『 02 』

184 14 1
                                    

keesokan harinya, Jisung berjalan menuju kelasnya dengan senyuman manis dihadapan tatapan sinis oleh teman sekelasnya sambil menduduki tempat meja yang rusak dan usang paling belakang.

mengambil buku biologi sambil menghela nafas agar hatinya tak sedih jika mereka berulah lagi.

bel jam berbunyi tanda pelajaran dimulai. Tak biasa guru memasuki kelas dengan seorang lelaki yang baru pindah hari ini, tentu saja itu Minho.

"hari ini kita kedatangan teman baru, pindahan dari Busan. Namanya Minho"

seketika ruangan menjadi sunyi, ia segera memasuki ruangan 8-A, sedangkan Jisung yang hanya fokus dengan bukunya terlihat menunduk takut jika ada pendatang bully lagi.

seketika guru membisikkan ke telinga Minho. "sekarang kamu duduk disamping anak yang pojok ya"

Minho hanya mengangguk paham dan berjalan menuju bangku samping Jisung.

Minho yang tak santai membanting tasnya dibawah meja membuat Jisung semakin ketakutan.

dengan muka datarnya, Minho menyodorkan tangannya dengan memalingkan kepalanya ke samping Jisung.

"gw Minho, lu?"

"J-Jisung"

"nama lu bagus juga"

"makasih"

kepalanya masih tetap menunduk ketakutan melihat wajah Minho yang tak ada kata bahagia di hidupnya, bahkan Jisung bingung mau berbuat apa.

TINGG

jam istirahat tiba, Jisung yang selesai merapikan bukunya langsung keluar meninggalkan Minho.

Ia langsung mengekori Jisung untuk mengikuti mana yang dia kunjungi.

"dia pasti mau ke kantin, ikut aja lah daripada gw nyasar" batinnya.

sesuai dugaan, Jisung pergi ke kantin, tetapi Minho dibuat kebingungan mengapa sejak jam pelajaran hingga saat ini Jisung masih menunduk?

tanpa berpikir panjang Minho juga mengikutinya untuk makan bersama.

dengan brutalnya Minho membanting kecil nampan besarnya di depan meja Jisung yang membuat ia kaget dan takut.

"kepala lo daritadi ngapain begitu? leher lu sakit?"

"e-enggak kok gapapa"

Minho mengangkat dagu Jisung perlahan sesekali mengusap surai coklatnya yang berantakan.

sial, Jisung terlihat malu membuat pipinya semerah tomat.

"senyum dikit kek, gw anak baru disini jadi layanin gw dengan senyuman dong!"

Jisung menuruti kemauannya, hingga rasa takutnya kini berangsur hilang.

"oh ya, kamu anak baru kan? gimana kalo habis ini kita tour kelas?"

"boleh"

Jisung nampaknya terlihat gembira karena baru kali ini ia ditemani oleh Minho.

sudah 20 menit mereka berjalan menelusuri sekolah hingga dua lelaki asing itu menghadang mereka.

"wah ada si bontot lagi, main lagi yuk"

Jisung segera bersembunyi di belakang Minho dan rasa takutnya kembali muncul.

"wih siapa nih? anak baru ya? target baru nih"

"lu siapa? nyapa juga kagak, sopan dikitlah sama anak baru"

"dih sombong, sikat aja nih anak"

lelaki itu mulai menghajar Minho, tetapi sayang serangannya mudah dilemahkan oleh Minho.

"Jisung, kamu lari sana!"

"i-iya"

Jisung segera keluar dari kegaduhan, sedangkan Minho masih berurusan dengan dua lelaki itu.

dengan sekali pukulan, Minho dapat melemahkan dua orang sekaligus.

Minho sangat hebat dalam taekwondo, ia mampu mematahkan serangannya dalam sekedip mata.

"cih lemah!" Minho segera lari dan mencari Jisung.

Jisung yang sudah ada di kelasnya merasa gemetar sekaligus speechless dengan kemampuan Minho.

"lu gapapa?" tanya Minho.

"gw gapapa, cuman gw suka sama jurus taekwondo lu"

"ah makasih, itu bukan seberapa kok"

"aaa aku sebenernya juga berterima kasih ke kamu! kalo gak ada kamu aku udah sekarat"

"iya sama-sama"

mood Jisung kembali naik, keinginannya sudah terkabulkan. Kini ia tak sendirian lagi jika ada yang mengganggunya.

EYE TO EYE || 「MINSUNG」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang