Suara hiruk pikuk manusia yang berlalu lalang, menuju ke tujuannya masing masing, dan juga suara kereta dan klakson kendaraan sangat mendominasi disini. Sampai sampai aku dan Anna harus berbicara sedikit berteriak karena suara kami kalah oleh suara berisik di luar.
Aku melihat dvd film favoriteku di deretan dvd dan cd. Aku spontan saja langsung menarik tangan Anna, ingin segera tiba di deretan stand bazar dvd dan cd itu. Tak perdulilah dengan Anna yang meringis kesakitan karena aku menariknya kasar dan tiba tiba. Oh cmon, kau juga akan melakukan hal yang sama jika di posisiku Ann.
"Ndra! Santai aja kali? Sakit tau ish ngeselin."
"Astaga maaf Anna, aku tidak bermaksud. Lagi pula, dvd if i stay ini tinggal satu. Lihatlah ini dvd terlaris, apalagi saat bazar seperti ini. Aku tidak akan melewatkannya."
"Kau bisa streaming bodoh"
"Oh cmon, aku tidak mau menontonnya secara ilegal. Kan kasian uangku tidak sampai ke Chloe Moretz hahahahaha"
Anna hanya berdecak kesal karena kalah berdebat denganku. Yup, jangan berani beranilah kalian melawanku untuk berdebat. PLAAK! tangan kecil Anna mendarat kasar di pundakku, membuatku kesakitan karena perih.
"That's hurt idiot!!"
Anna tidak memperdulikan aku yang sedang mengelus elus pundakku yg perih ini. Tangannya menyuruhku melihat seseorang yang ia tunjuk. Aku tidak dapat melihatnya jelas karena banyak kerumunan orang yang menutupi.
"did you see him?"
"who?"
"Argh! Kau menyebalkan sekali Ndra."
"Ah kau sangat tidak jelas Ann. Pak aku beli dvd itu ya. Berapa harganya?" kataku acuh tak acuh kepada Anna sambil mengeluarkan uang dari dompetku.
"Hi Cassandra"
sapa seseorang dari belakangku sambil menepuk pundak kiriku. Aku mengenal suaranya, tapi ah mana mungkin. Aku mengabaikannya, dan langsung berbalik badan.
.
.
.
DIMANA ANNA ?!?!!!!!"Cassandra? i'm talking to you." Oh hell, here he is.
"Eh hi Harry? Aku kira siapa hehe. Anna mana ya? kau melihatnya? Tadi dia ada di belakang ku kok. Kemana dia?" tanyaku to the point. Malas berlama lama dengannya.
"aku tidak tahu. Pokoknya pas tadi kamu bayar dvdnya, Anna langsung pergi sambil bilang 'titip Cassandra ya! Aku ada urusan. Antar dia pulang. Terimakasih Harry!' begitu dan dia langsung melambaikan tangannya padaku." Mataku membulat. Bagaimana bisa sahabatku meninggalkan aku bersama pacar orang lain?
"Kau serius? aku tidak percaya kalau Anna orang yang seperti itu."
Drrtt Drrrrt
"Maaf tadi ayahku menelfon menyuruhku pulang. Aku sudah menitipkan mu pada Harry! Have fun baby x"
Aku langsung mengembalikan handphoneku ke dalam sling bag ku. Mukaku mungkin langsung tertekuk sekarang. Bagaimana kalau tiba tiba ada Nadine disini? Bisa jadi masalah lagi nanti.
"kenapa Ndra? Ayo kita pulang, atau kau mau berjalan jalan dulu disini? Aku dengar toko ice cream kesukaanku sedang membuka bazar juga disini, kau harus mencobanya! Kebetulan aku sedang tidak ada kerjaan."
"Tidak, aku bisa pulang naik taxi. Terimakasih atas tawaranmu Harry. See you!" Aku langsung berlari meninggalkan Harry, tanpa basa basi.
Tapi, karena kerumunan manusia ini. Aku tidak bisa berlari secepat mungkin. Aku rasakan seseorang memegang tangan kiriku. Oh aku tahu persis ini ukuran tangan siapa.
"Kau kenapa sih? Jadi menjauh begini? Ayolah temani aku."
"Bukan aku menjauh atau apa, tapi kau sudah memiliki Nadine. Aku tidak mau menghancuri hubungan Nadine dengan lelaki untuk yang kedua kalinya. Siapa yang tahu jika Nadine ada disini juga, Har?"
"Tidak. Nadine sedang pergi keluar kota. Maka dari itu aku bosan."
"Tapi aku juga tidak mau menemanimu. Aku mau pulang saja, menikmati dvd baruku. Maaf dan permisi."
Tangannya langsung menarik tanganku lagi.
"Tidak. Aku antar kau. Ayo ikuti aku"
Tangannya terus saja menggandeng tanganku. Aku tidak bisa melepaskannya. Tangannya sangatlah besar dan kuat. Akhirnya aku hanya bisa menerimanya pasrah sambil sesekali mendengus.
Tapi, apa tadi katanya? Dia sedang bosan? Oh jadi seperti itu. Aku hanya sebatas pelarian Niall dan Harry ketika mereka bosan? Wow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know It All [n.h]
Fanfiction"perasaan itu egois, bahkan kau rela mengorbankan masa depan cerahmu hanya demi rasa cinta itu."