Sudah 2 hari nine menempati kota wolfal, kota besar dengan pemandangan arsitektur nya yang memadukan konsep tradisional dan modern. Jalan jalan di perkotaan ini sungguh ramai dengan pejalan kaki dan kendaraan tidak heran jika kota ini merupakan Salah satu kota besar yang idektik dengan kota kota besar lainnya di benua biru.
Berbekal koordinat terakhir agent V7 atau yang Nine sebut sebagai vestia jujur saja ia Masih tidak bisa menemukan lokasi yang diberikan The commissioner, ia Masih tidak bisa membayangkan bagaimana chaos nya konflik di kota ini seperti apa yang terlihat di foto foto yang juga ia lihat dari the commissioner. Sekarang ini ia sedang berada di dalam bar dan duduk disebelah orang yang sedang membelakangi nya
"Agent Nightingale, setelah menelaah kembali koordinat yang anda berikan. Koordinat itu mengarah ke Salah satu gedung apartment di tengah kota wolfal. Tidak ada yang mencurigakan dari gedung apartment itu malah apartment nya itu terlihat Masih baru.." kata seorang informan yang sedang membelakangi Nine, hanya terdiam mendengar informasi kemudian ia melihat informan itu memberikan secarik kertas berisi alamat dari lokasi koordinat itu. "Maaf hanya ini yang dapat kami berikan, selebih nya bukan kepentingan kami untuk memeriksa lebih jauh. Best of luck agent Nightingale." Nine mengangguk dan mengambil secarik kertas itu dan bergegas menuju ke alamat yang di tuju.
Dan benar saja, alamat itu membawa dirinya ke sebuah apartemen biasa di tengah kota sibuk ini. Ia berjalan menuju kedalam gedung dan terdiam di loby apartment nya. Jujur ia tidak yakin apa yang akan dia temui di dalam apakah ada orang yang sedang menyekap Agent V7 di apartemen ini atau terjadi sesuatu yang lebih buruk di dalam nine memegang kepala nya. Untuk menenangkan pikiran nya, ini bukan pertama kali nya ia berada di medan seperti ini.
Sebelumnya ia sudah menyelamatkan agent lain yang sedang terjebak saat operasi di lapangan, ia seharusnya sudah beradaptasi dengan keadaan seperti ini. Namun situasi saat ini berbeda. Saat nine masih bertarung dengan pemikiran nya ia tidak sadar ada orang yang sedang keluar dari gedung itu
"Ahhh aku masih harus streaming lagi.... Tapi aku harus kembali menyentuh rumput." Suara itu tidak asing ia langsung menoleh ke sumber suara. Ia benar benar tidak percaya apa yang ia lihat sampai sampai suara dari pikiran nya bisa keluar di mulut nya "Ve...vestia senpai?" Kata Nine dengan pelan ia langsung reflek untuk mulut nya, ia benar benar tidak bisa menahan suara nya untuk tidak keluar. Tapi orang yang merasa terpanggil itu perlahan menoleh ke arah Nine dan mereka pun berpapasan dengan menunjukkan ekspresi terkejut.
"Eh" hanya itu yang di ucapkan gadis di depan Nine. "Ehhhhhhhh" dilanjutkan dengan reaksi nya, tadi membuktikan ia juga sama terkejut nya dengan Nine. Gadis didepannya ini pun menghela nafas nya. "Ehem, selamat pagi apakah ada yang bisa aku bantu?" Tanya gadis didepannya itu. Nine malah kebingungan dengan respon orang yang didepan nya adalah orang yang sedang ia cari ini. Ia menoleh ke kanan kiri melihat ada banyak orang yang memperhatikan mereka dan mereka sedang menjadi pusat perhatian. Ada hal yang tidak boleh dilakukan seorang mata mata salah satu nya adalah menjadi pusat perhatian
"Ah ya maaf aku rasa kita pernah bertemu, ada sesuatu hal yang ingin kubicarakan bisakah kita berpindah tempat ?" Tanya Nine, ia pun berusaha untuk mengikuti vestia bermain main dengan peran nya. vestia mengangguk "baik, tolong ikuti aku." Nine mengikuti vestia berjalan menjauhi lobby apartment kemudian saat mereka sudah menjauh dari kerumunan, vestia membuka pintu apartemen dan mempersilahkan nine masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
97 Days - A Vestia Zeta x OC Fanfiction
RomanceKisah tentang orang yang menyesal telah mengabaikan perasaannya, kisah tentang suatu upaya untuk menghindari bencana besar, Kisah tentang mata mata yang sudah kelihangan keluarga, identitas, dan, masa kecil nya karena orang orang yang tidak bertangg...