Matahari mulai menampakan dirinya. Dan jam sudah menunjukan jam enam pagi, sudah beberapa kali surya dan Rafa membangunkan sang pemilik surai pirang yg tertidur lelap dengan molangnya.
Surya mengelus rambut pirang itu. "Adek.. Bangun ya.. Udah jam enam loh.. Nanti adek telat sekolah nya, kakak nggak tanggung jawab ya.." Ucap surya pelan.
Rafa yg memiliki kesabaran setipis tisu mengambil air di dayung karena sedari tadi ia juga sudah berupaya membangunkan si bontot namun ia hanya berpindah posisi. "Kai, nih di tangan kakak ada air.. Kalo belum di buka matanya, kakak siram nih pake air.." Ancam Rafa yg disambut pelototan dari surya.
Kai menggeliat lagi. "Lima menit lagi, kak.."
"Nggak ada lima menit, lima menit lagi.. Bangun sekarang.." Ucap Rafa tegas.
Sedangkan surya mendudukan badan Kai dan memegangnya agar tidak rebah lagi. "Adek... Adek... Adek.." Panggil surya kekeh.
Kai membuka matanya lalu menyenderkan kepalanya di bahu surya. Ia menutup matanya dan terlelap lagi. Surya tersenyum senang bahkan ia mengelus surai kai. Surya memeluk kai dan menepuk pelan punggung bocah itu. "Adek jangan tidur lagi.." Ucap surya.
Sedangkan Rafa menghela nafas lelah.
"Yaudah lah kak.. Gua kabari aja wali kelas Kai buat ngizinin dia nggak masuk hari ini.." Ucap Rafa yg sudah malas melihat tingkah Kai.Kai segera menegakkan kepalanya lalu menoleh ke Rafa. "Jangan kak.. Kai mandi lagi nih.." Ucap Kai segera.
Rafa tersenyum senang akhirnya ancamannya berhasil bahkan dayung di tangannya jadi tidak berguna. "Gitu dong dek.. Yaudah mandi sana.."
Surya berdiri dari kasur Kai. Ia menarik tangan adek bontot nya hingga Kai berdiri tegak. Surya memukul pelan bokong kai agar lekas ke kamar mandi. Sedangkan Kai hanya tertawa. "Kakak berdua ke bawah aja dah.. Nanti Kai bakal turun dalam 30menit." Ucap kai sembari mengambil handuknya.
"Okey lah.. Jangan lama lama mandinya ya.." Ucap surya.
Surya dan Rafa akhirnya kebawah, mereka melihat dua koki mereka sedang memasak. Jangan ditanya ART ya, mereka nggak punya. Mereka sudah membagi tugas masing-masing. Jadi tidak diperlukan lagi.
"Kai, udah bangun?" Tanya juna yg sedang menata makanan.
"Udah kak.. Setiap pagi ngedrama mulu bangunin tuh bocah.." Omel Rafa yg sudah duduk.
Rafi tersenyum senang melihat wajah kusut Rafa pagi pagi. "Ternyata ada yg lebih susah dibangunin dari pada lu, fa.. Itulah yg gua rasain selama dua puluh tahun ini.."
Rafa malah menatap bosan Rafi yg tersenyum ke arah nya. "Hah.. Serah lu lah.."
Surya yg sudah sedari duduk di samping Rafa meminum jus anggur yg telah disediakan. "Perasaan hampir tiap hari gua minum nih jus anggur.." Monolog nya sendiri sembari menatap gelas yg berisi jus anggur.
Juna tertawa kecil. "Hehehe.. Iya juga ya.. Bahkan gua ngestock jus anggur sekardus tuh.. Nggak papa dah demi si bontot.. Oh ya surya, kalo lu mau susu almond belilah.."
Surya menggeleng pelan. "Nggak apa apa kak.. Ini juga enak kok.."
Lalu tiba-tiba munculah si bontot dengan seragam lengkap dan poninya yg terurai ke depan menutupi sebagian matanya. Kai tersenyum ke kakaknya. "Lagi ngomongin apa kak juna.. Senyum senyum gitu.." Ucap kai dengan senyuman manisnya.
"Lagi ngomongin si maniak jus anggur" Jawab juna sembari tersenyum balik.
Kai menarik kursi dan duduk di sebelah surya. "Siapa tuh?" Tanya nya pura-pura terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHLIST || Beomgyu ✔️
Fanfic"Bunda, Rafa sakit bunda... Bunda, boleh Rafa meminta sesuatu ke bunda untuk yg pertama dan terakhir?" Rintihan Rafa yg terdengar pilu oleh Reina. "Iya sayang, bunda ada disini.. Rafa,mau apa? Bilang aja ke bunda, hmm? " Ucap Reina menenangkan. "R...