Sepasang suami istri menikmati sarapannya dengan tenang. Hanya sarapan sederhana. Roti bakar dengan selai cokelat dan segelas susu untuk pemuda manis. Dan roti bakar dengan selai strawberry ditemani teh hangat untuk pemuda yang lebih tua.
Di rumah minilamis itu, mereka duduk berhadap-hadapan. Meski hanya mereka berdua yang menempati rumah mungil nan mewah itu, namun mereka memiliki meja makan cukup luas. Karena orang tua dan keluarga mereka pasti akan sering datang berkunjung.
"ZhanZhan, hari ini ada kuliah pagi kan?" tanya suami memecah keheningan.
"Em." Zhan hanya mengangguk. Karena di mulutnya penuh dengan makanan.
"Kenapa tidak berangkat dengan Gege saja? Gege tidak ingin kau terus-terusan naik kendaraan umum. Kau tahu kan, gege tidak mempermasalahkan walaupun satu kampus tahu tentang kita." Yibo sedikit menjauhkan piringnya. Tampaknya ia sudah menyelesaikan sarapan sederhana mereka. Matanya menatap Zhan yang masih belum menyelesaikan sarapannya.
"Tidak apa-apa ge! aku senang naik kendaraan umum," jawab Zhan setelah menelan makanan di mulutnya. Ia meraih segelas susu di sisi kirinya. Meneguknya sedikit dan menjauhkan bersama piringnya. Meski belum menghabiskan sarapannya, tampaknya Zhan tidak berniat untuk melanjutkannya.
Mendengar jawaban Zhan, Yibo hanya bisa menghela nafas. Selama Yibo pindah menjadi dosen di universitas Zhan kuliah, tidak pernah sekalipun mereka berangkat bersama. Zhan selalu saja menolak ajakannya. Istrinya lebih memilih naik kendaraan umum dan berdesak-desakan.
"Gege tidak akan memaksa. Tapi ingat Zhan, gege tidak peduli kalau semua orang tahu tentang kita."
Yibo beranjak ke ruang kerjanya. Mengambil barang yang tertinggal. Setelah memastikan tidak ada yang terlupa, Yibo menghampiri Zhan yang tengah memeriksa tugas-tugasnya di ruang tengah.
"Zhan, hari ini gege akan pulang lebih lama. Ada beberapa kelas tambahan untuk mengejar materi yang harus diselesaikan. Gege berangkat dulu. Jangan lupa pakai pakaian hangatnya. Di luar sangat dingin." Zhan hanya mengangguk. Awal musim dingin sudah mulai menyebarkan udara yang menusuk tulang.
Setelah memberi kecupan pagi seperti biasa, Zhan beranjak ke kamarnya. Mengambil pakaian hangat dan berjalan ke luar. Pemuda manis bergigi kelinci itu mengunci semua pintu sebelum meninggalkan rumah.
✿Peony_Bunny✿
"Xiao Zhan!"
Zhan yang tengah berbincang dengan Ji Li menolahkan kepalanya. Melihat sekumpulan teman-temannya yang berdiri tidak jauh dari mereka. Tanpa bertanya, Zhan berjalan mendekat diikuti Ji Li di sampingnya.
"Hey, aku dengar kau ada hubungan khusus dengan professor Wang Yibo. Apa itu benar Zhan?" tanya temannya yang bermata sipit. Berkulit sedikit tan dan memiliki lesung pipi. Mendengar pertanyaan itu Zhan hanya tersenyum tipis.
"Dapat gosip murahan itu dari mana?" tanya Zhan malas.
"Kau terlalu mengada-ada. Zhan tidak mungkin memiliki hubungan. Seperti yang kita tahu, Zhan tidak tertarik dengan professor muda itu." Teman lainnya bersuara. Menepuk pundak mahasiswa bermata sipit di sebelahnya.
"Tidak ... tidak ... tidak! Aku benar-benar mendengarnya. Bahkan katanya kalian sudah menikah!"
Teman-teman lain yang awalnya tidak tertarik kini menatap Zhan serius. Mereka menuntut jawaban dari pemuda berkulit putih di depan mereka. Begitu pula dengan Ji Li. Teman sekelasnya itu ikut menatapnya. Bukan untuk menuntut jawaban. Ingin tahu jawaban seperti apa yang Zhan berikan.
"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Apalagi sampai menikah! Yang benar saja. Lagi pula aku memiliki kekasih di luar sana," jawab Zhan enteng.
Wajahnya yang begitu datar membuat teman-temannya tidak bisa menilai Zhan berkata bohong atau memang sungguhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Professor My Husband
FanfictionProfesor muda dan tampan itu menarik banyak perhatian mahasiswa. Semua berebut ingin menjadi dekat dan mencari perhatian. Tapi Xiao Zhan justru terlihat tidak tertarik sama sekali. Bahkan sahabatnya heran dengan sikap Zhan yang tampak tidak peduli d...