Sesampainya kami -aku, Niall, dan Louis- di festival ini, kami langsung datang ke panggung yang masih terlihat cukup sepi. Aku sebenarnya sedikit malas karena ya, memang ini bukan kemauanku. Melihat Niall dan Louis yang sangat bersemangat seperti ini membuatku tidak enak untuk menganggunya, aku lapar. Pasti disini ada tempat makan kan?
Kalau aku izin ke mereka, bisa-bisa Niall tidak akan mengizinkanku karena aku masih pincang. Tapi aku tidak mau menganggunya sama sekali! Nanti mereka malah dapat tempat di belakang. Ha, yasudah aku jalan pelan-pelan saja.
--
Ugh, disini ramai sekali sih! Oxygen saja sangat susah dihirup! Bisa mati karena kekurangan o2 ini. Aku melihat ke arah kanan dan melihat ada stand hotdog disana. Hm, kelihatannya sangat lezat!
"Hotdog spicy size medium satu ya." kataku kepada sang pelayan. Cukup antri disini, lebih baik aku tinggal saja jadi pas nanti aku balik udah matang deh. Aku akan mencari minum untuk kami bertiga. Hitung-hitung membuat mereka senang.
Wah lihat! Ada stand CocaCola, aku pikir mereka sedang mengadakan bazar? Karena terlihat ada spanduk bertuliskan "buy 2 get 1! Go get yours." Berarti itu sama dengan tiga botol kan? Ah! Pas banget. Aku langsung melihat orang-orang sedikit berdesakan untuk mendapatkan CocaCola itu. Hmm... CocaCola ya... Aku jadi ingat Harry.
--
*flashback on*
"Ini CocaCola untuk tuan putriku yang lelah karena bermain voli." Katanya sambil menyodorkan sekaleng CocaCola yang ia beli di kantin tadi.
Aku hanya tersenyum sambil menerima dan membuka kaleng itu. Dia bersifat sangat manis padaku. Dia sangat menghargai perempuan. Tapi kenapa orang-orang bilang kalau ia sebenarnya jahat dan tidak pernah menghargai perempuan? Katanya sih dia memang sering flirting ke semua cewek, bahkan saat dia sudah mempunyai pacar. Ah sudahlah!
"Ndra, aku mau ngomong." Suara seraknya itu membuyarkan lamunanku.
"emang daritadi kamu ngapain? Nyanyi?" kataku dengan acuh tak acuh dan masih menikmati betapa segarnya CocaCola ini.
"ah, aku serius Ndra!" katanya sedikit frustasi karena dia langsung mengacak rambutnya, dan tampangnya sedikit serius /?
"Uhm ok sorry. Yaudah ngomong."
"Aku....udah lama suka sama kamu." DEG. what THE FJDJSOLAHA. Dia kan saudara jauh Niall... Ugh, calm down Ndra! Dia kan cuma suka, ga ngajak buat pacaran kan?! Ok, breathe...
"Kamu mau jadi pacar aku gak?" DOR! MATI LO NDRA MATI KEK ELAH SIAPAPUN BUNUH GUE PLEASE?!?!!!!!
Seketika otak ini jadi tidak karuan. Jujur aku memang menyukainya, tapi aku juga masih sayang sama saudaranya itu. Kenapa mereka harus ditakdirkan satu sekolah? Kenapa mereka harus ditakdirkan satu geng? Kenapa mereka harus ditakdirkan dekat denganku?
"Ndra, jawab dong. Jangan ngedumel sendiri. Tuh CocaCola nya tumpah." Sial, aku ga sadar kalo daritadi aku gemeteran sampai CocaCola nya tumpah...
"Eh iya sorry. Jawab ya? Duh hehe gimana yaaaaa." Kataku bimbang. Aku takut jika aku menerimanya, kisahnya justru tidak akan berjalan lancar. Yang ada aku malah tambah sakit nanti. Tapi diakan juga baik, pengertian, sopan sama perempuan ga kayak Niall. DUHH.
"Uhmm Har, kayaknya ngga bisa deh... Kamu tau kan aku baru putus sama saudara blonde kamu itu? Aku juga jujur masih sayang sm dia, makanya aku sering nanyain dia dulukan sama kamu? Ya karena aku cuma bisa sayang diam diam gini doang ke dia. Lagian juga kita baru dekat 2bulan ini kan? Apa ngga kecepetan hehe?" Jawabku sedikit beralasan yang menurutku sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know It All [n.h]
Fanfiction"perasaan itu egois, bahkan kau rela mengorbankan masa depan cerahmu hanya demi rasa cinta itu."