Senin pagi, senin terakhirku di sini. Aku berjalan mengitari koridor sekolah ini. Menghentakan kakiku ke arah loker sambil memegang erat handphoneku. Entah mengapa rasanya sangat berat untuk bersikap seperti tidak ada apa-apa. Aku merasa sangat gugup.
Niatnya aku akan membereskan barang-barangku dari loker ini. Tapi kegiatan itu terhenti sejenak ketika aku melihat foto-foto di dinding loker ini. Ya, senyuman dua sahabatku ada disini. Seketika otakku memulai kembali pemandangan pada saat indah itu. Hanya mereka yang benar-benar berarti bagiku saat ini. Oh, haruskah aku pergi?
"Hey" Suara berat itu datang. Aku tidak sanggup melihatnya, hidung dan mataku memerah.
"Ndra? You ok?" Tangan besarnya menyentuh pundakku. Merangkulnya erat sambil memaksaku membalikan wajah. Aku tetap menunduk dan menutup wajahku.
"I can't leave- all these beautiful memories Harry. I know this is what i want, this is my dream, but i never though that this will be hard. I don't know why, i just ca-" Tanganku langsung merangkul pundak bidangnya. Aku tidak kuat menahannya. Aku tidak peduli jika sekarang orang-orang memperhatikan kami. Masa bodoh dengan tatapan aneh mereka yang berfikir jika aku sedang menggoda Harry.
"Ssshhh. Don't be crying, it's alright. Everything will be alright. Trust me ok? You can come here whenever you want. You are important to us. Especially for Niall, Anna, and Keera. The problem is just we can't meet everyday." Tangannya mengelus lembut kepalaku. Harry selalu mencoba membuatku senyaman mungkin berada di dekatnya. Dan aku baru merasakannya sekarang.
"Thats the problem Har. I can't be myself anymore. The new school is sucks. You know this is my first experience. This kinda weird for me" Kataku sambil mencoba kembali tenang.
"I know Ndra, i know. But today is your last day, lets make it the best one! I'll treat you like a queen for today. Say what you want, anything you want." Lesung pipi yang indah itu terlihat. Ia langsung berlari menggandeng tanganku, mengajakku untuk menikmati hari terakhirku ini.
Tunggu, apakah tadi secara tidak langsung Harry mengetahui tentang kepindahanku? Aku belum menceritakannya pada siapapun... Kecuali- kalau Anna dan Keera mengingat ceritaku dulu kelas 1... Gosh.
--
Kemeja putih, atau hitam? Tidak adakah yang lebih santai? Ini terlalu formal! Ayolah, kau hanya pindah sekolah Ndra, bukan mencari pekerjaan.
Drtt Drrtt
1 message from Niall Horan
"jadi kau akan pindah begitu saja tanpa mengabariku? sebegitu pentingkah Harry hingga ia orang pertama yang harus tau tentang ini?"
Aku terdiam. Bingung dengan apa yang Niall kirim. Apa maksudnya? Apa dia cemburu? Untuk apa? Kalian berdua sudah memiliki Nadine, bodoh.
"apa yang kau maksud? aku tidak mengerti." Sent!
"Tidak usah berpura-pura Cassandra Macht. Aku tahu semuanya."
"terserah kau."
"bisa kita bertemu sore ini? Aku akan menjemputmu jam 4."
"untuk apa? aku sibuk."
"hanya berbincang seperti biasa sebelum kau pergi."
"fine."
KAMU SEDANG MEMBACA
Know It All [n.h]
Fanfiction"perasaan itu egois, bahkan kau rela mengorbankan masa depan cerahmu hanya demi rasa cinta itu."