- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -
"Kenapa?"
"Saya harus segera keluar, saya telah menabrak seseorang."
"Apa? M-menabrak seseorang?"
"Y-ya, sepertinya begitu."
Pria berpakaian khas seorang sopir itu keluar dari mobil untuk memastikan, dia tampak terkejut sehingga gadis yang adalah Umji itu ikut turun memastikan. Mereka larut dalam keterkejutan, lalu Umji menarik paksa tangan sopir pribadinya.
"C-cepat pergi, Pak!"
"Ya?"
"Ayo pergi dari sini, Pak!"
"B-baik Nona Muda."
Kepalanya terasa berdenyut, ia terbangun dan memandangi langit-langit kamarnya. Kedua tangannya reflek meremas sprei melampiaskan rasa takut atas peristiwa yang menimpanya di masa lalu itu. Dia menyesal karena memilih untuk kabur dan tak bertanggung jawab, kini hidupnya dipenuhi dengan rasa bersalah.
Umji beranjak duduk, ia menyeka keringat di dahinya dengan perlahan. Perlahan memandang ke arah pintu, membayangkan bagaimana kondisi nahas wanita itu. Peristiwanya terjadi beberapa bulan lalu, masih hangat di pikiran Umji, tapi belum diketahui siapa wanita yang terlibat dalam kecelakaannya kala itu.
Tenggorokannya terasa kering, Umji memutuskan untuk beranjak berdiri. Kakinya melangkah perlahan, yang dia butuhkan saat ini adalah air. Ludahnya tak mampu membasahi tenggorokan yang teramat kering akibat dari pikirannya sendiri.
"Sinb?"
"S-sinb, kau sudah pulang?"
"Semua orang panik, mereka tidak melanjutkan pencarian karena ini sudah malam."
Sinb tersenyum kikuk, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ah, aku lupa bahwa aku punya banyak saudari sekarang." kata Sinb cengengesan. "Aku dipanggil guru, nilaiku jelek dan aku harus memperbaikinya."
Umji menghembuskan napas lega. "Syukurlah jika tidak terjadi sesuatu padamu. Tapi ... kenapa pulang semalam ini?"
"I-itu, aku, di jalan, di jalan macet," kata Sinb terbata.
"Baiklah, apa kau sudah makan malam?"
"Sudah."
Umji melangkah mendekat, ia menatap Sinb secara menyeluruh saat mendapati ada hal berbeda darinya. Kedua matanya yang memerah itu, tampak seperti dia habis menangis.
"Kau menangis?"
"T-tidak, kenapa?"
"Tapi ini—"
"Ah, hentikan." Sinb mencekal lengan Umji yang hendak menggapai wajahnya. "Aku mengantuk ini, perbaikan nilainya lama juga tadi, aku bergelut dengan komputer berjam-jam."
"Aku akan membawakan obat tetes mata jika kau mau," kata Umji.
Sinb menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak perlu. Ini akan membaik besoknya, jangan khawatir."
"Baiklah~"
"Ya."
Sinb melenggang pergi dari hadapan Umji, menyisakan Umji yang masih bingung dengan mata Sinb. Detik berikutnya Umji hanya bisa mengangkat kedua bahunya masa bodoh, memutuskan untuk ke dapur karena membutuhkan air segera.
- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -
"SAKIT!"
Eunha meraih lengan Sowon, ia melepaskan jeweran Sowon dari telinga Sinb dan menyerahkan telinganya saja. Dengan raut wajah memohon Eunha tak ingin adiknya dilukai, biar dia saja yang menerima hukuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Family || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] Lee Donghae memperkenalkan keluarga lainnya kepada keluarga kecilnya. Mempersatukan dua istri beserta keenam putrinya dalam satu rumah megah terbarunya. [04-11-22] #1 Gfriend [04-11-22] #1 Eunha [04-11-22] #1 Yerin [04-11-22] #1 Sowon [0...