『 05 』

125 11 2
                                    

DEG-

seketika Minho kaget dengan suara pria itu "siapa anjir bikin jantungan aja"

"oh iya, ini kak aku kenalin yang namanya Minho"

"oh ini yang namanya Minho"

Minho gemetar melihat Changbin yang kekar bak preman sambil mengepalkan tangannya, ia belum pernah membuat badannya gemetar seperti ini.

"h-halo kak"

"pffftt" Jisung tak bisa menahan ketawa saat melihat wajah Minho yang tegang seperti itu hingga ia memukul tangan yang lebih muda saking takutnya.

"eh temenmu kenapa? kek takut gitu?"

"g-gapapa kak"

Jisung menarik tangan Minho dan menggiringnya ke meja dekat jendela.

"Ji ngeri banget anjir, kek abis di interview sama mertua rasanya" Minho bergumam didepan Jisung.

"uhuk.. hah?" Jisung tersedak iced americano saat mengobrol dengan Minho

"gak jadi"

"oh hahahaha kirain apa"

"y"

Mereka mengobrol lama sekali hingga Minho lupa untuk pulang karena ia mulai nyaman dengannya.

sementara itu, Bangchan yang sedang duduk di ruang tamu sibuk dengan urusan bisnisnya itu tidak terlihat khawatir dengan anaknya yang belum pulang sejak pagi tadi.

"tuan, apa saya jemput dek Minho sekarang? ini sudah larut" tanya pak sopir kepada Bangchan.

"ck, paling ke kuburan Mina lagi... yaudah jemput aja dia" katanya.

"baik tuan"

sesampainya di gerbang kuburan, sang sopir tidak melihat adanya Minho di sekitar kuburan.

"Waduh dek Minho mana nih? Biasanya ada disini, tumben..."

Sudah satu jam ia mencari Minho namun belum saja ditemukan akhirnya menyerah dan pulang ke rumah.

"M-maaf tuan, dek Minho tidak- heh darimana saja kau dek Minho??"

Betapa terkejutnya sang sopir melihat Minho sudah ada di meja makan bersama dengan Bangchan.

"Iya, ternyata daritadi pulang lewat belakang sama bibi jadi aku baru sadar minho sudah ada disini...hehe maaf ya"

"Oh haha baik tuan"

Sang bibi yang tak sengaja menguping sang sopir hanya menahan ketawa melihat kelakuan sang sopir.

"Malah ketawa nih, udah cape nyari sampe ujung kuburan eh ternyata-"

"Hahaha iya, daritadi dia lewat pintu belakang sama aku jadi sekalian aku ajak dek Minho bantuin masak" kata bibi sambil menyodorkan secangkir kopi di depan sang sopir.

"Hadeh yaudah makasih kopinya"

Suasana tak biasa yang dirasakan Minho dan Bangchan yang hari ini terlihat begitu ceria.

"Haha jadi bersalah nih sama pak sopir" kata Bangchan.

"Haha hmm tumben papa kok jadi ceria gini? Ada apa pa?" Tanya Minho.

"Ah tidak, Papa hanya mencoba mengurangi stress akhir-akhir ini papa sibuk banget sampe gak ada waktu buat kamu, maafin papa ya kalo selama ini kasar sama kamu."

Hati Minho terasa lega, akhirnya ia tak merasa terkekang lagi.

"Minho juga minta maaf kalo Minho ada salah sama papa"

Sunyi dan rasa penyesalan pun memenuhi ruangan itu, Bangchan sudah berjanji kepada Mina untuk menjaga Minho dengan baik.

TBC.

EYE TO EYE || 「MINSUNG」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang