Another Family : Tidak Perlu Ikut Campur

407 92 37
                                    

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

"Yerinnie."

"Tunggu sebentar lagi, taksi pasti akan datang."

Sinb menggigit bibir bawahnya merasa bersalah, niat bercanda malah berakhir seperti ini. Dia pikir Yerin tak akan sesensitif ini, mengingat Yerin bukan tipikal gadis yang mudah marah, apalagi sampai minta keluar dari mobil.

"Masih sakit, ya?" tanya Eunha cemas.

"Tidak," jawab Sinb. "Sejujurnya aku sudah lebih baik sekarang. Jangan khawatir."

Eunha membelai lengan Sinb dengan penuh kasih sayang, ia duduk lebih dekat lagi hingga memeluk Sinb. Sementara itu Yerin berdiri di depan mereka, menunggu kedatangan taksi karena Sowon dan yang lainnya sudah pergi dengan mobil mereka.

Waktu berlalu begitu cepat, dan taksi tak kunjung datang juga. Yerin berinisiatif untuk memesan taksi online, namun ponselnya telah kehabisan daya.

"Eunha, bisa pinjam ponselmu?"

"Ini."

"Terima kasih."

Jemari Yerin bergerak cekatan di atas layar ponsel Eunha, ia menggigit salah satu jari telunjuknya ketika menunggu balasan dari taksi yang dipesan olehnya secara dadakan ini.

"Lagipula kenapa Eonnie harus keluar dari mobil, sih?" tanya Eunha. "Kan, kalau kita tetap di mobil, kita sudah di rumah sekarang."

"Kau menyalahkan aku?" Yerin balik bertanya. "Ah, kalau begitu mengapa kau meninggalkan mobil itu juga? Kenapa tidak ikut saja dengan mereka, hah?"

"Eonnie," panggil Sinb. "Di situasi seperti ini, aku benar-benar minta maaf." Sinb menyesalinya.

"Maaf?" tanya Yerin.

"Karena aku, kalian harus terjebak di sini," kata Sinb. "Aku juga sebenarnya tidak berniat mengatakan hal itu, dan tidak memikirkan dampaknya akan seperti ini. Maaf."

Yerin mengulum senyuman, ia melangkah duduk di sebelah Sinb yang lainnya. Kini Sinb berada di antara Yerin dan Eunha, dua kakaknya yang dengan perhatian memberikan rangkulan mereka.

"Eunha yya, kau memikirkan apa yang aku pikirkan?" tanya Yerin.

Eunha mengangguk. "Ya!"

"Apa?" tanya Sinb kebingungan.

"Sebelumnya kau tidak pernah mau meminta maaf, tapi sekarang tiba-tiba dirimu meminta maaf." kata Yerin sambil mengusap surai hitam Sinb. "Jangan khawatir, lagipula di sini kita tidak sendirian."

"Kalian tidak akan marah?"

"Tidak, justru Eonnie senang mendapatkan sifat baru dari dirimu yang ini." ucap Yerin kesenangan. "Tetap menjadi Sinb yang pemaaf seperti ini, ya."

Eunha mengangguk setuju. "Benar! Jangan menjadi Sinb yang cuek dan dingin, aku tidak suka."

"Yak~"

Sinb menyandarkan kepalanya ke bahu Yerin dan Eunha secara bergantian, ternyata senyaman ini ketika bisa akrab dengan saudari sendiri.

"Kurasa aku akan tidur di sini saja," gumam Sinb.

"Taksi!" pekik Eunha kesenangan. "Eonnie, itu taksinya!"

Yerin beranjak berdiri, ia melambaikan tangan dengan penuh semangat menyambut kedatangan taksi itu. Disaat Yerin dan Eunha melompat-lompat kegirangan, Sinb hanya duduk sambil tersenyum kagum melihat sifat ceria dari kedua kakaknya itu.

"Terima kasih karena telah menjadikan mereka sebagai saudariku," gumam Sinb penuh rasa syukur.

"Sinb, ayo!"

Another Family || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang