata yang diucapin sekarang udah balik lagi kayak BATU ES KUTUB UTARA yang dingin, cuek,dan kaku" gerutu Aya kesana karena sikap Diaz.
"Lho, kak kok turun sendiri kakak ipar mana?"tanya Farah penasaran karena tadi Aya disuruh bunda untuk memanggil Diaz tapi kenapa Diaz turun sendirian
"Ada" ucap Diaz dingin membuat Farah geram, kakaknya ini memang susah untuk tidak bersikap cuek dan dingin. Setelah beberapa saat Aya turun
"Kakak kok lama banget? Ngapain kak?" Tanya Farah pada Aya yang sudah duduk di meja makan
"Tadi ke kamar mandi sebentar Ra" ucap Aya dengan tersenyum
"Oke oke sekarang saatnya makannn" ucap Farah dengan semangat
Mereka menikmati sarapan yang dibuat Farah
"Wahh ini enak banget parah deh ternyata Kak Aya pinter masak" ucapan Farah membuat Diaz kaget, dia tidak menyangka bahwa Aya yang memasak.
"Nggak juga Ra, perasaan rasanya biasa biasa aja deh" ucap Aya mengelak walaupun kenyataannya masakannya memang sangat enak.
"Biasa aja gimana nak, ini sih enak banget bunda aja gak bisa bikin yang kayak gini"tambah bunda membuat Aya tersenyum malu
"Kak Ay, aku ajarin masak dong aku juga pengen bikin masakan seenak ini. Oh iya Kak Ay, kakak bisa masak apa aja?"
"Rebus air aja gosong mau sok sok an masak" ucap Diaz jengah dengan adiknya yang sedari tadi bicara terus, ucapan Diaz membuat Farah menatap tajam namun tak di hiraukan oleh Diaz.
"Kakak bisa beberapa masakan Western , Chinese food , makanan jepang dan masakan lokal. Iya bakal kakak ajarin sebisa kakak"
Setelah selesai sarapan, Diaz berada di ruang keluarga untuk menonton tv Diaz masih berada dalam cuti pernikahan juga libur karena akan melaksanakan tugas. Sedangkan Aya setelah sarapan tadi mencuci piring dan ke ruang keluarga untuk menonton drama di HP nya. Tiba tiba hp Diaz bergetar menandakan ada chat masuk. Diaz melirik ponselnya dan ada chat dari nomor tak dikenal maka tidak dihiraukannya ia lebih fokus pada tv. Karena Aya merasa ponsel Diaz bergetar ia menatapnya dengan penuh penasaran,mengapa tidak di buka.
"Jangan lupa nanti jam 10 kita pindah ke rumah dinas"ucap Diaz tanpa mengalihkan pandangan dari tv
"Iya sudah ku siapkan,oh iya ku lihat ponselmu bergetar apa kau tidak mau membukanya?" tanya Aya yang berhati hati agar tidak disalah artikan oleh Diaz
"Ambil,liat sendiri" ucap Diaz sambil menyodorkan ponselnya pada Aya tetapi Matanya tetep fokus pada layar tv. Ragu ragu Aya meraih ponsel Diaz tapi karena memang penasaran ia mengambilnya.
"Mas,mau balas boleh gak?"tanya Aya pada Diaz ragu
"Terserah"jawab Diaz cuek
Whatsapp chat
+62 8936-9337-xxxx
Hai,apa kabar?
Anda:
Siapa
+62 8936-9337-xxxx
Apa kamu melupakanku sayang?
Anda:
Anda siapa?
+62 8936-9337-xxxx
Sayang jangan gitu masa kamu lupa sama aku, kekasihmu

Kening Aya berkerut karena membaca balasan dari nomer tak dikenal itu, parahnya dia memanggil Diaz dengan sebutan sayang dan berkata bahwa dia kekasih Diaz. Hati Aya terasa sakit dadanya sesak bagai tersambar petir baru sehari Aya sah menjadi istri Diaz tetapi kenyataan bahwa Diaz memiliki seorang kekasih menghancurkan hatinya. Aya sebenarnya sudah jatuh cinta pada Diaz hanya karena Ego dia menutupinya, sebulan terakhir selalu bersama Diaz membuat Aya terbiasa dengan Diaz dan Aya sudah menyerahkan hatinya .Aya menatap tajam Diaz, mata Aya mulai memanas, ingatannya seolah kembali saat dia menanyakan tentang kekasih.

Flashback on

"Mas, boleh tanya sesuatu ngga?" Kataku yang dijawab dengan deheman , cueknya kambuh lagi nih dia terlihat lagi fokus menyetir dan aku memakluminya.
"Apakah kamu punya kekasih?"tanyaku sambil kumaninkan kuku jari tanganku karena jujur aku gugup dan takut dengan jawabannya
"Aku tidak pernah memiliki kekasih, kamu yang pertama dari dulu aku terlalu fokus pada pendidikan militer aku tidak peduli dengan pacaran bahkan cinta" jawabnya santai.

Flashback off

"Kamu bilang aku yang pertama" ucap Aya bergetar sambil menahan air matanya agar tidak menetes, Diaz langsung memalingkan wajahnya ke arah Aya karena Diaz merasa ada yang tidak beres dari ucapan Aya.
"Kamu kenapa Aya?" tanya Diaz yang langsung menghampiri sang istri, Diaz melihat Aya yang hampir menangis.
"Kamu bilang aku yang pertama lalu ini apa harusnya kita ga nikah kalo kamu punya kekasih"ucap Aya yang sudah tidak bisa menahan air matanya, tiba tiba Diaz langsung memeluk Aya membuat Aya membrontak ingin dilepas.
"Lepassin"sambil mendorong Diaz
"Hey,dengerin aku dulu"ucap Diaz melepas pelukannya dan mengusap air mata Aya yang sudah jatuh
"Ga perlu,kamu bisa kok ceraikan aku sekarang dan kamu bisa sama kekasihmu " ucap Aya dengan nada meninggi.
"Jaga ucapan kamu"ucap Diaz yang emosinya mulai terpancing
"Terserah" ucap Aya yang langsung berlari bangkit dari sofa dan langsung masuk ke kamar lalu menguncinya.
Diaz pun menyusul Aya, dia menggedor gedor pintu berharap agar Aya membukanya.
"Ya dengerin aku, aku gak punya kekasih cuman kamu yang udah jadi kekasih halalku" ucap Diaz dengan masih menggedor pintu kamar.
Di dalam kamar Aya masih terisak.
Diaz kemudian turun mencari bibi,karena ia ingin meminta kunci cadangan kamarnya.
"Bibi"
"Iya den ada apa"
"Kunci duplikat kamarku mana bi"
"Sebentar den bibi ambilkan"
"Cepet bi"
Bibi kemudian mengambil kunci duplikat yang ada di laci dan langsung menyerahkannya ke Diaz,setelah mengatakan terimakasih Diaz pergi ke kamar dan membuka kamarnya. Disana ia melihat Aya duduk di pojok dengan wajah tertutup lutut kaki.Diaz memeluk Aya dengan erat.
"Kamu bohong. Kamu bohongin aku. Kenapa kamu harus bohong. Kamu harusnya jujur dari awal.Kamu bilang aku yang pertama tapi dia siapa. Dia memanggilmu sayang. Kamu jahat. Kembalikan aku ke mamah dan papah hiks...hiks...hiks" gumam Aya yang masih terisak di pelukan Diaz
"Tenang dulu, jangan bicara seperti itu sayang"ucap Diaz yang semakin mengeratkan pelukannya dan berusaha menenangkan Aya.
Kemudian Diaz melepaskan pelukannya, dan mata mereka bertemu. Mata Aya yang sembab karena menangis dan tatapan hangat Diaz membuat mereka berdua hanyut dalam suasana yang ada. Jantung mereka berdebar debar, Diaz mendekatkan wajahnya ke wajah Aya.
"Bolehkah?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Boleh ngapain nihh?
Maaf up lama,tugasku menumpuk hiks ...hiks
Semoga menikmati cerita ini
Maafkan typo typo bertebaran
Salam sehat dari author:)
Tetep #dirumahaja #jagajarak #pakai masker
Dan jangan lupa MAKAN.
Stay healthy and have to smile happily:)

Pasanganku TNI AD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang