Chapter VI

750 135 14
                                    

"Hampir saja kita terlambat Ann. Kau sih lama sekali di kamar mandinya" ucap Louis kesal padaku

"Maafkan aku Lou, tadi ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan dulu . Oleh sebab itu agak lama dikamar mandinya hehe" ucapku sambil terkekeh

"Baiklah, ayo sekarang masuk kelas" Ajak Louis, lalu dia keluar mobil dan meninggalkan aku sendirian di dalam mobil. dasar jahat.

**

Pada saat aku sampai di kelas, aku dapat melihat Elizabeth--sahabat ku, melambai kearahku

"Morning Elizabeth" ucapku lemas

"Morning Anna. Tumben kau terlambat, tidak seperti biasanya?"

"Aku tadi sakit perut, oleh karena itu aku terlambat" jelas ku pada Eliz

"Ohh begitu, mengapa kau terlihat sangat lemas Ann, ada apa? inikan masih pagi. kau tidak tidur ya semalaman?" tanya Eliz

"Enak saja aku tidak tidur. Tidur ku tadi malam sangat nyenyak tau. Oh iya,tadi kau bertanya mengapa aku terlihat lemas kan?"

Eliz menggangguk

"Akan kuceritakan nanti saat keluar main di Cafetaria, okee?"

"Mengapa tidak sekarang saja?" tanya Eliz

Aku tidak menggubris pertanyaannya.

"Kalau aku bilang nanti ya nanti, tidak tau mood ku sedang buruk apa"

"Baiklah" ucap Eliz sedikit takut

"Maafkan aku, aku hanya sedang tidak bisa mengontrol emosi ku"

"Tidak apa-apa Ann, aku tau kau sedang badmood" ucap Eliz mengerti dengan keadaanku

***

Aku dan Eliz sudah berada di Cafetaria, dan aku menceritakan semuanya secara rinci kepada Eliz.

"Astaga Anna, jahat sekali sih Harry itu. Berani-beraninya dia menyelingkuhimu? dasar tidak tahu diri. Harusnya dia itu bangga bisa mendapatkan cinta wanita sepertimu sudah cantik, pintar, baik, penyabar, rajin bersih- bersih, rajin menabung dan masih banyak lagi lah kelebihannmu.
tapi mengapa dia malah menyia-nyiakanmu dirimu seperti ini" ucap Eliz panjang lebar dengan nada kesalnya

Aku hanya senyum senyum melihat wajah kesal Eliz, sangat lucu dan menggemaskan.
Pantas saja Zayn tergila-gila dengannya. Wajah marahnya saja lucu, tidak seperti wajahku.

yapp Zayn dan Eliz berpacaran. Mereka jadian 1 bulan setelah aku dan Harry pacaran. Aku yang jadi mak comblang nya lohh, hehe.

"Bernafas dulu El. Pelan-pelan, nanti kau tersedak omonganmu sendiri looh" ucapku sambil mengelus punggung Eliz

"Aku tidak peduli Ann, walaupun aku mati tersedak omongan ku sendiri pun tak apa yang terpenting sekarang adalah kau tidak boleh menangisinya. Air matamu terlalu berharga untuk menangisi orang seperti dia" ucap Eliz menghiburku

"Siapa juga yang menangisi Harry?, kamu kira dia orang meninggal apa? pake ditangisi segala?" ucapku sambil tertawa

"Kau ini sedang sakit hati masih bisa bercanda ya" Eliz memukul pelan lengan ku

"Aku ini memang humoris, kau tidak tau heh?" ucapku tertawa

"Hehe iyaiya, baguslah Ann kalau kau sudah bisa melupakan Harry" ujar Eliz sambil tersenyum

"Aku masih belum bisa melupakannya El, melupakan kenangan bersama Harry lebih tepatnya" suasana hatiku tiba-tiba berubah saat mengingat kenanganku bersama Harry

"Apalagi 2 minggu lagi aku dan Harry akan Anniv satu tahun ,El" ucapku terisak

Elizabeth langsung memelukku dan menenangkanku

"Tenang saja Ann, pasti kau bisa melupakannya walaupun itu akan memerlukan waktu" Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Eliz

Aku dan Harry memang akan Anniv 2 minggu lagi, tepat pada hari ulang tahunnya, 1 February nanti.

Hari itu adalah hari yang sangat berarti untukku dan hari yang tidak akan aku lupakan.

Tapi semuanya sudah berakhir. Aku dan Harry selesai.

Yipiii, chapter ini selesai jugjug:D

Jangan lupa vomment yahh readers ku tercinta. Maaf kalo agak gaje, masih amatiran:)

Emily Rudd as Elizabeth Smith

5+ for next chapter? Thanks

love -xoxo!

HFA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang