Chapter XII

561 102 10
                                    

Enjoy! xx

Sesuatu menggenggam tangan ku, dan aku dapat merasakan kehangatan dari genggaman itu

Saat melihat ke arah tanganku ternyata.....

Tangan Niall

Tangannya sekarang berada di atas tanganku
Ia menggenggam dan mengelus lembut tanganku

lalu tangannya bergerak kearah wajahku dan mengusap air mata yang jatuh membasahi ke dua pipiku

"Apa yang kau lakukan, Ni?" Tanyaku

"Anna dengarkan aku, cobalah untuk melupakan Harry. Jangan mengingat-ingat nya lagi. Dia sudah memiliki pengganti mu sekarang"

"Dan air matamu itu terlalu berharga untuk menangisi orang seperti Harry" ucap Niall

"Aku sudah mencoba melupakannya Ni, tapi semua ini malah membuatku kembali teringat kepadanya, persetan dengan semua ini"

"Aku sudah muak Ni, aku sudak muak dengan semua kenangan ini, jauh di dalam hatiku, aku juga tidak ingin terus-menerus mengingat Harry. Aku ingin melupakannya. But i can't" ucapku frustasi

Niall mengelus lembut punggungku dan mencoba menenangkanku

"Tenanglah Anna, yang harus kau lakukan sekarang hanyalah mencari pengganti Harry, dan lupakan semua kenanganmu bersamanya. Ingat Anna, dia sudah menyakitimu" ucap Niall

"Bagaimana caranya Ni? aku bahkan masih belum bisa melepaskan Harry"

"Ruang dihati ku ini masih diisi oleh bayangan dan kenangan bersamanya. Aku menyesal telah memutuskannya waktu itu" ucapku putus asa

"Hei Anna, keputusanmu saat itu sangatlah tepat, kau tidak perlu menyesalinya. Aku bisa membantu mu melupakan Harry, Anna"

"Apa maksudmu, Ni?" tanyaku bingung

"Aku bersedia menjadi pengganti Harry di hatimu, aku juga ingin menjalani hariku bersamamu dan memiliki kenangan yang indah denganmu Anna"

Apa maksud semua ini? apa maksud dari ucapan Niall barusan?

"Apakah kau baru saja menyatakan perasaanmu padaku, Ni?" Tanyaku polos

Niall menganggukan kepalanya dan tersenyum

"Untuk menjadi kekasihmu?"

"Sejak kapan kau menyukaiku?" Tanyaku lagi dan lagi

Niall kembali mengganggukan kepala dan menatap mataku dalam-dalam

"Aku menyukaimu sejak tau bahwa Harry meyelingkuhimu"

"Awalnya aku merasa kasihan padamu karena kau sahabatku, tapi lama-kelamaan rasa kasihan itu berubah menjadi rasa suka, atau mungkin ini adalah rasa cinta?" Ungkap Niall

"Tapi aku tidak membutuhkan rasa kasihan darimu Niall"

"Tapi rasa kasihan itu sudah berubah Anna"

"Sekarang rasa itu berubah menjadi rasa ingin memiliki. Aku ingin memilikimu dan selalu ada disampingmu" jelas Niall

Aku langsung melepaskan genggaman tangan Niall dan memalingkan wajahku agar mataku tidak bertemu dengan mata indahnya

"Maafkan aku Niall. But i can't ,aku masih belum bisa melupakan Harry"

"Aku masih belum bisa membuka hati ku untuk pria lain, aku juga belum siap untuk tersakiti lagi" ujarku

"Tapi aku tidak akan menyakiti mu Anna, aku akan selalu menjagamu. I promise" ucap Niall meyakinkan

Aku memberanikan diri melihat kearah Niall, lalu kupandang lekat-lekat mata biru nya yang sangat indah itu

"Ni, sekali lagi aku minta maaf. Aku mau kita berteman saja dan tidak lebih dari itu. Berteman seperti ini saja sudah cukup untukku"

"Kau sudah memiliki tempat tersendiri dihatiku. Tempat spesial sebagai seorang sahabat" ucapku

Terlihat jelas ekspresi di wajah Niall langsung berubah.

Kecewa dan sedih, itulah ekspresi yang terlukis di wajah Niall sekarang

"Kita berteman saja tidak apa-apa kan?" Ucapku

"Uhm..walaupun aku sangat kecewa, tapi aku tidak bisa memaksakan kehendakku padamu. Aku bisa mengerti keadaanmu sekarang Anna"

"Terima kasih sudah mengerti keadaanku Ni" ucapku sambil memeluknya

"Your welcome, My Princess"

"Walaupun kau sudah menolakku, tapi ruang di hati ku akan selalu tersedia untuk mu Anna"

"Ingat itu, aku akan selalu ada untukmu. Kapan pun dan dimana pun kau membutuhkanku"

"Tidak Niall, ruang di hati mu bukan untukku, aku tidak pantas menempati ruang itu"

"Ruang di hatimu itu untuk perempuan yang lebih baik dariku dan yang mencintaimu dengan sepenuh hatinya" sambungku

"But you're perfect to me, Anna" ungkap Niall

"Nobody's perfect, Ni"

⚫⚫⚫

Aku dan Niall sedang dalam perjalanan menuju rumahku, sesudah dari London eye aku memutuskan untuk langsung pulang dan tidak jadi makan dengannya

Aku merasa tidak enak dengan Niall. Sudah menolaknya, aku malah minta di traktir makan. Kan tidak tau diri namanya

"Thank you for today Ni, and i'm sorry" ucapku saat turun dari mobil nya

"Uhhmm, it's okay Anna, bye"

"Kau tidak mau mampir dulu?" Tanya ku pada Niall

"Tidak, terima kasih. Lagipula ini sudah malam. Mungkin lain waktu Anna"

"Malam katamu? Ini baru jam 5 sore Niall" tanyaku bingung

"Tapi aku lelah, aku ingin segera pulang ke rumah dan mandi lalu tidur"

"Kau marah padaku ya? oleh karena itu kau tidak mau kerumahku?" tanyaku dengan nada kecewa

"Tidak Anna, aku sangatlah lelah hari ini. Lain kali pasti aku akan mampir kerumahmu"

"Uhmm baiklah"

"Bye Niall, hati hati dijalan ya"

Niall hanya tersenyum, lalu menjalankan mobilnya

Aku melambaikan tangan kearah mobilnya. Setelah mobilnya hilang diujung jalan, aku berjalan masuk ke dalam rumah.

Sebelum masuk kerumah aku melihat sebuah mobil berwarna hitam terparkir di depan rumah

"Mobil siapa ini?" Tanyaku bingung pada diri sendiri

Aku langsung masuk kerumah untuk memastikan mobil siapa yang terparkir di depan rumah

Vomment(s) nya jangan lupa hayoo~

Makasih!
Love xoxo!

HFA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang