Ch. 5

145 10 0
                                    

"tapi Ni, jika negasi P implikasi Q maka hasilnya pasti B ! itu sudah rumusnya ni, kau tidak bisa mengelak hukum alam."

"ah aku masih tidak bisa menerima nya! aku mendapatkan hasil impliaksi negasi P dan Q adalah S. Tidak mungkin aku salah babe." Wangi rambut pirang itu tercium sangat jelas karena tangannya mengacak-ngacak rambutnya sendiri, dia sedikit frustasi menurutku.

Suara gaduh kelas sebenarnya sedikit menganggu konstentrasi ku, soal- soal matematika ini selalu terngiang-ngiang semalaman di otakku karena aku belum menyelesaikannya. Dan sekarang aku berdebat dengan Niall karena hasil yang berbeda. Aku akui memang Niall tidak terlalu buruk dalam hal matematik, tetapi itu juga tidak membuktikan bahwa Niall lebih pintar dariku. Ya walaupun kodratnya memang Niall adalah kakak kelasku dan mungkin dia lebih mengerti daripada aku sendiri.

Bel tanda berakhir istirahat pun berdering, mati lah aku ! Sisa satu jam istirahat terakhir waktu ku untuk menyelesaikan tugas ini. Niall juga pasti banyak tugas, bukan cuma bantuin aku ngerjain soal matematika ini...

"Niall ! ayok balik, lanjut nanti aja pacarannya ! Nanti Mr. Finn keburu masuk duluan, matilah kau." Louis berteriak sambil berlari keluar kelas ku.

Aku hanya menatap Niall, dengan tatapan penuh arti "aku gabisa Ni." entahlah apakah ia akan peka dengan tatapan memelas ku?

"kamu bisa kok Ndra ! nanti istirahat kedua kita lanjutin lagi ya di kantin, sekalian nanti kita coba tanya ke Nadine, dia kan ahli matematik tuhh. See you Ndra ! love you."

Nad? Nadine? perempuan cantik, baik, dan ahli matematika itu... perempuan yang membuat pikiran ku kacau...

--

Disinilah aku sekarang, di tengah keramaian kantin. Menunggu The boys datang di meja mereka, dan aku akan menghantui Niall dengan pertanyaan pertanyaan matematik ini.
Aku melihat ada Nadine dan teman-temannya sedang berjalan sepertinya hmm sedang mencari meja? Sepertinya aku akan membiarkannya duduk di sebelahku, mumpung aku juga duduk sendirian.

"kak Nadine !" teriakku sangat keras, sampai sampai seluruh isi kantin melihat ke arahku. Ok, kau memang sangat memalukan Ndra.

"Eh hai ! Tadi Niall cerita sama aku kalau kalian berdebat garagara implikasi itu ya? haha you guys so funny ! Aku bisa membayangkan wajah cute Niall, dan tampang kesal kamu Ndra hahaha." JLEB. she said 'tampang cute Niall'.

"haha iya nih kak, tadi kata Niall aku disuruh nanya sama Kak Nadine aja. Jadi bisa ajarin aku gak kak? kalo kakak mau makan sekalian disini aja mumpung kosong hehe." kataku dengan 'fake smile'

"oh boleh tuh ! okk, aku pesan makanan dulu ya. Tunggu sebentar."

"okay."

Mataku berputar melihat kesana kemari, belum ada batang hidung the boys. Kemana mereka ? ...
5 menit kepala dan mataku berputar, aku mendengar suara tertawa Niall, ya suaranya sangat amat khas. Aku menghampiri mereka sambil membawa buku dan kotak pensil ku.

"Niall !!!! Kalian lama sekali sih keluarnya. Oya Ni, aku udah ketemu sama Nadine tadi, katanya dia mau ngajarin aku hehe." Aku mencoba menyamakan langkah ku dengan Niall, kakinya kan besar, sudah pasti aku susah untuk menyamakan langkah ku.

"wah bagus tuh, yaudah yuk sekalian makan hehe." Tampang Niall sedikit...hm gugup ?

"kenapa Ni ? Udahlah yang semalem lupain aja hahahaha jangan sampai kita buka kartu disini !" Ejek Louis sambil menatap temannya satu persatu.

'buka kartu' ? dalam hal apa?

................................

Know It All [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang