『 03 』

145 13 0
                                    

Hujan kembali turun saat jam pelajaran berakhir, Jisung terlihat kembali murung karena ia tak membawa payung untuk kedua kalinya.

"yah hujan lagi"

Jisung melirik Minho sedang memakai cardigan hitam dengan payung kuning disampingnya membuat teringat kembali seseorang yang menabraknya waktu itu.

"hm? jadi yang aku tabrak hari itu ternyata dia?" batinnya.

"gua duluan" tak berpikir panjang, Jisung langsung lari meninggalkan Minho tanpa memakai pelindung apapun.

Minho yang daritadi juga memperhatikan Jisung terlihat bingung.

"apa dia yang nabrak gw kemaren ya?" batinnya.

Minho berjalan tanpa ada yang menjemputnya, dengan payung kuningnya ia berjalan sendiri ditengah derasnya hujan.

ia jarang pulang kecuali sang sopir menemukannya di jalan, ternyata ia mampir ke tempat pemakaman ibunya.

sudah sebulan setelah pulang sekolah ia masih sempat berkunjung ke makam dengan membawa sekeranjang bunga untuk mamanya.

"ma, Minho disini. mama gapapa kan disana?"

matanya memerah menahan air mata saat teringat apa yang diceritakan bibi saat mama meninggalkan Minho.

"Minho sekarang udah punya temen, namanya Jisung. Nanti Minho kenalin ke mama ya... "

Minho tak bisa menahan air matanya saat ia memeluk batu nisan mamanya.

30 menit berlalu, ia menghabiskan waktunya hanya bercerita tentang dirinya hingga menangis.

Minho memutuskan untuk pulang ke rumah sembari menghapus air matanya agar sang sopir tak curiga apa yang dilakukan selama pulang sekolah.

ditengah perjalanan, sang sopir menemukan Minho di tempat yang sama.

"dek, darimana saja? dari kemaren kamu gak pulang-pulang"

"anu pak, gapapa cuman mau istirahat sebentar"

Minho segera masuk ke dalam mobil dan mengambil ponsel di saku celananya.

ia melihat beberapa foto saat bersama Jisung, sambil menampilkan foto saat Jisung mengisi mulutnya dengan makanan penuh hingga Minho gemas melihatnya.

"lucu banget, lumayan abis nangis dikasih hiburan kek gini"

sepertinya Minho tak kesepian lagi, ia sekarang mulai terbiasa berinteraksi dengannya.

Jisung yang sudah basah kuyup oleh derasnya hujan kini sedang menghangatkan dirinya di cafe milik kakak angkatnya, Seo Changbin.

"nih pake baju abang aja, ntar abang belikan payung"

Changbin yang tak tega melihat adiknya basah kuyup langsung menyodorkan kemeja hitam untuknya. Walaupun terlihat oversize tetapi Jisung mau menerimanya.

"makasih bang, duh jadi ngerepotin nih hehe"

"gapapa kok, lagian kamu gapapa kan di sekolah? gak kena bully lagi kan?"

"enggak kak, sekarang Jisung udah punya temen. Namanya Minho, dia pinter bela diri loh! terus abang tau gak? Jisung tadi hampir kena bully lagi tapi Minho ngelindungin aku loh! pokoknya keren deh"

Jisung bercerita dengan kakaknya sambil mengunyah sepotong roti yang ada di mulutnya membuat pipi chubbynya menggembung manis.

"bagus kalo gitu, sekarang Jisung udah gak kesepian lagi disana"

"iya bang hehe"

hujan semakin reda, Jisung bergegas pamit pulang ke rumahnya.

ia tak tau harus berbuat apa lagi, Jisung semakin bahagia karena teringat oleh apa yang Minho lakukan saat makan bersama di sekolahnya.

sekarang keinginan keduanya sudah terkabulkan. Akankah mereka terus bersama?

EYE TO EYE || 「MINSUNG」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang