Ada apa

4.5K 211 31
                                    

Happy reading :)

Diaz menerima panggilan telepon saat sudah menjauh dari Aya.

"Che cos'è (Ada apa)"ucap Diaz saat panggilan terhubung.
" Scusa se ti disturbo, Signore (Maaf mengganggu waktu anda, Tuan)" jawab Alano,

Yang menelpon Diaz adalah Alano. Alasan Diaz menjauh dari Aya, karena Aya bisa berbahasa Italia walaupun tidak fasih.

Diaz tidak mau Aya mendengar atau memahami apapun tentang urusannya di Italia. Yang harus Aya tau, suaminya hanya seorang tentara. Aya tidak perlu tau pekerjaannya yang lain.

"C'è qualcosa di urgente, deve venire subito in Italia, Signore. (Ada sesuatu yang mendesak, Anda harus segera datang ke Italia, Tuan)." ucap Alano

Diaz bimbang, dirinya tidak mungkin pergi ke Italia sedangkan 3 hari lagi dia akan bertugas.

"E se chiedessi a Farah di risolverlo? (Bagaimana jika Farah yang mengatasinya?)" tanya Diaz

"Mi dispiace, Signore.  Ma abbiamo davvero bisogno di te.  La Signorina Farah non può farlo. (Maaf, Tuan. Tapi kami sangat membutuhkan anda. Nona Farah tidak bisa melakukannya.)" Ucap Alano.

Diaz saat ini bimbang, jika dia pergi ke Italia dirinya sama saja menyepelekan tugas. Prajurit tidak boleh menolak tugas.

"Cosa è successo davvero lì? (Apa yang sebenarnya terjadi di sana?)"tanya Diaz, jika permasalahannya tidak terlalu rumit Diaz akan tetap meminta Farah ke Italia.

"Il furto di dati aziendali, l'appropriazione indebita di fondi e c'è un'altra cosa che non posso rivelare al telefono, Signore. (Pencurian data perusahaan, penyelewengan dana, dan ada satu hal lagi yang tidak bisa saya bicarakan lewat telepon, Tuan)." ucap Alano

Alano merasa bersalah dengan apa yang terjadi saat ini. Ini merupakan ketidakpecusannya dalam mengemban kepercayaan yang diberikan Diaz pada dirinya.

"E se la Zia di Chacha o lo Zio di Fajar lo finissero? ( Bagaimana jika Tante Chacha atau Om Fajar yang mengatasinya?)" tawar Diaz

Bukan bermaksud melemparkan tanggung jawab, tapi dirinya benar benar tidak bisa jika harus segera pergi ke Italia.

"Mi dispiace. Ancora non posso, Signore.( Maaf. Tetap tidak bisa, Tuan)" jawab Alano

"Al più tardi, quando dovrei andare in Italia? (Paling lama, kapan saya harus ke Italia?)" tanya Diaz.

Di pikirannya, Diaz akan langsung ke Italia jika satgasnya selesai. Walapun Diaz juga tidak tau kapan satgasnya itu akan selesai. Berangkat saja belum, sudah memikirkan selesainya. Iya kalau dirinya selamat kalau tidak.

"Al massimo tra tre giorni, signore. Se vuoi partire subito, ti manderò il tuo jet privato che è qui. (Paling lambat tiga hari dari sekarang, Tuan. Jika anda ingin segera berangkat saya bisa mengirimkan jet pribadi anda yang ada di sini.)" ucap Alano seperti mendapat angin segar.

Alano pikir, Diaz akan segera datang ke Italia.

"Ti farò sapere domani. Per questi due problemi cercherò di gestirlo da qui. (Saya akan memberi tahu kamu besok. Untuk dua masalah itu akan saya coba tangani dari sini.)"  ucap Diaz.

"Si, Signore. Scusa per averti deluso. (Baik, Tuan. Maaf telah mengecewakan anda)" ucap Alano.

Tanpa menjawab, Diaz mematikan panggilan tersebut. Sungguh, kepalanya ingin pecah sekarang. Kenapa permasalahan itu datang padanya di saat seperti ini.

Rasanya ingin sekali melepas perusahaannya di Italia. Tapi sangat berat, tidak mungkin dia akan membiarkan perusahaan itu hancur begitu saja. Banyak karyawan yang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu.

Pasanganku TNI AD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang