Another Family : Sebuah Keputusan

525 93 41
                                    

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

Tiffany memandangi putri bungsunya yang berada di dalam ruangan ICU, gadis itu memakai banyak sekali alat bantu dan tak ada yang mendampinginya. Hanya sebuah kaca besar yang bisa dijadikan satu-satunya cara melihat anak gadis itu, kondisinya masih kritis sampai pagi ini.

"Ayo."

Suara lembut nan pelan itu berasal dari Jessica, seseorang yang berdiri di samping Tiffany dengan ajakannya.

"Kau harus sarapan terlebih dahulu."

"Tidak." tolak Tiffany dengan tangan yang terangkat menyentuh kaca itu. "Bagaimana aku bisa makan dengan tenang ketika putriku sedang menderita di sana."

"Tiffany."

"Tidak perlu, Jessica," tolak Tiffany lagi. "Biarlah aku menemaninya di sini, aku akan menjadi orang pertama yang masuk ke dalam ruangannya sebentar lagi."

Jessica membalikan tubuhnya, dia menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan tak bersuara dari suaminya itu. Donghae melangkah mendekat, meski dia tidak ingin menimbulkan keributan, dia harus berusaha untuk mengajak istrinya itu sarapan.

"Jika kau tidak sarapan, kau bisa sakit." Donghae datang dan merangkul pinggangnya. "Jika kau sakit, yang akan merawat Sinb setelah sadar siapa, hm?"

Tiffany tersenyum miris. "Apakah pelaku sudah ditemukan?"

"Belum."

"Dan urusi pelaku bejat itu daripada mengucapkan omong kosong di sini."

"Aku percaya bahwa ada pihak berwajib yang bisa menangani para penjahat, mereka akan segera memberi kabar baiknya," tutur Donghae. "Ayo, jangan menyakiti dirimu sendiri."

Tiffany menepis kasar lengan Donghae dari pinggangnya, ia menunjuk pria Lee dengan tatapan penuh kebencian.

"Aku tidak percaya jika kau akan menjadi pria yang sialan, aku tidak percaya bahwa aku ... akan menikah dengan pria brengsek seperti dirimu." Tiffany berucap dengan suara pelan namun menekannya, dan telunjuknya masih berporos pada Donghae.

"Maaf."

"Rasa sakit kau balas dengan kata maaf?" tanya Tiffany. "Cih! Bahkan maaf tidak bisa mengobati seluruh luka yang diderita putriku itu." decihnya kemudian.

"Tiffany," panggil Jessica.

"Sudah cukup!" tegas Tiffany. "Aku ingin kita bercerai."

"Apa?"

"Iya, bercerai."

Jessica meraih lengan Tiffany, dia menatap tidak habis pikir dengan keputusan Tiffany yang terburu-buru itu.

"Bahagialah dengan salah satu wanitamu, jangan menjadi pria serakah. Lupakan keinginan Ayahmu itu, aku ingin kita bercerai." kata Tiffany tanpa memberinya kesempatan lagi. "Anak-anak ikut denganku, Yerin juga. Kau itukan tidak mau anak perempuan."

"Bukan seperti itu, Tiffany." elak Donghae dengan gelengan kepalanya.

"Lalu seperti apa?" tanya Tiffany. "Aku selesai dengan semua ini. Sekarang, biarkan aku fokus pada Eunha, Sinb, dan Yerin. Sudah, aku cukup dengan semua keinginanmu."

Jessica menatap pedih ke arah Donghae, dia hanya bisa menundukan kepalanya tidak tahu harus berkata apa lagi. Jika perceraian sudah diungkap, maka dapat ditebak sudah sampai sejauh mana masalah itu.

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

Eunha tidur dengan nyenyak dengan Umji di sampingnya, semalam Eunha minta kepada Umji untuk tidak pergi dan tidur saja bersama dirinya. Sedang para kakak tidur di sofa yang letaknya berada di samping kiri ranjang rumah sakit.

Another Family || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang