Reina tersenyum kesal setelah raysa mematikan telvonnya tanpa aba-aba. "Hahaha.. Tidak apa-apa.. Bagaimana pun juga Kai itu anakmu reina.." Ucapnya sendiri.
Rafa terkekeh geli melihat wajah bunda nya tertekan. "Adek kemana, bunda?" Tanya Rafa.
"Dia ke mall dengan dr. Raysa dan sekarang ia sedang sibuk memilih molang.. Kita disini pusing mikirin dia sedangkan dia lagi pusing juga memilih molangnya.. Dan ini yg keseribu kali ibuk ibuk meminta mengadopsi Kai.." Omel Reina.
Sekarang surya yg tertawa. "Bunda, itu karena Kai imut sekali.."
"Yaudah deh.. Bunda ke kamar mandi dulu" Ucap Reina lalu ia masuk ke kamar mandi.
Rafa yg melihat bunda nya berwajah kusut berkat ulah adeknya hanya tertawa kecil. "Bunda kalo marah kelihatan imut ya?" Celetuk Rafa.
Rafi pun mengangguk angguk. "Hanya Kai yg bisa membuat bunda naik darah sepertinya.." Saut Rafi.
Surya tiba-tiba berdiri. "Syukurlah.. Akhirnya adek sekolah disini biar kita bisa bertemu tiap hari.. Dan gua siap sedia jadi sopir pribadi adek.. Hehhehe.."
Juna geleng geleng kepala melihat surya yg heboh. "Udah kayak permen karet aja lu.. Nempel mulu.."
Surya menggedikan bahunya nggak peduli. "Nggak masalah buat gua.. Asal gua bisa meluk meluk Kai tiap waktu..."
Rafa pun ikut tersenyum. "Terimakasih Tuhan telah mengabulkan keinginan ku.." Ucapnya dalam hati.
"Kriieet..." Pintu terbuka pelan pelan.
Dan seketika semua mata melihat ke arah pintu. Pintu terbuka separoh dan nongollah kepala berambut pirang yg tak lain adalah Kai.Kai melihat ke sekeliling. "Kak, bunda kemana?" Bisik Kai.
Juna, Rafa dan Rafi hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak bontot itu.
Sedangkan,Surya sudah menahan kegemasannya melihat hanya kepala Kai yg masuk. "Adek.. Bunda di kamar mandi.. Yuk masuk.. Nggak apa apa.."
Kai menampakkan wajah ketakutan nya lalu menggeleng. "Tamat riwayat ku.." Gumamnya sendiri.
Lalu tiba tiba kamar mandi terbuka yg berhadapan dengan pintu ruangan rafa. Sontak Kai bertemu mata dengan Reina. Kai langsung tersenyum manis melihat bunda nya tersenyum juga namun kekesalan terpampang jelas diwajah Reina.
"Bunda.." Sapa Kai manja.
Reina masih tersenyum dan berjalan masuk lalu duduk di sofa panjang. "Kai, ngapain kamu disana?" Tanya Reina masih tersenyum palsu.
Kai juga masih tersenyum. "Hahaha.. Iya bunda.. Nih Kai mau masuk.." Kai berjalan takut takut menghampiri bunda nya. Ditangannya ada paper bag besar yg berisi boneka.
Reina menepuk nepuk sofa disebelahnya pertanda Kai harus duduk disana. Dan Kai nurut saja lalu duduk disamping bunda nya.
Reina melirik paper bag bawaan anaknya itu. "Kai dari mana tadi?" Tanya Reina lembut.
"Kai tadi ketemu sama peri cantik bunda.. Terus kai ditraktir eskrim dan dibeliin molang, tiga lagi... Imut imut banget.." Jelas Kai sembari tersenyum.
"Peri cantik?" Tanya Reina.
"Huuuhmm.."
"Maksud kai, dr raysa ya?" Selidik Reina yg sebenarnya ia sudah tahu.
"Hah? Kok bunda tahu" Tanya kai kaget.
Reina yg sudah gemas hendak mencubit anaknya itu namun secepat kilat Kai pindah lebih jauh dari bunda nya. "Bunda, tangannya tolong dikondisikan.." Ucap kai yg hafal dengan sifat bunda nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHLIST || Beomgyu ✔️
Fanfic"Bunda, Rafa sakit bunda... Bunda, boleh Rafa meminta sesuatu ke bunda untuk yg pertama dan terakhir?" Rintihan Rafa yg terdengar pilu oleh Reina. "Iya sayang, bunda ada disini.. Rafa,mau apa? Bilang aja ke bunda, hmm? " Ucap Reina menenangkan. "R...