Chapter XVII

517 85 7
                                    

Enjoy:) xx

'Membosankan'

Itulah satu kata yang mampu mendeskripsikan pelajaran yang satu ini 'Seni musik'

Aku tidak terlalu menyukai pelajaran yang ini, semua not not yang dituliskan oleh Mrs. Keira di papan tulis hanyalah membuatku mengantuk dan kehilangkan semangat belajarku

"El...El..lagi gak?" Kataku sambil memukul jail tangan Eliz yang sedang serius memperhatikan penjelasan dari Mrs. Keira

"Lagi apa?"

"Lagi bosen, tumben nanyain. Makasih ya"

"Dasar sinting" ucap Eliz singkat dengan wajah yang masih serius dengan penjelasan Mrs. Keira

"Memangnya kamu gak bosen? Ini pelajaran ngebosenin banget sumpah" ucapku sambil menempelkan kepalaku di atas meja

"Husshh....diamlah. Mrs. Keira melihat kearahmu tadi. Kau mau kena hukum dia?"

"Nggak" dengan sigap aku kembali menegakkan badanku dan melihat deretan not not yang ada di papan tulis

"Itu apaan sih? Gak ngerti"

"Makanya perhatiin, jangan sok kepinteran" ucap Eliz

"Sok kepinteran katamu? Aku memang pintar tau, lihat saja nanti pas ulangan, pasti nilai ku akan lebih besar darimu" kataku sombong

"Yayaya terserah kau saja. Kau memang genius, semua orang tau itu" ucap Eliz dengan nada datar

"El..kalau pelajaran Mrs. Keira sudah selesai, bangunkan aku ya. Aku mau tidur dulu. Ngantuk"

"Baiklah, tapi kalau Mrs. Keira menangkap basah kau sedang tertidur jangan salahkan aku ya"

"Hmm" aku kembali menempelkan kepalaku di meja, dan mengambil sebuah buku lalu menegakkannya di depan wajahku agar tidak kelihatan kalau sedang tertidur

***

"Anna bangun...kita makan yuk" Eliz menggoyang goyangkan pundakku

"Hoammm" aku terbangun dari tidurku, dan mendapati kelas yang kosong

"Kok kosong kelasnya? Ini sudah pulang ya" aku segera bangun dari tempat duduk dan mengambil tas

"Ehh..mau kemana? ini belum pulang tau, sekarang kita lagi keluar main, makanya sepi"

"Ohh seperti itu" aku kembali duduk dan menutup wajahku dengan buku lalu kembali terlelap dalam tidurku

"Ehh...jangan tidur lagi dong, Anna bangun"

"ANNA!" Eliz berteriak ditelingaku

"Apaansih El teriak teriak, kalau gendang telingaku robek bagaimana?" gerutu ku

"Makanya jangan kebo, temenin aku makan" Eliz memasang wajah memelasnya padaku

"Sama Zayn aja"

"Kalau Zayn masuk, aku pasti sudah makan dengannya dan tidak perlu repot-repot membangunkanmu seperti ini"

"Ayolah Anna, aku lapar. Temani aku sebentaaaar saja" ajak Eliz sedikit memaksa

"Baiklah..tapi kita ke toilet dulu, aku mau cuci muka"

"Siap"

***

Setelah dari toilet aku dan Eliz pergi menuju cafetaria

"Kamu mau makan apa Ann?"

"Traktir ya"

"Baiklah"

HFA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang