Kai sedang siap siap mau berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk Rafa namun Kai berjalan ke halaman belakang. Ia mencari nomor jay dan mengirim pesan.
Kaivan
Jay, gua bakal pindah sekolah ke indo..Jay
Apa?
Lu serius, bule?Kaivan
Gua serius..
Lu pindah juga deh kesini..
Gua nggak mau sendirian disini..Jay
Sinting, lu..
Gampang banget mulut lu ngomong nya..Kaivan
Ayolah..
Katanya lu mau sekolah sama sama gua terus.. Ternyata hoax aja ya😒Jay
Nggak gitu juga, njir...
Lagian ngapain juga lu pindah kesana sih? 😫Kaivan
Ada alasannya!!
Lu kesini ajalah..
Gua nggak mau tahu..
Lu harus pindah..
🥺🥺Jay
Beneran sinting nih orang 🙄😪
Yaudah deh, gua bilangin dulu ke papa dan mama gua..
Nanti gua kabari lagi..
Lu pindah kemana?Kaivan
Yes!!! 😄🥰🥰
Gua pindah ke JIS
Lu cari aja di google..
Sekolah nya bagus..Jay
Seneng lu ya., setelah membuat
gua susah.. 😒
Okey..Kai tertawa geli setelah membalas chat Jay. "Hehehe.. Pasti sekarang Jay misuh misuh sendiri.. Tapi nggak apalah.. Kai nggak mau menderita sendiri.. Bukannya itu gunanya sahabat" Gumamnya lirih.
"Adek...!!!" Teriak surya yg kedengaran sampai keluar.
Kai langsung berlari kedepan. "Iya, kakak.." Saut Kai ceria. Ia melihat surya yg berkacak pinggang melihatnya. Kai mempercepat langkahnya lalu memeluk surya.
Surya pun dengan sigap menerima terjangan adeknya itu. "Ada apa dengan adek kakak ini.. Apa ada sesuatu yg terjadi?"
Kai segera menggeleng. "Nggak ada kak.. Yuk, kita jenguk kak rafa.." Ajak Kai sembari merangkul surya.
Surya dan Kai keluar rumah mereka. Surya tak lupa mengunci pintu. Dan setelah itu mereka menaiki mobil juna yg didalamnya sudah duduk juna sebagai sopir dan rafi yg duduk di sebelah nya. Surya dan Kai duduk di belakang.
"Ayolah, kalian dah siap.. Yuk berangkat.." Ucap juna lalu menyalakan mesin mobilnya.
Disepanjang perjalanan mereka hanya berbicara hal hal random aja sampai ke rumah sakit. Juna memarkirkan mobilnya. Dan mereka berempat turun lalu menaiki lift. Tak cukup semenit, mereka berempat telah sampai.
Kai yg membuka pintu. "Bunda!!!" Sorak Kai.
Reina full senyum melihat sibungsu yg heboh. "Apa!! Jangan kenceng kenceng.."
Namun bukan Kai jika ia mendengarkan kata bundanya. Kai memeluk bundanya dari belakang. Dan anak anak reina hanya memerhatikan interaksi anak bontot dengan bundanya.
"Adek kenapa senang banget?" Tanya reina sembari mengelus elus tangan anaknya yg di perutnya.
Namun Kai hanya mengacuhkan pertanyaan bundanya itu. "Bunda, kenapa tambah lama tambah pendek sih? Susah Kai meluknya.."
Reina menahan kesal mendengarkan ucapan anaknya. "Bukan bunda yg pendek, kamunya aja yg ketinggian.." Balas Reina kesal.
Kai melepaskan pelukannya. "Nggak seru lagi ama bunda.." Ucap kai dengan sopannya lalu Kai menghampiri rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHLIST || Beomgyu ✔️
Fiksi Penggemar"Bunda, Rafa sakit bunda... Bunda, boleh Rafa meminta sesuatu ke bunda untuk yg pertama dan terakhir?" Rintihan Rafa yg terdengar pilu oleh Reina. "Iya sayang, bunda ada disini.. Rafa,mau apa? Bilang aja ke bunda, hmm? " Ucap Reina menenangkan. "R...