Kadar gulanya aku kurangin biar gak pada diabetes. WkwkwkwkSelamat Membaca.
✿Peony_Bunny✿
Sebelum menikah, Zhan itu masuk ke dalam kategori remaja polos. Meski ia tahu tentang teori, namun minim pengalaman. Saat teman seusianya sudah merasakan ciuman pertama bahkan di usia 14 tahun, Zhan yang berkencan lebih dari setahun baru tahu bagaimana rasanya melakukan ciuman pertama.
Yibo yang memulainya? Tentu saja tidak. Ia harus benar-benar membuat ulah dan membuat Yibo marah saat itu. Kalau mengingat kenangan itu sebenarnya Zhan selalu merasa kesal. Setelah bersusah payah meluluhkan hati Yibo, ia harus memutar otak hanya untuk merasakan sebuah ciuman.
Kalau kembali diingat, sepertinya Zhan selalu membutuhkan kerja keras otaknya untuk memperjuangkan kisah cintanya dengan Yibo.
Dan Zhan selalu memikirkan satu hal. Dulu Yibo seperti sangat anti melakukan kontak fisik dengannya. Zhan sampai harus memperbanyak catatan kenakalannya hanya untuk mendapatkan hal yang lebih dari Yibo. Tapi setelah menikah, setiap mereka melakukan kegiatan panas, Yibo benar-benar seperti singa yang tidak kenal lelah. Zhan sampai sering berpikir bagaimana Yibo menahannya saat itu.
Sebagai pasangan, mereka tidak melakukannya setiap malam. Ada kalanya mereka hanya tidur berpelukan dan bercerita sampai tertidur. Bahkan terkadang Zhan tidur lebih dulu saat Yibo mengurus bisnis keluarga. Namun saat memiliki waktu yang tepat, Yibo akan melakukannya berulang kali.
Terkadang juga Zhan berpikir ada darah psikopat yang mengalir di tubuh suaminya. Di saat ia memohon untuk berhenti, Yibo justru semakin bersemangat dan bertambah liar. Zhan selalu bersumpah akan melakukan olahraga pagi harinya. Tapi sayangnya hanya terniat di dalam hati.
Dan selama menikah, Yibo yang selalu menuntunnya untuk merasa bergairah. Entah itu bisikan yang membuat darahnya berdesir atau sentuhan yang membuat tubuhnya terasa panas.
Tapi sebenarnya, ada kalanya Yibo tidak melakukan apapun dan Zhan yang ingin menarik suaminya ke kasur. Contohnya seperti saat ini.
Yibo di ruang kerjanya memakai kaos polos berwarna hitam. Duduk menghadap monitor dan membaca serius dari balik kaca mata yang bertengger di hidung mancung dosen muda itu.
Yibo tidak sedang menggodanya. Hanya duduk dan fokus bekerja tapi terlihat begitu seksi di matanya. Zhan yang duduk di sofa tidak jauh dari meja kerja Yibo memandang penuh minat. Setiap inci tubuh suaminya terus ia pandangi dengan intens.
"Kenapa Zhan? Ingin sesuatu?" tanya Yibo lembut karena sadar terus dipandangi. Yibo berniat membuka kaca matanya namun langsung terhenti mendengar seruan Zhan.
"Jangan dilepas ge!" Yibo menaikkan sebelah alisnya.
"Gege tetap seperti itu saja. Jangan berpindah! Rasanya aku bisa menatap wajah tampan suamiku sampai pagi." Yibo langsung tersenyum mendengarnya. Menggeleng kecil dan melanjutkan kegiatannya.
Zhan itu sangat kekanakan. Siapapun yang dekat dengannya akan tahu itu. Tapi Zhan tidak pernah mengganggu suaminya bekerja. Ia selalu memberikan waktu lebih pada suaminya saat berurusan dengan pekerjaan.
Namun ada kalanya Zhan ingin mendapat perhatian. Apalagi Zhan tahu saat ini Yibo hanya merevisi beberapa soal untuk dibagikan kepada mahasiswa besok siang.
"Ge, bibir gege sepertinya sedang kesepian. Tidak mau bertemu dengan milikku?" Yibo tidak bisa menahan senyum mendengar pertanyaan nakal itu.
"Zhan, kemarilah!" Yibo menepuk pahanya. Meminta Zhan duduk di pangkuannya seperti biasa. Karena saat Yibo tidak benar-benar dikejar waktu, Yibo akan membiarkan Zhan duduk di antara ke dua pahanya sembari menyelesaikan pekerjaannya. Dan beberapa ciuman ringan tidak akan mengganggu pekerjaannya.
"Tidak mau." Zhan menggeleng.
Zhan sedang bersemangat saat ini. Tidak akan cukup hanya duduk di pangkuan dan ciuman ringan. Tapi tidak berniat juga membuat Yibo berhenti bekerja. Hanya memilih duduk dan mengamati ketampanan suaminya.
"Kenapa semakin dilihat semakin seksi? Kenapa semakin dilihat semakin tampan? Hanya membalik lembaran kertas saja bisa membuatku meleleh." Zhan berucap dalam hati.
Karena Zhan menolak, Yibo kembali larut dalam kesibukannya. Berulang kali tampak berpikir keras sambil menggigit bibir bawahnya.
"Ge, jangan menggigit bibir seperti itu. Aku jadi ingin ikut mencobanya."
Hal yang membuat Zhan semakin gemas karena terkadang Yibo bisa merasa malu saat ia menggoda suaminya. Seperti saat ini Yibo langsung tersenyum malu. Menutup wajahnya dengan sebelah tangan. Sedangkan Zhan terkekeh geli karena berhasil menggoda suaminya.
"ZhanZhan, berhenti menggoda gege." Yibo itu lebih dewasa dan selalu bersikap hangat. Tapi terkadang bisa tampak menggemaskan saat sedang malu yang membuat Zhan semakin bersemangat untuk menggoda.
"Tapi menggoda gege adalah keahlianku, maaf ge." Zhan tersenyum tanpa merasa bersalah. Bertopang dagu pada lengan sofa tanpa berniat memalingkan mata dari suaminya.
"Dan sebenarnya bibirku memiliki keahlian lain," lanjut Zhan. Menahan senyum saat Yibo mencoba mengalihkan fokus dan berdehem pelan.
"Aaah sial! Aku benar-benar ingin mencobanya." Zhan menggeram dalam hati. Yibo terlalu seksi hanya untuk dilihat, tapi belum waktunya juga untuk dihentikan dari kesibukan.
Karena masih harus menunggu Yibo selesai, Zhan memutuskan untuk keluar dari ruangan Yibo.
"Ge, aku akan menonton televisi saja." Zhan berpamitan keluar. Karena sebelumnya ia sudah berjanji menemani Yibo kerja.
"Baiklah! Gege tidak akan lama lagi." Yibo mengangguk.
"Tapi sebelum itu aku ingin memastikan sesuatu ge." Zhan berjalan ke meja kerja suaminya. Mendekat dan menundukkan wajahnya. Menyatukan bibir mereka dan memejamkan mata.
"Ternyata rasanya masih sama." Zhan tersenyum. Menjauh dari meja kerja Yibo dan berjalan ke pintu. Namun belum sempat tangannya menyentuh kenop pintu, Yibo langsung menahan pergerakannya. Dan belum sempat berbalik, Zhan terkejut saat Yibo langsung mengangkat tubuhnya.
Zhan terdiam saat Yibo merebahkan tubuhnya di sofa. Dan dengan begitu cepat Yibo juga sudah berada di atasnya.
"Ge ...." Zhan menghentikan kalimatnya sendiri dan terdiam memandangi Yibo.
"Kenapa? Apa ZhanZhan takut menghadapi hukuman setelah berbuat nakal, hem?" tanya Yibo.
"Gege berkali-kali lipat lebih tampan saat berada di atasku. Tidak ada pemandangan lebih indah selain gege berada di atasku seperti ini." Zhan berbisik yang dalam hitungan detik membuat telinga Yibo memerah.
Yibo menyembunyikan wajah malunya diceruk leher Zhan. Membuat Zhan terkekeh karena lagi-lagi berhasil menggoda suaminya. Membuat Yibo tersipu malu adalah kesenangan tersendiri untuknya. Apalagi hanya ia yang memiliki kesempatan melihat ekspresi malu dosen tampan itu.
Zhan mendesis pelan saat mendapat gigitan di bahunya. Tubuhnya meremang saat benda lembut dan basah menari di kulit lehernya.
"Kita belum pernah melakukannya di sofa." Yibo sudah mulai masuk ke dalam mode singa laparnya. Berucap dengan suara rendah dan menatapnya begitu menggoda.
"Dan beberapa tempat lainnya di ruangan ini," lanjut Yibo sembari menyeringai senang.
Dan hal ini juga yang terkadang membuat Zhan berpikir Yibo memiliki darah psikopat. Selain karena bertambah semangat saat ia memohon untuk berhenti, Yibo juga sangat suka mencoba banyak gaya baru saat bercinta. Dan Zhan yakin malam ini Yibo tidak hanya melakukannya di sofa saja.
Namun Zhan tidak protes. Kali ini hanya tersenyum dan mengalungkan ke dua lengannya ke leher Yibo.
"Ayo kita coba semuanya kalau begitu." Zhan menantang suaminya yang sudah dalam mode singa kelaparan. Meski tahu akan menyesali ucapannya satu jam ke depan.
✿Peony_Bunny✿
To Be Continued
Terimakasih untuk siapapun yang masih mau ngikutin sampai Chapter 14 ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Professor My Husband
FanfictionProfesor muda dan tampan itu menarik banyak perhatian mahasiswa. Semua berebut ingin menjadi dekat dan mencari perhatian. Tapi Xiao Zhan justru terlihat tidak tertarik sama sekali. Bahkan sahabatnya heran dengan sikap Zhan yang tampak tidak peduli d...