chapter IV

710 146 8
                                    

*Anna's POV*

"Anna...Anna wake up dear, ayo makan malam, mom sudah menyiapkan pasta kesukaanmu," ucap mom dar luar kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu.

"Baiklah mom, aku akan turun sebentar lagi," ucapku sedikit bergumam karena habis bangun tidur.

Aku segera bangun dari tempat tidur dan merapihkan rambutku, perutku sangat lapar sekarang.

Aku berjalan gontai menuju ruang makan. Seperti zombie yang kelaparan dan tidak dapat menemukan makanan, dengan wajah pucat, rambut berantakan,mata yang membengkak dan perut yang terus- terusan berbunyi

***

"Hei love, kenapa kau pucat sekali? matamu juga bengkak seperti itu?" tanya dad khawatir.

"Tidak apa-apa dad, tadi aku kehujanan, dan mataku bengkak karna habis menangis, tadi kena marah Mr. Steve, aku lupa mengerjakan tugasku," ucapku bohong.

"Katanya tadi kena marah Mr. Robert, kok sekarang jadi Mr. Steve? kau berbohong kepada ku ya?" tanya Louis curiga.

"Huh? tidak Lou, aku salah ngomong, tadi aku kena marah Mr. Steve bukan Mr. Robert. Aku tidak fokus menjawab pertanyaanmu tadi. Maaf," ucapku berbohong kepada Louis. lagi.

Louis hanya menatapku dengan pandangan curiga. Aku paling tidak suka ditatap horror seperti ini, aku merasa seperti, dipojokkan?

"Hei jangan menatapku curiga seperti itu!" ucapku sambil memukul kepala Louis.

"Sudahlah, sekarang kita makan dulu, aku sudah sangat lapar...kelihatannya enak sekali masakan istriku tercinta ini," ucap dad menggoda mom.

Mom hanya tertawa dan aku tersenyum kecil melihat keromantisan mereka yang tidak pernah pudar.

Dasar lelaki pintar sekali merayunya.

Andai aku dan Harry bisa seperti mom and dad, romantis, dan saling menyayangi. Aku juga mau menikah dengan Harry dan mempunyai banyak anak.

Heh? pikiran macam apa itu barusan? apakah kau sudah gila Ann?

Bagaimana bisa kau dan Harry seperti itu, dia saja selingkuh darimu.

Aku menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang barusan aku pikirkan

Mengapa tiba-tiba aku memikirkan Harry sih? menghilangkan nafsu makan ku saja.

***

Pada saat selesai makan, aku mencuci piring bekas makanku dan lekas kembali ke kamar. Sekedar berdiam diri, membaca novel, atau bahkan menangis?

"Tok..tok..tok" ada yang mengetuk pintu kamarku.

"Siapa?" tanyaku memastikan

Sering sekali aku mendengar pintu kamarku diketuk. Tapi pada saat dibuka kosong, tidak ada siapa-siapa. Tapi aku tau pasti ini ulah jail Louis.

"Ini aku Louis."

Ohh Louis, aku segera membukakan pintu untuknya.

Dia langsung masuk dan duduk diatas kasurku tanpa seijinku. Aku memutar lensa mataku. Dasar tidak tahu diri

"Ngapain kamu kesini Lou?" tanyaku sambil berdecak pinggang

"Ceritakanlah padaku apa yang terjadi padamu hari ini. Aku tau cerita kau tadi itu bohong."

"Tidak terjadi apa-apa Lou, i'm fine."

"Jangan mengelak Ann, aku tau sekarang kau sedang berbohong. Ayolah Anna beritahu aku, siapa tau aku bisa membantumu?"

"Baiklah, baiklah. kau ini memaksa sekali ya," aku berjalan menghampirinya.

"Hari ini aku dan Harry putus," ucapku sambil menarik lengan baju louis agar keluar dari kamarku.

"Puas kau? sudah kan? sekarang kembalilah kekamarmu," aku mendorong Louis keluar kamarku.

"Wh-aat? kau dan Harry putus? bagaimana bisa?" tanya louis dengan ekspresi kagetnya.

"Aku dan Harry sudah tidak cocok mungkin? kami juga sudah tidak saling menyayangi, oleh sebab itu aku memutuskannya," ucapku bohong. Lalu aku menutup pintu kamarku dan mengunci nya.

"Besok aku akan bicara dengan Harry."

Aku membuka pintu dan mengeluarkan kepalaku.

"Tidak perlu louis, anggap saja aku dan Harry tidak saling mengenal dan tidak pernah terjadi apa-apa diantara kami. Aku tidak ingin berurusan dengannya lagi Lou."

Sebenarnya hatiku sangat sakit mengatakan kalimat itu, setiap patah kata seakan memiki jarum diujungnya yang selalu siap menusukku dalam.

"Baiklah, jika itu maumu" balas Louis, lalu ia masuk kekamarnya.

Aku masih sangat menyayangi Harry. Aku masih belum bisa melupakannya, melupakan kenangan indah kami dan hari hari yang aku lewatkan bersamanya, aku juga masih belum bisa melepaskannya, tapi aku tidak mau tersakiti olehnya.

Mengapa dia tega menghianati ku seperti ini, padahal kan dia tau aku sangat menyayanginya.

hi! don't forget leave ur vomments for this story, buat cerita itu gak gampang lo:) btw its my first ff! , jadi tolong hargain yaa, gak ada salahnya kan ngasih vomments?

thx! love-xoxo


HFA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang