11. He is My Husband

5.7K 611 85
                                    

Maaf kalau banyak kesalahan penulisan. Baru selesai ngetik dan belum baca ulang.

✿Peony_Bunny✿




Menikah dengan Zhan adalah hal terindah di dalam hidup Yibo. Memiliki Zhan adalah hal paling membahagiakan yang pernah dirasakan. Mereka berdua telah menyempurnakan cerita. Saling mengikat dalam janji cinta.

Kehadiran Zhan membuat hidupnya sempurna. Hidup bersama Zhan, ia ditunjukkan hidup penuh keindahan. Hidup bersama Zhan, ia diberikan sebuah kenyamanan.

Yibo melihat Zhan di sana. Duduk di pinggir lapangan dengan beberapa teman sekelasnya. Sedangkan Yibo saat ini berdiri di depan jendela. Di dalam ruangannya yang berada di lantai tiga.

Tatapan Yibo tidak teralihkan meski sedetik. Tetap memandangi pemuda manis itu tanpa jemu. Baginya Zhan adalah sosok terindah yang pernah ada. Bahkan senyuman yang bukan ditujukan untuknya itu berhasil menggetarkan hatinya lagi dan lagi.

Yibo tidak mengharapkan apapun dari pemuda manis itu. Hanya dengan kebersamaan mereka setiap harinya, ia merasa lebih dari cukup.

Namun terkadang Yibo ingin bersikap egois. Ia ingin semua mata berhenti menatap pujaan hatinya dengan tatapan memuja. Yibo ingin seluruh dunia tahu kalau Zhan adalah miliknya. Karena Zhan tidak pernah sadar berapa banyak mata yang memuja sosoknya.

Yibo mempercayai Zhan lebih dari siapapun. Bahkan Yibo tidak pernah meragukan cinta Zhan untuknya. Tapi mendeklarasikan kepemilikan seolah menjadi keharusan baginya. Hanya saja besarnya rasa cintanya kembali menekan egonya. Mengikuti keinginan Zhan untuk tetap merahasiakan pernikahan mereka.

Yibo berbalik saat ponselnya bergetar. Ia meraihnya dan melihat pesan yang masuk.

'Ge, jam ketiga dibatalkan. Jadi aku akan pulang sekarang. Aku akan menunggu gege di rumah. Jangan terlalu lelah bekerja, ge. Aku mencintaimu.'

Yibo tersenyum membacanya. Kembali berjalan ke jendela untuk melihat istrinya. Dan di sana Zhan sudah berdiri dan membenarkan letak ransel. Bergegas pulang setelah melambaikan tangan pada teman-temannya.

'Gege juga mencintaimu Zhan.'

Yibo langsung mengirim pesan singkat itu. Kembali ke tempat duduknya dan menghadap monitor. Berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat yang ia bisa. Karena ada seseorang yang mencintainya menunggunya di rumah.

Sesampainya di rumah, tidak didapati sesosok manis yang menunggunya di ruang tengah. Saat membuka kamar, Zhan tampak pulas di sana.

Yibo tersenyum. Berjalan mendekat dan mengecup dahi Zhan penuh sayang. Beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Yibo mendapati Zhan sudah membuka matanya. Tersenyum melihat kehadirannya dan merentangkan tangan. Dengan senang hati Yibo mendekat untuk memberikan kehangatan.

"Bagaimana pekerjaan gege hari ini?" tanya Zhan dengan menyamankan diri dalam pelukannya. Mengirup aroma segar yang menguar dari tubuhnya setelah mandi. Ia hanya mengenakan celana pendek dan belum sempat memakai kaosnya.

"Apa pekerjaan gege melelahkan?" tanya Zhan lagi.

"Tidak Zhan. Semuanya berjalan lancar. Semua nilai mahasiswa juga selesai tanpa kendala." Yibo menjawab sembari memejamkan matanya.

"Aku senang mendengarnya. Itu artinya sekarang waktu gege hanya untukku." Zhan tersenyum dan mendongak.

"I'm yours," balas Yibo.

Di atas ranjang itu mereka berpelukan. Saling membagi kehangatan dengan ciuman dan belaian lembut.

Yibo tidak pernah beranggapan cara menunjukkan sayang dan cinta harus dengan sex. Terkadang ia hanya ingin saling menyentuh lembut dan berpelukan mesra. Namun yang di bawah sana tidak pernah mau mengerti. Selalu berdiri tegak dengan begitu menantang hanya dengan sentuhan kecil.

My Professor My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang