Rafa tersenyum senang memperhatikan wajah Kai yg bersinar mendengar ucapan bundanya. Bahkan sampai reina keluar senyumanan Kai tak pudar juga.
"Sepertinya dunia tidak akan baik baik saja jika senyuman Kai menghilang.." Gumam rafa lirih."Kai.." Panggil rafa lagi.
Kai segera menoleh ke kakaknya lagi. Ia masih dengan senyumannya. Kai berdiri dan menghampiri rafa yg bersandar di ranjang. Masih dengan alat bantu pernafasan yg melekat di hidung kakaknya. Sejujurnya Kai sedih melihat wajah rafa yg pucat dan makin tirus, namun ia menyimpannya dengan baik. Ia tidak ingin menangis lagi. Ia akan selalu tersenyum dan membuat kakaknya juga tersenyum.
"Kakak!!!" Rengek Kai. Kai langung memeluk rafa dan rafa membalas pelukan Kai. "Kakak, adek kangen kakak.."
Rafa hanya diam saja. Ia membiarkan Kai memeluknya lama. Dan setelah puas Kai menjauhkan dirinya. Kai menatap wajah rafa dan rafa mengelus rambut pirang itu sembari tersenyum.
"Adek.. Kesini dengan segala cara ya.." Ucap rafa.Surya dan rafi lagi lagi hanya tersenyum getir. Senyuman yg mengandung kesedihan.
Kai tertawa geli mendengar ucapan rafa. "Hahaha.. Mencari kesempatan dalam kesempitan kak.. Ini juga Kai memecahkan rekor pribadi loh kak.."
Rafi pun yg disamping juga bingung.
"Memecahkan rekor pribadi gimana?" Tanya rafi antusias.Kai yg masih menggenggam tangan Rafa dan mengelus nya menoleh ke rafi. "Sebelum sebelumnya Kai nggak pernah izin apalagi bolos seperti ini.. Hehhee.."
Rafa melihat tangannya digenggam dan dielus Kai merasa hangat.
Surya bertepuk tangan. "Wuah.. Bagus tuh dek.. Jangan sampai adek sama dengan kakak yg di depan sekarang.."
Kai segera menoleh ke Rafa dan rafi. "Kakak berdua sering bolos ya..?" Tanya kai dengan polosnya.
Rafi mendengus kesal. "Kakak sebenarnya nggak mau bolos tapi si Rafa peak ni nih yg ngasut ngasut kakak buat bolos.."
Rafa pun segera melihat wajah kembarannya itu bosan. "Lu juga mau kan? Malah nuduh nuduh gua lu.."
"Kan tetap aja yg salah lu, kak.." Ucap Rafi kekeh.
"Hanya gini gini nih.. Lu manggil kakak ama gua.." Saut Rafa sembari mengalihkan wajahnya ke kai lagi.
Kai hanya senyum senyum doang. "Hahaha.. Nggak papa kak.. Masa muda.."
Surya langsung menangkup wajah putih Kai. "Kai jangan ikut ikutan yak.. Nggak boleh.." Ucap surya dengan wajahnya yg sangat dekat dengan Kai.
Kai mengangguk angguk. "Iya, aman kak.. Soalnya Kai lebih takut ama bunda dari pada guru BK kak.."
Surya pun mengangguk dan tersenyum kecil. "Anak baik.." Ucapnya lembut.
Kai tersenyum lalu menoleh lagi ke Rafa yg sedang memperhatikannya. Kai memperat genggaman nya ditangan Rafa. "Kak, Kai sabtu minggu libur.. Kai boleh kesini lagi?" Tanya Kai harap harap cemas yg duduk berhadapan dengan Kai.
Rafa memperdekat jaraknya dengan Kai dan memeluknya lagi. "Maaf yah kemarin kakak nggak ngizinin kamu kesini.."
Kai mengangguk.
"Kakak sangat kangen adek... Adek boleh kok kesini kapanpun adek mau.." Sambung rafa lagi. Ia mengelus elus pelan punggung lebar Kai.
Sedangkan Kai lagi lagi membenamkan wajahnya di bahu Rafa. "Terimakasih kak.. Adek sayang kakak.." Ucapnya lirih. Kai mencium lama aroma obat obatan ditubuh Rafa yg kurus.
"Adek yg satu ini emang manja ya.." Ucap Rafa sembari terkekeh.
Surya dan Rafi sudah meneteskan air mata walau mereka sambil tersenyum. Rafi mendekat ke Rafa dan memeluknya begitu juga dengan surya. Akhirnya mereka berpelukan. Membagi rasa bahagia dan sedih bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHLIST || Beomgyu ✔️
Fanfic"Bunda, Rafa sakit bunda... Bunda, boleh Rafa meminta sesuatu ke bunda untuk yg pertama dan terakhir?" Rintihan Rafa yg terdengar pilu oleh Reina. "Iya sayang, bunda ada disini.. Rafa,mau apa? Bilang aja ke bunda, hmm? " Ucap Reina menenangkan. "R...